Kategori
My family Parenting Pernikahan Quran Kami Suami Istri

𝟖 𝐇𝐚𝐥 𝐔𝐧𝐢𝐤 𝐊𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐍𝐚𝐛𝐢 𝐈𝐛𝐫𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐚𝐬.


Selain tentang pengurbanan Nabi Ismail a.s yang sangat legendaris dan menjadi dasar terlaksananya ibadah qurban, berikut ini hal-hal yang perlu kita pelajari bersama terkait nabi Ibrahim a.s

Kita mungkin gak sadar, ini keluarga unik banget ya. Teladan luarbiasa.

𝟭) 𝗦𝗮𝗿𝗮𝗵, 𝟭 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝟯 𝗺𝗮𝗻𝘂𝘀𝗶𝗮 𝗽𝗮𝗹𝗶𝗻𝗴 𝗿𝘂𝗽𝗮𝘄𝗮𝗻
Sarah adalah istri pertama Nabi Ibrahim as.

“Allah Azza wa Jalla membagi kecantikan (ketampanan) dalam 10 bagian. 3 bagian untuk Hawa, 3 bagian untuk Sarah, 3 bagian untuk Yusuf as, dan 1 bagian untuk seluruh umat manusia.” Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas

Bisa dibayangkan seperti apa kecantikan Sarah, istri Nabi Ibrahim as. Pantas raja pun jatuh cinta pada Sarah! Siapakah raja yang dimaksud?

Ada yang beranggapan ia adalah raja Mesir, 1 dari 7 Firaun paling berkuasa dari dinasti XII yang bernama Senusret III( Sesotris III). Ada yang beranggapan ia adalah saudara lelakinya, Sinan bin Alwan bin Ubaid. Ada yang beranggapan ia adalah Amr bin Imru’ul Qais. Wallahu a’alam

Keteguhan, kesetiaan, kesucian Sarah membuat sang Firaun yang gelap mata tak dapat menyentuhnya. Ujung2nya, sang Firaun akhirnya mengetahui bahwa Sarah telah memiliki suami Ibrahim as dan sang penguasa pun takjub akan kekompakan dan ketangguhan mereka berdua. Dari sinilah, Firaun memberikan banyak hadiah termasuk Hajar.


𝟮) 𝗚𝗲𝗹𝗮𝗿 𝗞𝗵𝗼𝗹𝗶𝗹𝘂𝗹𝗹𝗮𝗵
(hadits ini cukup panjang, dipersingkat saja ya)

Suatu saat Nabi Ibrahim as mendapatkan tamu tidak dikenal

Ibrahim bertanya, “Siapakah engkau?”
Ia menjawab, “Aku adalah Malaikat Maut. Aku diutus Tuhanku kepada salah seorang dari hambaNya untuk menyampaikan berita gembira kepadanya bahwa Allah telah mengangkatnya sebagai kekasih.”
Ibrahim bertanya, “Siapakah ia? Aku akan menyampaikan berita itu kepadanya meskipun ia ebrada di ujung negeri yang sangat jauh. Aku akan mendatanginya.”
“Orang itu adalah engkau, ” jawab Malaikat Maut.
“Aku?” tanya Ibrahim lagi.
“Ya,” jawabnya.
Ibrahim pun bertanya, “Atas dasar apa Dia menjadikanku sebagai kekasih?”
Malaikat Maut menjawab, “Karena enkau memberi orang-orang dan tidak meminta mereka.”
(HR Ibnu Abi Hatim)


𝟯) 𝗜𝗯𝗿𝗮𝗵𝗶𝗺, 𝗡𝗮𝗯𝗶 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗮𝗺𝗽𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝘄𝗶𝗯𝗮𝘄𝗮, 𝘁𝗶𝗻𝗴𝗴𝗶 𝘁𝗲𝗴𝗮𝗽 𝗱𝗮𝗻 𝗸𝘂𝗮𝘁.

Fisiknya menyerupai Rasulullah Nabi Muhamamd Saw.

Dalam sebuah hadits Rasulullah dikisahkan :

“Aku melihat Isa Putra Maryam, Musa dan Ibrahim. Adapaun Isa berwarna merah, berambut keriting dan berdada lebar. Semnetara itu Musa berkulit sawo matang dan berbadan besar. Para sahabat bertanya,’Lantas, bagaimana dengan Ibrahim?’ Beliau menjawab, ‘Maka, perhatikanlah saudara kalian ini,’ yakni beliau sendiri.”
HR Ahmad


𝟰) 𝗜𝗯𝗿𝗮𝗵𝗶𝗺 𝗺𝗲𝗹𝗮𝘄𝗮𝗻 𝟭 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝟰 𝗽𝗲𝗻𝗴𝘂𝗮𝘀𝗮 𝘁𝗲𝗿𝗵𝗲𝗯𝗮𝘁 𝗱𝗶 𝘀𝗲𝗽𝗮𝗻𝗷𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗷𝗮𝗿𝗮𝗵 𝗺𝗮𝗻𝘂𝘀𝗶𝗮

Tersebut 4 raja paling hebat yang pernah ada. Raja tersebut memiliki semua keutamaan yang tidak dimiliki raja-raja lain : kekuatan fisik, bala tentara, kekayaan dan perbendaharaan negara. 2 diantaranya hamba Allah yang taat, 2 diantaranya hamba Allah yang dzalim.
Yang taat adalah Sulaiman as dan Dzulqarnain. Yang dzalim adalah Namrud dan Nebukadnezar.
Kisah Ibrahim VS Namrud menjadi inspirasi kisah heroik sepanjang zaman.


𝟱) 𝗣𝗼𝗹𝗶𝗴𝗮𝗺𝗶 𝗽𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗲𝗻𝘂𝗵 𝗿𝗮𝗵𝗺𝗮𝘁

Nabi Ibrahim as sangat mencintai Sarah, walau hingga usia 70 tahun (ada yg mengatakan 90 tahun) tidak memberikan anak. Atas dorongan Sarah dan ilham Allah Swt, Ibrahim menikahi Hajar.
Ibrahim sangat menghormati Sarah, dan baru menikah kembali selain dengan Hajar setelah Sarah wafat. Istri Nabi Ibrahim yang lain adalah Qanturah dan Hajun.


𝟲)𝗞𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮 𝗡𝗮𝗯𝗶 𝗜𝗯𝗿𝗮𝗵𝗶𝗺 𝗮𝘀 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗲𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗽𝗲𝗿𝗮𝗱𝗮𝗯𝗮𝗻 𝗯𝗲𝘀𝗮𝗿 𝗱𝘂𝗻𝗶𝗮

Dari bunda Hajar lahirlah Ismail as yang kelak akan berujung pada lahirnya Nabi Muhammad Saw. Dari bunda Sarah lahirlah Ishaq as yang kelak memiliki putra kembar Al Aishu (leluhur bangsa Romawi) dan Yaqub (leluhur bangsa Israil)


𝟳)𝗦𝗮𝗿𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗛𝗮𝗷𝗮𝗿 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻𝗹𝗮𝗵 𝗶𝘀𝘁𝗿𝗶𝟮 𝗷𝗮𝗵𝗮𝘁 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗮𝗹𝗶𝗻𝗴 𝗯𝗲𝗿𝘁𝗶𝗸𝗮𝗶

Seringkali, kisah yang diungkap adalah akibat Sarah sangat cemburu pada Hajar maka mengusirnya dan Ibrahim berat hati membawanya pergi. Apakah Ibrahim takluk pada perempuan padahal ia penakluk Namrud?
Memang, Sarah memiliki kecemburuan pada Hajar.
Namun selain itu, ada kekhawatiran bahwa dakwah di Kan’an semakin berbahaya dan tidak kondusif. Dalam sejarah, Ibrahim berpindah2 karena pertimbangan keselamatan dakwah. Ia dan Sarah pernah tinggal di Kanaan, pindah ke Mesir, pindah lagi ke Kanaan. Keputusan memindahkan Hajar dan Ismail as kecil ke Bakka (Mekkah) juga demi keselamatan dakwah ke depannya.
2 titik tempat ini menjadi pusat dakwah ke depannya : Kanaan (Palestin) dan Bakka (Mekkah)


𝟴)𝗜𝗯𝗿𝗮𝗵𝗶𝗺 𝗮𝘀 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗹𝗲𝗺𝗯𝘂𝘁 𝗵𝗮𝘁𝗶 𝗺𝗲𝗺𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗽𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴𝗴𝘂𝗵𝗮𝗻 𝗯𝗮𝗴𝗶 𝗸𝗮𝘂𝗺 𝗟𝘂𝘁𝗵 𝗮𝘀

Kepada malaikat yang bertamu ke rumahnya dan akan menghancurkan kaum Luth, Nabi Ibrahim Khalilullah melakukan tanya jawab.
“Apakah kau akan menghancurkan sebuah wilayah jika terdapat 300 orang mukmin di dalamnya?” tanya Ibrahim.
“Tidak?”
“Bila 200?”
“Tidak.”
“Bila 40?”
“Tidak?”
“Bila 14?”
“Tidak.”
“Bila 1?”
“Tidak.”
“Bila hanya ada Luth?”
Malaikat menghentikan diskusi seketika dan Ibrahim as tahu, keputusan Allah Swt sudah final. Kaum Nabi Luth as tidak akan lagi diberi penangguhan, walau di dalamnya terdapat sosok yang sangat mulia, Luth as.

Dikutip dari berbagai sumber

Kategori
Artikel/Opini Cinta & Love Novel Tulisan Sinta Yudisia WRITING. SHARING.

Film Buya Hamka : Romance Story, Pesan Parenting & Sikap Pejuang

Kalau anda orangtua, tontonlah film ini. Sebab bisa jadi anda sekeras Haji Rasul dalam mendidik anaknya, Malik. Kalau anda single parent, tontonlah film ini. Karena orangtua Malik atau kelak dikenal dengan nama Buya Hamka, berpisah. Kalau anda seorang istri yang memiliki suami dengan tabiat sangat keras, tontonlah film ini. Kalau anda punya anak banyak, tontonlah film ini. Kalau anda seorang ayah, tontonlah film ini.

Kalau anda ingin memiliki anak dengan karakter kuat dan pemikiran cemerlang , ingatkan nasihat Dr. Abdullah Nashih Ulwan, ulama pakar parenting : ajarkan anak-anakmu kisah epic. Film ini mengajarkan kisah epic yang indah, perjuangan seorang lelaki menjadi suami, ayah, ulama dan pejuang bangsa.

Volume 1 : Full Romance Story

Untung saya bawa sapu tangan. Scene pertama, sudah menguras air mata. Pertemuan penuh rindu Hamka yang tengah dipenjara di tahun 1964, bertemu Siti Raham istrinya yang membawa gulai kepala kakap. Scene kedua yang menguras air mata adalah adegan Hisyam, putra kesayangan Hamka wafat di saat Hamka tengah merintis majalah Pedoman Masjarakat.

Bagaimana Raham senantiasa setia menyuguhkan kopi kepada Hamka ketika sang suami mengetik hingga larut malam, adalah adegan manis suami istri yang pantas di-capture. Hamka, terkenal pula dengan bait-bait sastranya untuk segala situasi : dakwah, politik, sosial, novel dan tentu rayuan cinta.

“Pahit di sini, manis di sana,” goda Hamka ketika menikmati kopi suguhan istrinya.

Quote bapak-bapak yang bisa dikloning, ya! Sembari menyeruput kopi, menggoda istri hingga Raham tersipu malu.

Volume 1 film Buya Hamka menyuguhkan banyak adegan romance suami istri dan ayah bunda mendidik anak. Jadi, jangan langsung dibayangkan penuh adegan heroic perjuangan melawan penjajah yang nanti baru akan muncul di volume 2 dan 3. Tapi, tahukah anda kenapa volume 1 ini justru lebih banyak diangkat kisah suami istrinya?

Aku jadi tahu kenapa Hamka yang keras…

Saya menonton film itu bersama putri saya, Inayah.

Sengaja saya ajak, supaya dari kaca mata anak muda dapat menilai. Awalnya, ia agak terganggu dengan adegan romance yang terasa terlalu panjang. Namun, justru di akhir cerita, ada kata-katanya yang menohok saya sebagai istri dan ibu.

Apalagi, ada spoiler volume 2 yang mengetengahkan betapa kerasnya Haji Rasul memperlakukan istri dan anaknya, Malik (Hamka), hingga terjadi perceraian di kemudian hari. Ya, Haji Rasul dan Ummi dari Malik akhirnya berpisah karena ketidak cocokan dan memang; karakter Haji Rasul amat sangat keras.

Hamka mewakilinya!

“Sekarang aku ngerti, Mi, kenapa Hamka yang sekeras itu bisa bersikap lemah lembut,” Inayah berpendapat. “Ternyata, banyak dipengaruhi oleh istrinya, Raham.”

Hamka dan ayahnya bersitegang tak habis-habis. Kalau kita baca beberapa buku biografi Hamka, akan menyebutkan demikian juga. Haji Rasul sangat menginginkan anaknya merantau jauh, belajar dengan benar, menjadi alim ulama yang disegani. Tapi Malik alias Hamka tidak sesuai harapan orangtua!

Ia bahkan suka menulis roman, hingga dijuluki kiai cabul.

Ia suka menulis cerita cinta, hingga gadis-gadis termehek-mehek membayangkan punya jodoh seperti Zainuddin.

Rahamlah yang membesarkan hati Hamka dan mengatakan, kurang lebih demikian, “biarkan saja orang mengatakan Engku kiai cabul, saya yang lebih mengerti Engku. Dakwah bisa lewat kisah roman, sebab hati akan tergerak dengan keindahan.”

Bertabur quote

Saya pembaca setia karya-karya Hamka. Saya pengagum beliau.

Film ini, menyajikan banyak quote bermakna yang selalu terekam dalam benak. Kalau kita baca buku-buku Hamka : Pribadi Hebat, Dari Lembah Cita-Cita, Buya Hamka Bicara tentang Perempuan, Tasawuf Modern dll, akan ditemukan kata-kata puitis beliau yang sangat mengena. Bahkan jika itu sebuah teguran keras.

Ini beberapa quote yang disampaikan di film Buya Hamka :

  • Politikus dan sastrawan harus berdampingan. Politikus membangun negara dengan struktur pemikiran, sastrawan mengisinya dengan keindahan dan gagasan.
  • Manusia harus bekerja keras. Sebab kera pun bekerja, kerbau pun bekerja.
  • Salah satu pekerjaan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pemikiran cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.

Adegan-adegan Lucu & Poin Istimewa Film Buya Hamka

Jangan dipikir film ini sepanjang jam nangis dan geram, ya. Ada adegan-adegan lucu yang bikin ngakak. Seperti Ola, yang diminta ayahnya untuk menjadi istri kedua Hamka. Asli! Acting Ola benar-benar pas buat orang Makassar yang pakai tambahan ji atau ki di belakang kalimat.

Beberapa point lebih di film ini yang buat kita pingin nonton dan nunggu-nunggu volume 2 dan 3 segera tayang (eh, tonton dulu volume 1 serentak tanggal 20 April ya) :

  1. Acting Vino G. Bastian yang patut diacungi jempol. Acting yang juga mengesankan adalah Laudya Cintya Bella (Siti Raham), Donny Damara (Haji Rasul), Yorike Angeline (Ola)
  2. Keindahan alam Padang Panjang dan setting masa penjajahan yang membuat kita jadi mengharu biru
  3. Wardrobe yang keren! Salah satu yang memikat adalah beragam outfit Siti Raham yang tradisional banget tapi sangat manis dan sesuai zamannya. termasuk outfit Ola dan si gadis merah, Kulsum
  4. Adegan yang heartbreaking banget dengan script pas, terutama yang menggambarkan saat Hamka dianulir posisinya sebagai alim ulama dan ketua Muhammadiyah Sumatera Timur. Inilah bagian yang membuat kita merasa : Ya Allah, segini beratnya ya fitnah sebagai ulama. Keberadaannya ulama dibutuhkan, salah melangkah dihujat habis-habisan padahal ia tengah berijtihad memikirkan ummat.
  5. Film ini berdasar novel karya A. Fuadi yang udah gak diragukan lagi dengan karya-karyanya. Selain lihat filmnya, silakan juga lahap habis novelnya ya!

Nah, yuk.

Nonton bareng-bareng film ini yang cocok banget buat orangtua dan anak-anak, sekolah-sekolah dan kampus-kampus. Nobar dengan teman-teman pengajian! Dengan teman komunitas baca dan tulis.

Kategori
Cinta & Love Parenting Pernikahan Suami Istri Tokoh Topik Penting

Lionel Messi : Sayang Ibu, Sayang Istri

Gempita Qatar World Cup 2022 berakhir sudah. Kita sedih karena jagoan kesayangan tidak menang. Kita juga merayakan mereka yang gembira karena hasil kerja keras yang tak kenal lelah. Walau jagoanku, Maroko, terhenti di urutan ke-4; aku tetap ingin menyimak siapa saja yang melaju termasuk pemain-pemainnya.

Salah satu yang paling menarik hatiku ketika sebuah tokoh tampil sukses mendunia : siapa sih di belakang dia?

Menarik sekali kalau bicara tentang keluarga Messi karena kita akan terpesona oleh kekompakan keluarga mereka : ayahnya, ibunya, 2 saudara lelaki dan 1 saudarinya. Pantaslah Messi bisa mendunia jika didukung tim yang luarbiasa seperti itu. Jadi teringat beberapa tokoh dunia yang pada akhirnya redup karena konflik keluarga, terutama konflik dengan pasangannya.

Sang Ibu

Celia Maria Cuccittini adalah ibu yang membesarkan 4 orang anak : Rodrigo Messi, Matias Messi, Lionel Messi (akrab dipanggil Leo), Maria Sol Messi. Bagi seorang ibu yang punya 4 anak pasti luarbiasa tantangannya. Apalagi dengan anak-anak yang masing-masing sudah sangat sukses seperti keluarga Messi.

Anak-anak bisa bertengkar karena perkara kecil, bertikai saat usia makin dewasa, apalagi jika kekayaan dan ketenaran sudah membayangi. Tapi Celia bisa merangkum itu semua, dan membuat keluarga Messi justru mengelola bisnis keluarga yang sukses.

Jorge Messi sang ayah adalah agen Leo sejak usia 14, Rodrigo-lah yang awalnya melatih skill atletik Leo. Sekarang Rodrigo menjadi PR Leo dan menjadi manager kegiatan harian Leo. Sementara Matias mengelola charity milik Leo yang dinamai Leo Messi’s Foundation.

Maria Sol sukses memiliki lini baju olahraga sendiri dan sering bekerja sama Leo dalam menjalankan lini bisnis baju olahraganya.

Link Messi & Mom ; 4 kakak beradik Messi

Kenapa Celia bisa mengelola keluarganya seperti itu?

Harus diakui, darah Italia dan Argentina yang mengalir di tubuh Messi menjadikan DNA kekeluargaan sangat kuat. Ketika menikah, sepasang suami istri tidak lantas terpisah dan berdiri sendiri seperti yang sering kita lihat di barat. Namun justru lekat menjadi satu keluarga besar yang terikat dan saling bekerja sama.

Begitu sayang dan cintanya Leo pada sang ibu hingga wajah Celia terpatri sebagai tattoo di bahu kirinya.

Selain nilai-nilai keluarga yang dianut Celia, ia dan keluarganya adalah penganut Katolik yang taat. Nilai-nilai keagamaan yang dijunjung tinggi akan membawa warna bagi jalannya sebuah keluarga, termasuk jalan hidup anak-anak hingga dewasa.

Messi with Mom & Dad

Sang Istri

Pemain bola yang superkaya, biasanya dikait-kaitkan dengan supermodel seksi nan cantik.

Istri Leo adalah Antonela Roccuzzo, teman main masa kecil sejak usia 5 tahun. Wuiiih, so sweet sekali ya? Jadi ingat serial-serial kerajaan zaman lampau yang memasangkan seorang pangeran dan putri di usia kanak-kanak.

Kehidupan keduanya jauh dari hingar bingar media, walau pada akhirnya pastilah tercium paparazzi juga. Dari Antonela Leo mendapatkan 3 putra : Thiago, Mateo, Ciro. Dengan duit banyak yang dihasilkan Leo, bisa saja ia gonta ganti pasangan. Tapi Leo memutuskan untuk tetap setia pada Antonela hingga mereka punya 3 anak. Senang sekali lihat pasangan terkenal seperti ini, sebab mereka jadi contoh dan panutan banyak orang.

Link Messi & Antonela ; Messi protects his wife

Saat laga final melawan Perancis, Antonela dan ketiga putranya kompak mengenakan jersey biru tua dengan nomer punggung kepala keluarga mereka, Lionel Messi tercinta : 10.

Apa yang menyebabkan Leo begitu mencintai Antonela?

Jawaban Leo indah sekali sebagai seorang lelaki dan suami.

“Istriku, Antonela, memiliki banyak kualitas hebat,” kata Messi kepada FC Barcelona. “Aku sangat mengagumi dia bagaimana menghadapi hari demi hari, mood-nya selalu baik dan dia mengatasi masalah dengan mengagumkan. Dia sangat cerdas dan berpengetahuan luas dalam semua aspek kehidupan.”

Ucapan Leo bukan sekedar lip service, ya.

Dalam acara penganugerahan Ballon d’Or gala 2021 di Perancis, salah satu pengurus sepakbola yang akan berfoto bersama  Leo beserta 3 anaknya dan meminta Antonela menyingkir. Mengetahui hal tersebut, Antonela dengan rela hati melangkah ke samping, memberikan waktu bagi fotografer untuk mengambil foto Leo beserta 3 buah hati mereka. Tetapi Leo menolak, dan ia memanggil Antonela untuk kembali ke sisinya.

Hiks…moment ini buat terharu!

Komentar netizen benar-benar heboh. Sebab reflek dari Leo ini benar-benar sangat natural, seorang suami yang enggan istrinya disingkirkan hanya demi sebuah foto yang bagus angle-nya.

Well, Messi, you’re the GOAT!

I appreciate what you’ve done for your country, your team and your lovely family.

Messi and family

Kategori
Artikel/Opini Mancanegara mother's corner WRITING. SHARING.

A Mom, Qatar & FIFA World Cup 2022

Gary Lineker. Shakira. Muhammad Salah.

My knowledge of football is not very much.

My mom’s favorite Gary Lineker, Gary  also a fan of Enyd Blyton’s Famous Five series. Shakira is best known for her song Waka Waka -This Time for Africa, the official song of FIFA 2010. Muhammad Salah, my husband’s favourite. He’s  a remarkable player that his fans  made a song about Mo Salah.

Suddenly Qatar and the FIFA World Cup 2022 are here. Jungkook BTS with Fahad Al Kubaisi performing The Dreamers, a really lovely song. Proving that Qatar also knows what is trending among young people. K-Pop is one of them.

As a wife and mother who has a husband and sons who loves football, I want to see this world cup in a version of joy and sportivity.

Qatar, for me so far, alhamdulillah, has succeeded in presenting the Islamic side as rahmatan lil alamin. Even though the headscarf is a mandatory, there is no coercion of women to wear the hijab there. Women may not wear headscarves, as long as they are wearing proper clothes. The moslem country, which has been portrayed as ravaged by the media, is proving itself that the progress of the times and adhering to principles is not something that must be contested.

You can stay tech 5.0, open minded, pray and recite the Quran. You can keep cheering for your favorite team, taking photos here and there, celebrating and still respecting the local culture. Seeing how people outside of Arabia try to dress like Arabian men: robes, wearing kefiyyeh/ghutrah with black agal coils on their heads. How we try to understand Arab culture without assuming that they are barbarians who only know killing and starting a war.

Throughout the Qatar FIFA World Cup 2022 event, various discussions flowed between my husband and I, also with the children. How is it that after 2 years of an unprecedented pandemic that hit the world, this world cup comes with all the remarkable stories and of course so many issues.

  1. Discrimination

A simple question arises: why didn’t Indonesia participate in the world cup?

I just found out that during the World Cup, every continent sends its representatives. Please guess, which continent sent the most representative countries to play football? In 2022, the Asian continent is represented: Saudi Arabia, Iran, Japan and South Korea. Qatar may participate because of the host. The continent of Africa represented : Senegal, Ghana, Tunisia, Morocco, Cameroon. Americas : USA, Canada, Mexico, Argentina, Uruguay, Ecuador, Costa Rica. Continental Europe : England, Germany, France, Belgium, Netherlands, Poland, Croatia, Wales, Serbia, Spain, Switzerland, Denmark.

If contestants from Asia and Africa were added, several European countries might be eliminated.

See how Japan beat Germany and Spain, right?

The Tunisian and Cameroonian games also cannot be underestimated.

Well, from major world events we know that Asian and African nations are still underestimated. Even though it is forbidden to talk about racism, racist realities often still occur around us. That’s why, I’m very happy when Japan and South Korea qualify for the round of 16. It further proves that Asia has a position in various world arenas, and one day Indonesia will prove it, inshaallah.

2. Sport is sport

Usually when watching the Olympics or the World Cup, for a ordinary woman like me, these parts are my favourite points of view :

• Mascots

• Colorful local cultural costumes

• Style of celebration

• Opening ceremony and closing ceremony

• Who are the artists, or the artist players who appear

Likewise with the Qatar WC 2022. Laeeb’s funny mascot, what a lively opening ceremony, the cries of the winning and losing supporters. How is the presence of Neymar, Messi, Cristiano Ronaldo, and what is often a trending topic on Twitter: Haji Muhammad Son alias HM Son.

In Qatar World Cup 2022,  an actions of a movement emerged.

The truth is, I want in Qatar’s WC we feel joyful, without any campaign that hurts our desire to watch football.

I remember that a sports event is actually a grand event that will be used to show real human identity.

It’s said, a country that wins football is a country that can really work well in a team. Sports also show how the quality of the country. We see in the end, African countries that are often underestimated, actually prove their quality: Senegal, Morocco, Ghana, Cameroon. What do you imagine when you hear the word Africa? Famine, civil war, human rights violations. With sports, Africa proved how good they are.

Japan and South Korea proved sport is sport. They are very total and have succeeded in proving themselves as a country that is able to compete with European countries which have been considered advanced in all its aspects.

3. Imperialisme of Virtues

For centuries, Asian and African nations were colonized by Europeans. European virtues are considered higher. Europe is more respect to humanity, Europe is more upholding human dignity, Europe is more upholding the dignity of women. Look at Asia and Africa. Women who take care of the family, have many children, take care of elderly parents, sacrifice for the whole family; are women who are oppressed by their rights.

Look at Asia and Africa. If there are children who have to take care of their parents and become the sandwich generation, that is not a reflection of the millennial generation who should be free and independent.

So, the European concept of virtue is free, independent, happy. Even if it means sacrificing others, including family and the environment. In Asia and Africa, one is taught that one’s happiness must still consider the happiness of the parents who have cared for the children. Happiness is also part of a big family, so we are taught to help each other.

Indeed, there are times when being Asian is stressful because it is difficult to voice your opinion against your parents and extended family. But Asians don’t always feel pressured and underdeveloped! Behind my success stands the sacrifice of my husband, children, my parents, my siblings, my neighbors.

The Qatar World Cup 2022 event saw a new wave of imperialism.

Anyway, you must bow to the white nation!

If they say childfree, you have to come along. If they say, rainbow, you have to be okay. If they say one love, you have to go. If you do not participate, then it is a violation of human rights.

In the eastern world, the family is the most important part. Spouse (husband/wife), parents, children, neighbors, extended family are part of the pulse of life. So, if we were told to get rid of it all for the sake of the echoes of one love, for the sake of childless freedom; sorry, we can’t.

The occupation is over.

Asia is already free. Africa too. Of course, there are still colonized countries that are struggling towards independence. And Qatar, wants to present a symbol of progress, principle values, equality and how to build human relations without having to colonize other nations with old or new style of colonization.

4. Upright on Principles

As a mother, I worry about the new wave of imperialism that is sweeping the world, including our children. Qatar is a unique and extraordinary example for my children.

Sometimes I ask, can we still maintain the concept of family, when the rainbow flag wave is so swift?

Sometimes I ask, is the current generation just fascinated by hallyu of KPop and weaboo-otaku of Japanese culture?

Qatar WC 2022 answered most of my worries.

We can strict to our principles even though the global ideology hits swiftly. Let time prove, those who focus on achievement and hard work no need to make a noise about propaganda.

Being passionate with K-Pop and Japanese culture, my children have also witnessed that the Asian-African region has made amazing progress. Including Qatar, which so far may only be known as the country of Emirs and the place where world scholars live – allahumma yarham sheikh Yusuf Qardhawi.

Qatar proves its modern side, strength of principles, hospitality, rich culture; can go on together.

Hopefully we can visit Qatar, one day.

(So sorry if my English is not so good)

Kategori
Artikel/Opini BERITA Topik Penting WRITING. SHARING.

𝐄𝐦𝐚𝐤-𝐞𝐦𝐚𝐤, 𝐐𝐚𝐭𝐚𝐫 & 𝐅𝐈𝐅𝐀 𝐖𝐨𝐫𝐥𝐝 𝐂𝐮𝐩 𝟐𝟎𝟐𝟐

Gary Lineker. Shakira. Muhammad Salah.
Pengetahuanku tentang persepakbolaan tak banyak-banyak amat.

Gary Lineker favorit ibuku, kebetulan dia juga penyuka serial Lima Sekawan Enyd Blyton. Shakira terkenal karena lagunya 𝘞𝘢𝘬𝘢 𝘞𝘢𝘬𝘢 -𝘛𝘩𝘪𝘴 𝘛𝘪𝘮𝘦 𝘧𝘰𝘳 𝘈𝘧𝘳𝘪𝘤𝘢, 𝘰𝘧𝘧𝘪𝘤𝘪𝘢𝘭 𝘴𝘰𝘯𝘨 FIFA 2010. Muhammad Salah, favorit suamiku. Begitu istimewanya dia sampai publik sampai buat lagu tentang Mo Salah.

Tetiba Qatar dan FIFA World Cup 2022 hadir. Jungkook BTS manggung di sana bareng Fahad Al Kubaisi membawakan 𝘛𝘩𝘦 𝘋𝘳𝘦𝘢𝘮𝘦𝘳𝘴, lagu yang asik banget. Membuktikan bahwa Qatar juga tahu apa yang lagi nge-trend di kalangan anak muda. KPop salah satunya.

Sebagai istri dan ibu yang punya suami dan anak cowo penyuka bola, aku ingin melihat piala dunia ini dalam versi kegembiraan dan sportivitas.

Qatar, bagiku sejauh ini alhamdulillah berhasil menampilkan sisi Islam sebagai rahmatan lil alamin. Walau jilbab wajib, gak ada pemaksaan perempuan harus pakai hijab di sana. Perempuan boleh tak berkerudung, asal sopan. Negara Islam yang selama ini digambarkan porak poranda oleh media, membuktikan diri bahwa kemajuan zaman dan berpegang pada hal prinsip bukan sebuah hal yang harus dipertentangkan.

Kamu bisa tetap berteknologi 5.0, 𝘰𝘱𝘦𝘯 𝘮𝘪𝘯𝘥𝘦𝘥, sholat dan tilawah quran. Kamu bisa tetap sorak sorai mendukung tim kesayangan, selfie sana sini, melakukan selebrasi dan tetap menghargai kultur setempat. Melihat bagaimana orang-orang di luar Arab mencoba berpakaian ala lelaki Arab : berjubah, mengenakan 𝘬𝘦𝘧𝘪𝘺𝘺𝘦𝘩/ 𝘨𝘩𝘶𝘵𝘳𝘢𝘩 dengan lilitan 𝘢𝘨𝘢𝘭 hitam di kepala. Bagaimana kita mencoba menghayati budaya Arab tanpa beranggapan mereka bangsa barbar yang hanya tahu berperang.

Sepanjang perhelatan Qatar FIFA World Cup 2022, berbagai diskusi mengalir antaraku dan suami, juga dengan anak-anak. Bagaimana setelah 2 tahun masa pandemic yang luarbiasa menghantam dunia, piala dunia ini hadir dengan segala gemerlap dan tentu saja pro kontranya.

𝟏. 𝐃𝐢𝐬𝐤𝐫𝐢𝐦𝐢𝐧𝐚𝐬𝐢
Pertanyaan sederhana muncul : Indonesia kok gak ikut piala dunia?
Aku baru tahu, bahwa sepanjang penyelenggaraan piala dunia, setiap benua mengirimkan wakilnya. Tebak saja, benua mana yang mengirimkan wakil paling banyak. 2022 ini benua Asia diwakili : Arab Saudi, Iran, Jepan dan Korsel. Qatar boleh ikut karena tuan rumah. Benua Afrika diwakili : Senegal, Ghana, Tunisia, Maroko, Kamerun. Benua Amerika : AS, Canada, Meksiko, Argentina, Uruguay, Ekuador, Costa Rica. Benua Eropa : Inggris, Jerman, Perancis, Belgia, Belanda, Polandia, Kroasia Wales, Serbia, Spanyol, Swiss, Denmark.
Padahal kalau kontestan dari Asia dan Afrika ditambah, boleh jadi beberapa negara Eropa tersingkir.
Lihat bagaimana Jepang mengalahkan Jerman dan Spanyol, bukan?
Permainan Tunisia dan Kamerun juga gak bisa dianggap remeh.

Yah, dari event-event besar dunia kita jadi tahu bahwa bangsa Asia dan Afrika masih dipandang sebelah mata. Walau dilarang bicara tentang rasialisme, kenyataan rasis seringkali masih terjadi di sekitar kita. Itulah sebabnya, aku senang sekali ketika Jepang dan Korsel lolos 𝘳𝘰𝘶𝘯𝘥 𝘰𝘧 16. Semakin membuktikan bahwa Asia semakin punya posisi dalam berbagai kancah dunia, dan suatu saat Indonesia membuktikan insyaallah.

𝟐. 𝐒𝐩𝐨𝐫𝐭 𝐢𝐬 𝐬𝐩𝐨𝐫𝐭
Biasanya kalau nonton perhelatan olimpiade atau piala dunia, bagi orang awam sepertiku, bagian-bagian ini menjadi titik tekan :
• Mascot
• Warna warni kostum budaya lokal
• Gaya selebrasi
• Upacara pembukaan dan upacara penutupan
• Siapa artis, atau pemain artis yang muncul

Demikian juga dengan Qatar WC 2022. Mascot Laeeb yang lucu, bagaimana upacaya pembukaan yang meriah, tangisan supporter pemenang dan mereka yang kalah. Bagaimana kehadiran Neymar, Messi, Cristiano Ronaldo, dan yang sering menjadi 𝘵𝘳𝘦𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘵𝘰𝘱𝘪𝘤 di twitter : Haji Muhammad Son alias HM Son.

Lalu dalam kemeriahan tersebut, pembelaan terhadap aksi sebuah gerakan muncul.
Sejatinya, aku ingin dalam WC Qatar kita merasakan kemeriahan dan sportivitas, tanpa kampanye apapun yang mencederai keinginan kita untuk menonton sepakbola.

Lho, emang gak boleh ya?
Aku ingat, bahwa sebuah perhelatan olahraga, sebetulnya merupakan gelaran akbar yang akan digunakan untuk menunjukkan jatidiri manusia sesungguhnya.
Konon, negara yang menang sepakbola adalah negara yang memang bisa bekerja sama dalam tim dengan baik. Olahraga juga menunjukkan bagaimana kualitas negara tersebut. Kita melihat pada akhirnya, negara Afrika yang sering dipandang sebelah mata, ternyata membuktikan keunggulan : Senegal, Maroko, Ghana, Kamerun. Apa sih yang terbayang kalau dengar kata Afrika? Kelaparan, perang saudara, pelanggaran HAM. Dengan olahraga, mereka membuktikan bahwa Afrika bukan hanya melulu tentang keterbelakangan.

Jepang dan Korsel membuktikan 𝘴𝘱𝘰𝘳𝘵 𝘪𝘴 𝘴𝘱𝘰𝘳𝘵. Mereka totalitas banget dan berhasil membuktikan diri sebagai negara yang mampu bersaing dengan negara-negara Eropa yang selama ini dianggap maju dalam segala aspeknya.

𝟑. 𝐈𝐦𝐩𝐞𝐫𝐢𝐚𝐥𝐢𝐬𝐦𝐞 𝐨𝐟 𝐕𝐢𝐫𝐭𝐮𝐞𝐬
Selama sekian abad, bangsa Asia dan Afrika dijajah oleh bangsa Eropa. Nilai-nilai kebajikan Eropa dianggap lebih tinggi. Eropa lebih manusiawi, Eropa lebih menjunjung tinggi martabat manusia, Eropa lebih menjunjung tinggi harkat martabat perempuan. Lihatlah Asia dan Afrika. Perempuan yang mengurus keluarga, punya anak banyak, mengurus orangtua yang lansia, berkorban bagi keluarga besar; adalah perempuan-perempuan yang tertindas haknya.

Lihatlah Asia dan Afrika. Kalau ada anak yang harus mengurus orangtua dan menjadi generasi 𝘴𝘢𝘯𝘥𝘸𝘪𝘤𝘩, itu bukan cerminan generasi maju yang harusnya bebas merdeka.

Jadi, konsep kebajikan ala Eropa adalah bebas, merdeka, bahagia. Walaupun itu harus mengorbankan orang lain, termasuk keluarga dan lingkungan. Di Asia dan Afrika, seseorang diajarkan bahwa kebahagiaan itu harus tetap mempertimbangkan kebahagiaan orangtua yang telah merawat anak-anak. Kebahagiaan adalah juga bagian dari keluarga besar, sehingga kita diajarkan untuk tolong menolong. Bukan ‘lo,lo, gue,gue’.

Memang, ada masanya menjadi orang Asia itu tertekan karena sulit mengemukakan pendapat melawan orantua dan keluarga besar. Namun tak selamanya orang Asia merasa tertekan dan terbelakang! Di belakang keberhasilanku berdiri pengorbanan suami, anak-anak, orangtuaku, saudara-saudaraku, tetangga-tetanggaku.

Gelaran Qatar World Cup 2022 ini terlihat sekali gelombang imperialism baru.

Pokoknya, kalian harus tunduk pada bangsa kulit putih!
Kalau mereka bilang 𝘤𝘩𝘪𝘭𝘥𝘧𝘳𝘦𝘦, kalian harus ikut. Kalau mereka bilang, mejikuhibiniu, kalian harus oke. Kalau mereka bilang satu cinta, kalian harus ikut. Kalau kalian nggak ikut, maka itu adalah pelanggaran HAM.

Di dunia timur, keluarga adalah bagian paling utama. Pasangan (suami/istri), orangtua, anak, tetangga, keluarga besar adalah bagian dari denyut nadi kehidupan. Jadi, kalau kami disuruh menyingkirkan itu semua demi gaung satu cinta, demi gaung kebebasan tanpa anak; maafkan, kami tak bisa.
Penjajahan itu sudah berakhir.
Asia sudah merdeka. Afrika demikian juga. Tentu, masih ada negara-negara terjajah yang sedang berjuang menuju kemerdekaan. Dan Qatar, ingin mempersembahkan sebuah simbol kemajuan, nilai-nilai prinsip, kesetaraan dan bagaimana membangun hubungan manusiawi tanpa harus menjajah bangsa lain dengan penindasan gaya lama atau gaya baru.

𝟒. 𝐓𝐞𝐠𝐚𝐤 𝐝𝐢 𝐀𝐭𝐚𝐬 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐬𝐢𝐩

Sebagai seorang ibu, aku mengkhawatirkan gelombang imperialisme gaya baru yang melanda dunia, termasuk anak-anak kita. Qatar menjadi contoh unik dan luarbiasa bagi anak-anakku.
Kadang aku bertanya, bisakah kami tetap mempertahankan konsep keluarga, di saat gelombang mejikuhibiniu demikian derasnya?
Kadang aku bertanya, apakah generasi saat ini hanya terpukau dengan hallyu dan wibu-otaku?
Qatar WC 2022 menjawab sebagian besar kekhawatiranku.
Kita bisa tetap tegak pada prinsip walau arus luar demikian deras dan biarkan waktu membuktikan, siapa yang fokus pada prestasi dan kerja keras, tak perlu repot-repot menggaungkan propaganda.
Selain gandrung pada KPop dan Jejepangan, anak-anakku pun menyaksikan bahwa wilayah Asia Afrika, memiliki kemajuan menakjubkan. Termasuk Qatar yang selama ini mungkin hanya dikenal sebagai negara para Emir dan tempat bermukimnya ulama dunia– allahumma yarham syaikh Yusuf Qardhawi.

Qatar membuktikan sisi modern, kekuatan prinsip, keramahan, kekayaan budaya; dapat terus berjalan bersama.
Semoga kita semua bisa suatu saat berkunjung ke Qatar, ya.

Kategori
BUKU & NOVEL Karyaku Kepenulisan Novel Perjalanan Menulis TEKNIK MENULIS Tulisan Sinta Yudisia

𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚 𝐅𝐚𝐧𝐭𝐚𝐬𝐲?

Lagi belajar nulis kembali di platform. Setelah punya akun wattpad (yang udah lama hiatus) dan kwikku (masih ada beberapa cerita di sana); nyoba lagi platform lain. Banyak yang sudah nulis di sini, tapi saya pribadi baru aja nyoba. Webnovel namanya. Lebih banyak didominasi penulis asing dan in English. Sedihnya , tahun ini webnovel versi Indonesia ditutup ☹. Mungkin karena dianggap kuran gmenguntungkan, ya. Atau sekarang platform menulis dan membaca banyak banget.

Kenapa nulis fantasy dan di webnovel?

  1. 𝐋𝐨𝐦𝐛𝐚. Bagaimanapun, kompetisi selalu menggairahkan. Tempo hari, ketika membuat Half of Lemon yang baru bisa tembus 25 terbaik, juga karena kompetisi. Dengan kompetisi, semangat dan alokasi waktu jadi lebih terarah. Udah gak sempat lagi scrolling berita macam2 hehe. Memang kedengarannya pragmatis ya. Tapi dengan lomba, kita juga mencurahkan sisi terbaik. Best version of me. Kalau saya sih, menang atau gak, udah rizqi dari Allah Swt. Kalau sudah punya naskah yang baik dan gak menang, bisa kita terbitkan indie dan selalu aja ada yang beli, insyaallah. Gak rug ikan?
  2. 𝐅𝐚𝐧𝐭𝐚𝐬𝐲. Tema fantasy ini masih jarang kutulis. Padahal kalau baca tema-tema fantasy, bukan sekedar ada adegan sihir dan terbang lho. Banyak penulis luar yang justru menghadirkan sejarah, mitos, legenda dan prediksi-prediksi masa depan lewat jalur fantasy. Makanya, sekarang ada tema-tema yang mungkin bagi penulis kayak saya masih belum terlalu familiar. Tema 𝘵𝘳𝘢𝘯𝘴𝘮𝘪𝘨𝘳𝘢𝘴𝘴𝘪𝘰𝘯, 𝘴𝘺𝘴𝘵𝘦𝘮, 𝘪𝘴𝘦𝘬𝘢𝘪 (ini kalau wibu otaku pasti kenal), 𝘤𝘶𝘭𝘵𝘪𝘷𝘢𝘵𝘦, dll. Kadang tema-tema tersebut digabungkan dengan tema fantasy dan supernatural.
  3. 𝐁𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫. Apa sih karakter? 𝘍𝘦𝘮𝘢𝘭𝘦 𝘭𝘦𝘢𝘥? 𝘔𝘢𝘭𝘦 𝘭𝘦𝘢𝘥? 𝘔𝘢𝘭𝘦 𝘤𝘩𝘢𝘳𝘢𝘤𝘵𝘦𝘳? Dulu mungkin lebih banyak belajar deskrpisi, diksi, alur yang mana ini juga masih sangat penting. Tapi saya belajar lagi tentang apa yang dimaksud dengan male lead dan male character. Apakah kalau sekedar nulis cerita hantu itu sudah pasti horror, trus ada hantu perempuan udah pasti female lead? Wah, belum tentu ternyata.
  4. 𝐂𝐨𝐯𝐞𝐫. Bukan saya yang bikin cover. Tapi teman-teman illustrator. Kalau ada yang bertanya-tanya : lho kok covernya begitu sih? Nah, itu butuh pembahasan panjang. 𝘕𝘦𝘹𝘵 𝘵𝘪𝘮𝘦 insyaallah ya. Yang pasti, ingin hadir sebagai pilihan alternatif bagi novel2 di platform yang cover, judul dan isinya aduhaaaayyy.

Cover 𝓢𝓲𝓵𝓿𝓮𝓻 𝓓𝔂𝓷𝓪𝓼𝓽𝔂 versi merah maroon

Nah, kalau berkesempatan, silakan baca 𝓢𝓲𝓵𝓿𝓮𝓻 𝓓𝔂𝓷𝓪𝓼𝓽𝔂 ya.
Insyaallah saya kupas juga BTS nya bikin novel ini. Harus hunting buku via online, unduh dan baca jurnal penelitian, menyimak berbagai video youtube, dsb.

Yuuuuk!

Link Silver Dynasty bit.ly/dinastiperak

Kategori
Cinta & Love Hikmah Mancanegara mother's corner Renungan Hidup dan Kematian Tokoh Topik Penting WRITING. SHARING.

𝟓 𝐇𝐚𝐥 𝐁𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐊𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐄𝐫𝐢𝐥



Sejak 26 Mei 2022, hati kita campur aduk detik demi detik menanti berita kepastian tentang hilangnya Eril, putra sulung pak Ridwan Kamil di sungai Aare. Hari-hari awal hati ini dipenuhi rasa optimism dan pemikiran positif. Hari-hari berikutnya dipenuhi kecemasan, tangisan dan ribuan pertanyaan; entah itu pertanyaan logis atau tak logis. Hari-hari ini, kepasrahan dan tawakal yang bulat memenuhi benak dan jiwa kita masing-masing.


Kisah Eril mengharu biru bangsa Indonesia, terutama mereka yang memiliki predikat sebagai orangtua, khususnya para ibu. Saya dan banyak sekali para ibu, terjaga malam hari dan terbangun di pagi hari dengan mengetik di 𝘨𝘰𝘰𝘨𝘭𝘦 satu nama : Eril.


Anak muda yang ranum ini, pemuda di usia 23 tahun dengan senyumnya yang khas, memberikan pelajaran berharga bagi kita sebagai manusia. Kalau ini adalah pamungkas hidupnya, maka ia pergi dengan iringan doa-doa terbaik. Kalau ini adalah awal hidup abadinya, maka ia memulainya dengan sebuah gelar terbaik : 𝘴𝘺𝘢𝘩𝘪𝘥.

الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

“𝘖𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘴𝘺𝘢𝘩𝘪𝘥 𝘢𝘥𝘢 𝘭𝘪𝘮𝘢, 𝘺𝘢𝘬𝘯𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘵𝘩𝘰’𝘶𝘯 (𝘸𝘢𝘣𝘢𝘩), 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘱𝘦𝘳𝘶𝘵, 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘵𝘦𝘯𝘨𝘨𝘦𝘭𝘢𝘮, 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘪𝘮𝘱𝘢 𝘳𝘦𝘳𝘶𝘯𝘵𝘶𝘩𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘴𝘺𝘢𝘩𝘪𝘥 𝘥𝘪 𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩.” (𝘏𝘙. 𝘉𝘶𝘬𝘩𝘢𝘳𝘪 & 𝘔𝘶𝘴𝘭𝘪𝘮)

Bagi saya pribadi, sejak sepekan lalu, kisah Emmeril Kahn Mumtadz atau yang akrab disapa Eril, telah memberi banyak pelajaran berharga
🟢

  1. 𝑰𝒌𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈𝒕𝒖𝒂-𝒂𝒏𝒂𝒌
    Masyarakat mengenal pak Ridwan Kamil dan teh Atalia sebagai tokoh masyarakat. Kedekatan keduanya dengan anak-anaknya, memberikan pelajaran berharga bagi kita yang memiliki keluarga bagaimana seharusnya sebuah ikatan dibangun. Sejak awal berita hilangnya Eril, kita melihat sosok pak Ridwan Kamil dan teh Atalia sama seperti orangtua pada umumnya : guratan di wajah mereka dan percik cahaya mata tak dapat menyembunyikan dalamnya rasa takut dan rasa sakit.
    Memang, tak ada rekaman tersiar airmata yang tumpah dan tangisan pilu kedua orangtua Eril. Tapi jumlah airmata keduanya, boleh jadi melampaui debit air sungai Aare. Panjang kalimat doa keduanya, lebih ukurannya dari kompilasi panjang sungai-sungai yang ada di dunia. Beratnya beban yang menghimpit dada, melebihi tonase semua alat berat dan canggih yang digunakan untuk mencari keberadaan Eril.
    Betapapun kita mencoba berempati, tak ada yang mengetahui detil kepedihan hati pak Ridwan Kamil dan teh Atalia, kecuali Allah Swt. Begitu beratnya ujian yang mengatasnamakan cinta paling suci dan paling tulus dari jalinan manusia ini, hingga balasannya pun tak tertandingi. Karenanya, berita-berita tentang balasan orangtua yang mengikhlaskan anaknya wafat, begitu banyak bertebaran. Janji syafaat, janji kemudahan di yaumil akhir, janji surga, hingga janji dibangunkan rumah khusus bagi para orangtua dengan istana megah di firdausNya

Bagi adik-adik remaja yang saat ini tengah galau hidupnya, dan berpikir untuk melukai diri atau bahkan mengakhiri hidup, kepedihan pak Ridwan Kamil dan teh Atalia dapat menjadi gambaran, beratnya derita orangtua ketika harus kehilangan anak yang dikasihnya. Janganlah sampai pernah melukai diri, karena airmata orangtua adalah kepedihan panjang yang hanya dapat dihapus oleh usapan Rahman dan Rahim dari Allah Ta’ala.
Bagi orangtua yang mungkin tengah mengalami konflik berat dengan Ananda, kepergian Eril yang demikian mendadak dan menimbulkan lubang menganga di hati kedua orangtuanya, dapat terjadi pada hati orangtua manapun. Kita masih memiliki kesempatan untuk mencintai, mendekap, memeluk, mengelus Ananda; tentu ini adalah rizqi dan kebahagiaan yang tak dapat dinominalkan dengan materi sebesar apapun.

🟢

  1. 𝑰𝒛𝒓𝒂𝒊𝒍 𝒕𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒉 𝒖𝒔𝒊𝒂
    Orang mungkin bertanya-tanya : mengapa bukan yang lainnya? Mengapa bukan yang lebih tua, yang lebih senior, yang lebih berdosa? Eril masih punya banyak kesempatan dalam hidup untuk melakukan bayak hal!
    Pertanyaan-pertanyaan rasional tersebut, tak akan menemukan jawaban pada sebuah tatanan kehidupan ghaib yang kunci-kuncinya ada di tangan Tuhan. Sepanjang sejarah, Izrail memiliki catatan yang hanya diketahui Allah Swt. Kematian bukan seperti final countdown yang dimulai dari angka terbesar menuju angka terkecil. 80, 70, 60, 50, dst. Acak. Random. Tak terprediksi. Tanpa firasat.
    Rasulullah Saw sendiri mengajarkan bagaimana seorang muslim mengawali dan mengakhiri hari dengan kalimat-kalimat dalam bacaan ma’tsur. Doa-doa yang diajarkan beliau agar manusia siap menghadapi kondisi apapun dalam hidupnya.

🟢

  1. 𝑱𝒆𝒋𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏
    Mengapa banyak pihak menangis?
    Apakah karena ia putra pembesar dan anak seorang terpandang?
    Saya rasa bukan hanya itu. Sebab, banyak putra tokoh terpandang yang juga tidak mampu menguras emosi seperti kisah Eril. Jejak hidupnya, jejak akademis dan prestasinya, jejak media sosialnya dapat memberikan informasi kepada khalayak siapa ia sesungguhnya. Kedekatannya dengan ibunda, memberikan kehangatan di hati kita : betapa besar cintanya sebagai seorang pemuda pada sosok yang melahirkannya. Betapa jarang sekarang kita disuguhkan kisah-kisah semacam itu, di dunia serba cepat yang lebih banyak mengedepankan hubungan dangkal antar sesama manusia. Tersenyum kita dalam derai airmata melihat teh Atalia bersama Eril di berbagai moment bersama, demikian mesra seperti kakak adik. Seperti sepasang kekasih. Seorang pemuda yang mencintai ibunya, bukankah itu pertandan jejak kebaikan?
    Karenanya, bila ingin berakhir baik, kita pun harus menuliskan jejak kebaikan sepanjang sisa usia.

🟢

  1. 𝑪𝒂𝒉𝒂𝒚𝒂 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒌𝒆𝒈𝒆𝒍𝒂𝒑𝒂𝒏
    Airmata saya sebagai ibu, tumpah melihat perjalanan kisah Eril sejak hilang dan postingan teh Atalia bahwa ia harus kembali ke Indonesia. Hati kita bergetar dashyat melihat pak Ridwan Kamil adzan di tepi sungai Aare. Begitu banyak netizen Indonesia merasakan hal yang sama. Pertemuan-pertemuan, rapat-rapat 𝘰𝘯𝘭𝘪𝘯𝘦 dan 𝘰𝘧𝘧𝘭𝘪𝘯𝘦, nyaris semua membahas Eril.
    Yang lebih membuat hati teriris adalah tindakan pak Ridwan Kamil dan teh Atalia. Hari demi hari dalam proses pencarian. Mereka berdua ingin berada di sisi putranya sampai kapanpun, namun hidup harus terus berjalan.
    Hati kita ikut terbelah, remuk dalam kegetiran.

Tapi kepergian Eril mengingatkan saya pada potongan film 𝙆𝙪𝙧𝙪𝙡𝙪𝙨 𝙊𝙨𝙢𝙖𝙣, sebuah 𝘴𝘤𝘦𝘯𝘦 saat Bamsi Bey kehilangan putranya. Perkataan Bamsi Bey yang menangis dalam kepedihan atas kematian putranya yang muda demikian menyayat, namun kata-kata yang diucapkannya demikian penuh cahaya keimanan.
“Tuhan, terimakasih. Engkau telah ambil putraku dalam keadaan beriman. Bagaimana jika ia tidak pergi sekarang, dan kelak Kau ambil dalam keadaan sebagai seorang tiran?”


Masyaallah.
Kepergian Eril yang meninggalkan luka mendalam bagi orang-orang yang mencintainya, memberikan cahaya pada anak-anak muda : bahwa Izrail bisa datang kapan saja dan ini membuat semua pihak bersiap. Kepergian Eril juga memberikan cahaya bagi para orangtua agar memanfaatkan sebaik waktu bersama Ananda, tidak menghabiskannya hanya untuk bersosial media apalagi mengumbar kemarahan tanpa bijaksana

🟢

  1. 𝑩𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒌𝒊𝒔𝒂𝒉 𝒕𝒆𝒏𝒈𝒈𝒆𝒍𝒂𝒎?
    Hanya Allah Swt yang tahu, kisah sesungguhnya dari perjalanan hidup manusia, termasuk Emmeril Mumtadz Kahn. Tak ada yang tahu, termasuk paranormal atau “orang-orang pintar” yang berusaha mencari tahu di mana ia sekarang, bagaimana kondisinya, dan di alam mana kehidupannya.
    Saya hanya ingin bercerita tentang kisah sahabat saya, seorang muslimah shalihah yang suaminya wafat tenggelam.
    Semuanya terjadi tiba-tiba, ketika sang suami ingin menyelamatkan satu nyawa di sungai dan justru ia yang syahid. Yang terbayang adalah bagaimana prosesi ia tenggelam, jam berapa ia hanyut, bagaimana ia berteriak-teriak, bagaimana ia kelelahan, bagaimana ia sesak napas, bagaimana ia sakaratul maut, bagaimana caranya mengatasi rasa sakit dan seterusnya.
    Pikiran-pikiran buruk bermain di benak dan pertempuran rasional-irrasional terjadi di kepala.

Namun, temuan di lapangan sungguh mengejutkan dan menampar muka kami semua yang sok tahu dan suka bermain dugaan. Seolah Tuhan mencibir kepada kami dan berkata, “Apa yang kamu tahu tentang wafatnya hambaKu yang tenggelam?”
Hasil otopsi dokter dicocokkan dengan waktu kejadian dan semua bukti forensik menjelaskan:
𝘕𝘺𝘢𝘸𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘶𝘢𝘮𝘪 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘐𝘻𝘳𝘢𝘪𝘭 𝘴𝘦𝘥𝘦𝘵𝘪𝘬 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘪𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘤𝘦𝘭𝘶𝘱 𝘥𝘪 𝘢𝘪𝘳.


Kami menangis mendengarnya. Merasa hina dengan semua dugaan dan permainan kotor fikiran ini. Ia bahkan telah wafat sebelum tubuhnya perlahan masuk ke dalam air. Artinya, Allah memuliakannya dengan sakaratul maut yang tenang dan cepat, tanpa kesakitan berarti.

🟢🟢🟢
Selamat jalan, Aa Eril.
Selama menempuh keabadian, Emmeril Kahn Mumtadz.
Sungai Aare menjadi saksi cinta manusia kepadamu. Insyaallah, cinta Tuhan dan para malaikat-malaikatNya lebih besar dari cinta kami semua. Doa kami juga untuk pak Ridwan Kamil dan teh Atalia sekeluarga, juga adinda Camilia Latetia Azzahra semoga Allah Swt melimpahkan keberkahan dan rahmat tak bertepi pada keluarga luarbiasa ini yang diberikan ujian istimewa.

Sumber foto : koran Jawa Pos, IG teh Atalia

#eril #emmeril #emmerilkahnmumtadz #ridwankamil #atalia #aare #bern #swiss

Kategori
Parenting Pernikahan PSIKOLOGI. PSYCHOLOGY

𝐓𝐎𝐗𝐈𝐂 𝐌𝐀𝐒𝐂𝐔𝐋𝐈𝐍𝐈𝐓𝐘

Cowok ternyata gak selamanya kuat. Mereka juga bisa jatuh, terluka, sensitif dan nangis. Tapi biasanya; ketika ada cowok yang kayak gini, stigma kita udah langsung muncul : ah, lemah amat kamu. Cengeng!

Akibatnya, cowok suka gak berani menampilkan perasaan. Mereka kuat di luar, tapi rapuh di dalam. Betapa banyaknya lelaki yang tetiba menjadi agresif luarbiasa, atau bahkan jatuh pada psikotik (gangguan psikis yang sangat berat hingga pemikiran dan emosinya udah pecah berkeping-keping), gegara gak bisa cerita sampai di satu titik udah gak kuat lagi.😭

Betapa banyak anak lelaki yang semula riang berprestasi, lalu tetiba tampak murung menarik diri?
Sesungguhnya gak ada yang terjadi tiba-tiba. Semua sudah berproses lama, tapi gak kelihatan sebagaimana yang terlihat di permukaan.

Kenapa?
🟣Saat dimarahi di rumah oleh ortu, harus tampak tangguh (walau sebetulnya udah pingin kayak anak cewek yang nangis sambil gebrak-gebrak pintu)
🟣Saat diganggu oleh teman-teman cewek di sekolah , harus tampak tenang dan bijaksana : gak boleh membalas (hei, anak cowok gak boleh ngelawan anak cewek!), juga gak boleh tampak terintimidasi.
🟣Saat punya masalah dengan rekan kerja atau atasan perempuan; gak boleh bocor ke mana-mana. Meski perasaan sudah gak tahan, ingin berbusa-busa cerita.

Ada seorang lelaki muda yang pandai, cakap, berprestasi. Ketika ayahnya meninggal, mendadak ia menjadi 𝘪𝘯𝘴𝘢𝘯𝘦 alias kehilangan kewarasannya. Ternyata, ia yang tampak pintar dan selalu jadi kebanggaan keluarga; sangat rapuh di dalam . Satu-satunya yang bisa memahami dirinya adalah sang ayah dan ketika ayahnya wafat; pecahlah dirinya.😭

✒️Bila lelaki jauh lebih kuat dari perempuan; tentu bangsal rawat inap di poli jiwa tak ada kaum lelaki. Namun kenyataannya justru sebaliknya.

✒️Bagi kaum lelaki, berhentilah merasa punya kekuatan 𝘴𝘶𝘱𝘦𝘳𝘱𝘰𝘸𝘦𝘳 bak Gatotkaca atau Ironman. Lelaki dan perempuan sama saja; bisa kacau balau ketika tertimpa masalah bertubi.

✒️Bagi kaum perempuan yang menjadi istri, ibu, teman, sahabat, atasan, rekan kerja dsb : jangan anggap lelaki tak punya kelemahan. Mereka juga punya naluri, emosi, persepsi.

𝘚𝘦𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵 𝘳𝘢𝘯𝘨𝘬𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘴𝘪 𝘴𝘦𝘮𝘪𝘯𝘢𝘳 𝘵𝘰𝘹𝘪𝘤 𝘮𝘢𝘴𝘤𝘶𝘭𝘪𝘯𝘪𝘵𝘺 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘙𝘢𝘮𝘢𝘥𝘢𝘯 1443 𝘏

Kategori
BUKU & NOVEL Buku Sinta Yudisia Fiksi Sinta Yudisia Jepang Karyaku Kepenulisan Novel Perjalanan Menulis TEKNIK MENULIS

Catatan Kasar /Outline Novel Nona Jepun (2)

Sebelum menuliskan novel atau buku non fiksi, aku terbiasa membuat kerangka kasar. Sulit bagiku untuk langsung berimajinasi dan menumpahkannya ke dalam kata-kata. Walaupun bisa seperti itu, pastinya butuh waktu lebih untuk merangkai secara imajiner di otak.

Daripada terlalu lama  berpikir, berimajinasi, berkhayal yang justru tidak menimbulkan karya jadi; aku memilih membuat semacam mind map. Karena aku termasuk jenis orang yang visual; coretan-coretan kasar ini harus warna warni agar menarik dan nggak membosankan.

Catatan kasar ini juga sering disebut outline.

Apa kelebihan membuat catatan kasar, atau kerangka kasar, atau outline, atau garis besar ini?


1️⃣

Cerita dapat lebih terstruktur sejak awal atau akhir. Kalau ada pengembangan, tidak terlalu jauh melenceng.💡

Melenceng kayak apa sih?

Misal, kita akan membuat cerita adventure sepasang sahabat yang menabung lama untuk bisa jalan-jalan  ke Seoul, Korea Selatan. Tanpa outline, cerita itu akan ngelantur menjadi thriller, horror, romance; bahkan banyak bumbu-bumbu yang kemungkinan gak relevan dengan tema utama cerita.

Pikiran seorang penulis sangat kreatif, imajinatif, dan bahkan sesekali ….liar. wajar saja, karena otak kita sedang teraktivasi untuk melakukan lompatan-lompatan ; yang seringkali merupakan gabungan dari perangkat logika dan situasi emosional.

Kalau lagi stabil, eh…ceritanya oke tuh alurnya. Kalau perasaan lagi bad mood, cerita juga ngelantur sesuai kondisi batin si penulis. Nah, kalau yang ditulis diary sih gak masalah ya. Tapi ini naskah yang akan dibaca banyak orang. Isi kepala orang, pengalaman masing-masing, bahkan bisa jadi beliefs or keyakinan sangat berbeda. cerita  yang terstruktur bisa bikin pembaca dan penulisnya sendiri…bingung!


2️⃣

Outline membuat pikiran terus ter-refresh dengan tema utama cerita. Termasuk karakter tokoh, konflik, dan berbagai macam rencana yang sudah terpatri di benak.💡

Misal, kita ingin membuat cerita tentang tokoh cewek yang tangguh. Kadang, karena terdistraksi oleh film atau berbagai gangguan luar; karakter itu tiba-tiba melenceng jadi cewek yang annoying, manja atau julid. Karakter tangguhnya hilang seketika gegara pikiran juga lagi ngelantur ke mana-mana. Outline membuat pikiran yang liar tertarik kembali ke pusat cerita rencana semula.

Apakah gak boleh ada perubahan karakter?

Tentu aja boleh. Perubahan karekter karena sebuah situasi yang sudah dipersiapkan, bahkan bisa menjadi kekuatan cerita. Tetapi perubahan karakter yang tiba-tiba gegara gegabah dan gak konsisten menulis, bukanlah bangunan cerita yang baik.

Sering gak liat fenomena kayak gini?

Cewek yang tadinya nyebelin, kasar, seenaknya sendiri, selalu punya kemauan untuk dituruti; tetiba jatuh cinta pada seorang pemuda sholih dan langsung berubah total dari penampilan hingga karakter. Dia yang biasa mengumpat-umpat lalu suka mengutip ayat. 

Wah, karakter seseorang harusnya gak berubah sedrastis itu walau lagi mabuk kepayang!

Dia bisa jadi cinta setengah mati sama cowok sholih, tapi  sifat seenaknya sendiri gak mudah hilang. Apalagi, cewek macam gini yang biasanya sangat mandiri; tetiba menjadi penurut dan pasrah banget.

Outline akan menyelamatkan dari ketidak-konsistenan cerita.

Boleh aja fall in love in the first sight , tapi logika cerita tetap harus berjalan. Boleh aja ada kejutan-kejutan dalam cerita, tapi logika cerita tetap harus diperhatikan.


3️⃣

Kebosanan.💡

25%? 50%? 75%? Atau 90%?

Banyak penulis yang bosan sama tulisannya sendiri pas ½ jadi. Atau ½ belum jadi hehehe (tergantung kita ini masuk golongan optimis atau pesimis). Ada yang justru ketika hampir jadi, malah dilanda kebosanan yang banget, banget, banget. Sampai-sampai tulisan tertunda lama.

“Tulisanmu udah jadi?”

“Dikit lagi nih!”

Kalau teman-teman, mentor, editor nanyain ; kita juga jadi geram sama diri sendiri. Kok gak jadi-jadi, sih??? Padahal tinggal seujung kuku lagi jadi (maksudnya seujung kuku kaki Godzilla, kwkwkwk)

Outline membantu agar kebosanan itu bisa diminimalisir. Karena mind map-nya, intisari cerita, juga warna warni spidol yang membuat mata jadi terhibur. Apalagi kalau ada tempelan-tempelan stiker seperti scrapbook.

🟠OUTLINE NONA JEPUN

Aku membuat outline Nona Jepun beberapa pekan, bahkan bulan. Bagiku, menulis bisa selesai 3-4 bulan tapi buat outline bisa memakan waktu lebih lama. Wah, kok bisa?

  • Butuh referensi
  • Karakter tokoh dipersiapkan matang
  • Nyari nama tokohnya aja bisa berhari-hari
  • Setting tempat bisa berubah-ubah. Untuk memutuskan 2 tempat sebagai setting utama cerita yaitu Balamoa dan Banjarmasin, perlu mencari referensi yang cukup dulu
  • Tadinya, mau langsung fokus di daerah Purwekerto yang memiliki sejarah Rumah Papak yang sangat erat dengan jugun ianfu. Tetapi karena kuanggap korelasinya dengan ladang tebu tidak kuat, setting ini diubah
  • Ladang tebu merupakan salah satu wilayah yang sudah lama kuidamkan untuk tampil di cerita, karena merupakan salah satu sejarah yang erat dengan Tegal, kampung halaman suamiku

🟠APAKAH OUTLINE NONA JEPUN  100% DIPAKAI?

Tidak.

Ada yang dihilangkan karena mempertimbangkan jumlah halaman, dan kekhawatiran bahwa cerita akan terlalu bertele-tele. Bahkan menjadi membosankan.

Tapi sesungguhnya, outline yang kusiapkan sudah terbayang seperti apa jika dibuat beberapa seri bukunya. Semisal, kehidupan Mirah dan Ndaru sebagai gadis di masa penjajahan Belanda. Dan kehidupan keduanya pasca Jepang angkat kaki

Namun , outline sungguh-sungguh membantuku untuk menyusun cerita dari awal hingga akhir. Tentu, ketika cerita sudah jadi dan dibaca ulang; ada hal-hal yang terasa “kurang” dan perlu ditambahkan.

Alhamdulillah, Nona Jepun menjadi salah satu pemenang pilihan juri dalam ajang sayembara novel DKJ 2021.⭐⭐

Doakan agar dapat terbit dengan sebaik-baiknya, ya…

🌟 Yang mau baca catatan pertama tentang Nona Jepun (1) , silakan ke mari ya 👉🏻 https://sintayudisia.wordpress.com/2022/02/10/nona-jepun-perjalanan-mencari-ide-1/

Kategori
ANIME Jepang KOREA Mancanegara Manga Quran kami Remaja. Teenager

OTAKU MENGAJI & HALLYU MENGAJI

Masih awal Ramadan, kamu udah punya agenda apa aja?

Kalau belum, ada beberapa agenda yang diselenggarakan Ruang Pelita. Kamu bisa ikut salah satunya atau ikut semua! Cuma acara pelatihannya yang berbayar, sisanya gratizzz. Bahkan ada banyyyaak doorprize buat kamu yang rajin ikut agenda-agenda SPORA (Seek Your Passion on Ramadan).

Agendanya apa aja nih?

  1. 𝐇𝐚𝐥𝐥𝐲𝐮 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐢 & 𝐎𝐭𝐚𝐤𝐮 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐢 (gratis)
  2. 𝐘𝐨𝐮𝐭𝐡 𝐓𝐚𝐥𝐤 : 𝐓𝐞𝐦𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐁𝐚𝐤𝐚𝐭 𝐌𝐢𝐧𝐚𝐭𝐦𝐮 (gratis)
  3. 𝐑𝐚𝐦𝐚𝐝𝐚𝐧 𝐎𝐧𝐥𝐢𝐧𝐞 𝐖𝐫𝐢𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐂𝐥𝐚𝐬𝐬 (berbayar)

Nah, ini comment-comment lucu dari anggota grup OTAKU

Berikutnya comment-comment dari grup HALLYU

Nah, selain saling komen meng komen, ada quote-quote menarik yang dibagikan insyaallah tiap hari. Kayak gini nih!

Yang mau gabung silakan aja yaaa

⛩️OTAKU MENGAJI tinggal klik bit.ly/OTAKUMENGAJI

🥘HALLYU MENGAJI tinggal klik bit.ly/HALLYUMENGAJI

🔎🔎🔎

Nah, kalau ada yang mau intip-intip acara Ruang Pelita yang lain, dengan agenda ⓈⓅⓄⓇⒶ di Ramadan ini alias 𝑺𝒆𝒆𝒌 𝒀𝒐𝒖𝒓 𝑷𝒂𝒔𝒔𝒊𝒐𝒏 𝒐𝒏 𝑹𝒂𝒎𝒂𝒅𝒂𝒏 bisa follow akun @ruang.pelita dan @sintayudisia

Yang ini , ada investasinya, Guys!

Kategori
Artikel/Opini Cinta & Love Hikmah PSIKOLOGI. PSYCHOLOGY Rahasia Perempuan Topik Penting WRITING. SHARING.

TINDER SWINDLER & PEREMPUAN : KORBAN atau PANTAS DIKORBANKAN?

Menonton documentary Tinder Swindler, komentar pun terbelah. Apalagi kisah ini nyata banget di dunia per-datingan yang dibantu lebih mudah dengan aplikasi.
Banyak yang mencela Cecille, Pernilla dan Ayleen. Juga korban-korban yang lain.
“Lha, emang cewek cuma mau enaknya? Maunya dapat duitnya, dapat kayanya, dapat gantengnya? Giliran cowoknya susah dan butuh bantuan, nah lo!”
Walaupun dalam kisah Tinder Swindler, Simon Leviev (Shimon Hayut) dianggap sebagai pelaku fraud yang akhirnya dipenjarakan, yang ngebela Simon pun banyak.
Tuduhan-tuduhan terhadap cewek-cewek hedon macam Cecille mengalir.
“Kalau cewek macam lu gak gampang silau sama tajirnya cowok, ya gak bakal ketipu!”


Yang membela Cecille, Pernilla, Ayleen pun punya persepsi sendiri.
“Mereka adalah victim. Kok gak boleh bicara? Kok malah dihujat?
Yang akhirnya harus menghadapi bank-bank dan kreditur, dikejar-kejar penagih hutang adalah para cewek-cewek itu. Cecille harus berhadapan dengan 9 kreditur. Sampai-sampai saat ini, Cecille, Pernilla dan Ayleen galang dana karena mereka terlibat hutang yang sedemikian gedenya karena tipuan Simon. Simon? Sekarang udah bebas lho, memamerkan lagi pacar dan kekayaannya yang entah didapat dari mana.


The Tinder Swindler, adalah fenomena yang sebetulnya sudah lama terjadi di dunia percintaan. Cewek yang cepat tersentuh rasa emosionalnya, berhadapan dengan cowok yang porsi rasionalnya jauh lebih besar. Ketika cewek diliputi rasa cinta, kasihan, gak tega, ingin membantu; cowok bisa berpikir sebaliknya.
Seorang cowok -kalau nggak punya cinta di hatinya- lebih mengutamakan untung rugi ketika berhubungan dengan cewek. Bukan rahasia lagi, di era modern ini; banyak pula cowok-cowok yang kehidupannya dibiayai pacar ceweknya.
Ada diskusi menarik antara saya dengan beberapa orang, baik klien atau konselor yang cukup pantas direnungkan.
➖➖➖
🔻KORBAN SEKARANG SPEAK UP. KOK BARU SEKARANG? UDAH RUGI? DULUNYA UNTUNG?
Bisa jadi demikian.
Karena sekarang sudah rugi, jadi tertekan dan ingin bicara. “Lha, dulu kemana aja, Neng?” Ada orang-orang yang beranggapan, cewek sekarang juga pinter memutar balik keadaan. Oke, ini ada benarnya.
Tapi, banyak sekali perempuan yang tertipu karena si lelaki memang mahir sekali memanipulasi keadaan. Bukan berarti perempuan gak ada yang pinter manipulasi, ya. Ada juga. Dalam kasus-kasus seperti TS, perempuan butuh keberanian cukup untuk berani bicara. Misal, bayangkan seorang cewek yang bolak balik dipaksa melayani cowoknya, diancam, diterror. Kalau cewek itu imannya kuat, keluarganya kuat, lingkungannya bagus; dia pasti sejak awal berani nolak. Tapi kalau ceweknya rapuh? Gak punya siapa-siapa dan perjalanan keimanannya pun masih butuh dikuatkan, dia akan terjebak dalam dekapan cowok yang pandai merayu. Dia butuh mengumpulkan keberanian untuk mulai bicara.
Cecille dkk diancam dan diterror oleh Simon. Simon ini gak bergerak sendiri ya. Dia punya bodyguard banyak dan rekan bisnis banyak (ingat, dia horang kaya! Atau setidaknya, berpura-pura jadi orang kaya dan punya tim kuat yang ngedukung itu)
➖➖➖
🔻KORBAN JADI TERTUDUH
Ini yang paling menakutkan.
Cowok-cowok macam Simon, bisa memutar balik keadaan. Akun tinder Simon Leviev sudah dihapus, sekarang ia aktif di IG. Konon kabarnya ia melakukan pembelaan dan balik menuduh Cecille dkk mencemarkan nama baiknya. Bisa jadi, suatu saat cewek2 itu yang malah akan kena delik hukum. Mereka lagi lemah finansial, sementara Simon lagi banyak dapat dukungan dana. Terutama dari cewek-cewek yang jatuh hati padanya.
Saya bukan ahli hukum. Tapi nonton TS, jadi sedikit paham bahwa banyak kasus, korban akhirnya menjadi pihak yang dianggap mencemarkan nama baik karena lemahnya bukti.
➖➖➖
🔻KORBAN HARUS GIMANA?
🟡Pertama, menyimpan dan mengumpulkan bukti dengan baik. Semua chat, foto, voice note, video, dll jangan dihapus. Apalagi jika ada konflik dan sedang perang besar, cewek biasanya suka menghapus semua history chat. Cecillie dkk bisa membuktikan karena mereka masih lengkap menyimpan data (walau ada pula tuduhan, itu bisa direkayasa)
🟣Kedua, cari orang untuk menguatkan. Cecille mengontak orangtuanya. Ibunya selalu menguatkan dia. Keluarga, sahabat, dapat menjadi penguat di saat kritis. Cecille bahkan beberapa kali ingin melukai diri dan menghilangkan nyawa.
🔵Ketiga, niat baik. Terlepas segala kekurangan Cecille, Pernilla, Ayleen; mereka mengatakan bahwa walau airmata mengalir demi melihat banjir hujatan comment, mereka bilang bahwa mereka ingin setidaknya 1 perempuan saja terlepas dari cengkaraman lelaki seperti Simon. Terbukti, beberapa korban selain mereka mulai speak up. Dapat dibayangkan seperti apa gentarnya hati perempuan ketika akan berbicara.
🟢Keempat, hubungi pihak-pihak yang terlibat dan bicarakan dengan terbuka. Salut juga dengan Amex (American express) yang membantu Cecille dkk untuk dapat menemukan solusi. Walaupun cewek2 itu tetap dibebani hutang dan harus dibayar, Amex membuka kesempatan diskusi. Semula, Cecille dkk sempat berbohong ttg penggunaan uang2 tsb. Lalu, mereka mulai berpikir harus bicara jujur walau malu dan dianggap bodoh.
➖➖➖
Pendapat anda bagaimana?
Kalau ada pro kontra, silakan diskusi dengan bahasa yang santun ya.

#tinder #thetinderswindler #relationship 🔵

Kategori
BUKU & NOVEL Karyaku Kepenulisan Novel TEKNIK MENULIS WRITING. SHARING.

Nona Jepun : Perjalanan Mencari Ide (1)

Mau nulis apa?

Nyari referensi di mana?

Apa kalimat pembuka?

Karakternya siapa aja?

Ketika merencanakan untuk ikut lomba DKJ 2021, aku berniat untuk membuat 2 novel. Pertama, bertema sejarah Indonesia. Kedua, bertema pandemic. Karena aku suka membaca buku dan menonton film bertema sejarah, kupikir akan menyenangkan bila menulis novel bertema sejarah. Lalu, situasi pandemic harus menjadi salah satu sumber inspirasi dan menjadi jejak sejarah bagi perjalanan ummat manusia. Ternyata, aku hanya mampu menyelesaikan 1 novel tepat waktu.

Kenapa Menuliskan Nona Jepun?

  1. Pertengkaran kecil di rumah kami menyisakan jejak di benak. Anak-anakku suka banget nonton anime, baca manga, menikmati musik Jepang. Mulai musik rock macam One OK Rock, Sound Horizon. Girl group macam AKB 48 dan Keyakizaka. Solois macam Kenshi Yonezu, Gen Hoshino dan Kokia.

Ibuku yang telah berusia 80 tahun lebih, suatu saat memergoki kesukaan anak-anak pada jejepangan.

“Kenapa kalian suka musik Jepang?” tegur ibuku sengit kepada anak-anak.

Aku melihat dua generasi yang terpisah jarak waktu, memandang sebuah sejarah negara dengan perasaan bertolak belakang. Ibuku, mengingat Jepang dengan pedih. Aku, hanya mengenal sejarah Jepang lewat buku-buku. Anak-anakku, mengagumi Jepang dengan segala keunggulannya. Remaja sekarang yang gandrung dengan segala hal yang berbau japanese arts akan akrab dengan manga dan anime masyhur macam Attack on Titan, Death Note. Mungkinkah anak sekarang dijauhkan dari kultur Jepang?

Lalu, bagaimana menyikapi dua generai yang berseteru dalam memandang sejarah?

2. Kisah Jugun Ianfu di Natgeo dan berbagai referensi sejarah, rasanya begitu mengiris-iris hati. Korea Selatan terus mengingatkan Jepang atas apa yang pernah diperbuat negara tsb di masa lalu. Generasi terkini tentu tidak terkena dosa leluhur. Namun generasi terkini dari kedua belah negara harus sama-sama belajar apa saja dampak perang.

Aku ingin menuliskan kisah penjajahan Belanda dan Jepang yang dialami bangsa Indonesia, di era 45 yang membuat bangsa ini dilibas kesengsaraan bertubi-tubi. Lepas dari Belanda, jatuh ke tangan Jepang. Bisakah dibayangkan seperti apa babak belurnya bangsa Indonesia?

Jugun Ianfu atau juga disebut sebagai comfort women bukan hanya menimpa Indonesia, tetapi merata di negara-negara yang pernah menjadi jajahan Jepang.

3. Tempat-tempat yang pernah kukunjungi, kutinggali, yang kuhirup udaranya dan kupijak tanahnya; pasti menyimpan jejak nadi kehidupan. Apalagi bila itu menjadi bagian dari Indonesia, ada denyut sejarah hidupku yang berdetak di sana. Suami orang Tegal, pasti ada sejarah yang berkaitan dengan Belanda dan Jepang. Suamiku sekarang bekerja di Banjarmasin, pasti ada jejak Belanda dan Jepang di sana.

Nona Jepun mengambil setting Balamoa, wilayah kabupaten Tegal yang dulu terkenal dengan pabrik gula di zaman Belanda. Banjarmasin, menjadi salah satu titik penting Jepang sebelum menyerbu Jawa. Jepang pertama kali mendarat di Tarakan (Kaltim) lalu bergerak menancapkan kuku di Kalsel, tepatnya Banjarmasin.

Bagaimana Menuliskannya?

Punya ide bagus. Oke, great! Excellent!

Tapi gimana mengeksekusinya? Apa yang harus mulai dituliskan? Sesuai alur waktukah? Dari masa Belanda lalu masa penjajahan Jepang? Membayangkan betapa banyaknya sumber yang harus dibaca sudah membuat pusing. Di mana tempat aku menulis (kamar, ruang tamu) bisa dipastikan berantakan. Buku-buku, kliping, majalah dll bertebaran.

Kusiapkan sketchbook, buku putih tanpa garis. Kucoret-coret rencana cerita. Alur cerita sudah tergambar di kepala. Tapi seringkali, yang ada di kepala berbeda dengan tulisan yang digoreskan tangan. Beda lagi ketika nanti dibaca berulang. Pikiran-pikiran buruk berkelebat.

Gimana kalau sumber referensinya salah, atau kurang?

Gimana kalau ceritanya nggak menarik?

Gimana kalau malah kayak buku sejarah?

Gimana kalau gak selesai tepat waktu?

Bahkan belum nulis, semangat udah maju mundur!

Kulantunkan doa-doa berulang-ulang agar diberikan kesabaran, kekuatan, ketelitian, kemampuan menyelesaikan cerita. Ini bukan bicara tentang kemampuan menulis semata. Ini menyangkut masalah motivasi dan juga ilham. Allah Swt menjadi sumber energi bila di titik-titik tertentu semangat merosot ke angka minus. Apalagi kalau ide cerita lagi buntu. Blank. Black hole!

            Baiklah.

Daripada overthinking, negative thinking.

Daripada berpikir buruk,”ah, nanti kalau gak menang gimana?”

Kenapa gak mulai nulsi aja? Udah, nulis beberapa kalimat yang bisa. Seperti biasa, segera kumulai halaman-halaman di word laptop. Berlagak sudah dapat cerita beberapa halaman. Padahal isinya……(titik-titik). Titik-titik yang banyak. Yang benar-benar diketik adalah dialog. 2 tokoh perempuan bernama Ndaru dan Mirah memang sudah kuputuskan akan menjadi tokoh utama dalam ceritaku. 2 gadis belia dari kasta berbeda yang bersahabat.

Dialog.

Dialog.

Dialog.

Salah nggak papa. Gaya bicara mereka kayak gadis-gadis millennial, gakpapa (harusnya dialog tahun 40-an bukan bergaya lo-gue) . Yang penting cerita mulai mengalir. Setidaknya, benakku yang beku mulai dihangatkan dengan perjalanan berkisah. Nanti percakapan Ndaru dan Mirah bisa diedit, disesuaikan dengan era masa itu. Begitu melihat perjalanan Nona Jepun udah 5 halaman (walaupun isinya berantakan dan kebanyakan titik atau huruf gak jelas) mulailah terpicau semangat untuk mulai menuliskan halaman demi halaman.

Dan…tulisanpun mulai berjalan.

Tidak secepat yang kuharapkan.

Tidak sebagus yang kuimpikan.

Haduh, bagaimana ini?

Katanya mau buat novel sejarah yang cantik, yang mengalir, yang memukau? Kok hasilnya gak beres begini?

(bersambung)

Kategori
Hikmah Pernikahan Psikologi Islam PSIKOLOGI. PSYCHOLOGY Suami Istri Topik Penting

Lingkaran Rumit KDRT

Kekerasan yang dilakukan dalam rumah tangga, seringkali tak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Beberapa di antaranya terjadi dalam  waktu belasan bahkan puluhan tahun, bahkan menyisakan permasalahan besar yang bahkan tak terselesaikan. Ada yang tegar keluar dari permasalahan, ada yang terseok, ada yang menyerah dan pasrah bagaimanapun endingnya.

Video OSD yang ramai dengan pro kontra (video itu sebetulnya sudah berusia 2-3 tahun lalu, dan baru ramai kini), sesungguhnya menguak kembali pandangan-pandangan kita terkait KDRT. Antara harus sabar atau berani menghadapi situasi, diam terhadap suami atau menentangnya, menyembunyikan permasalahan atau membongkarnya; semua punya persepsi sendiri-sendiri. Yang mencoba bertahan dalam pernikahan karena ingin pahala kesabaran, itu baik insyaallah. Yang ingin melawan kedzaliman karena  termasuk jihad fii sabilillah, itupun baik insyaallah.

Saya ingin berbagi cerita tentang mereka yang berhasil bertahan dan berhasil melawan, juga mereka yang gagal bertahan dan gagal melawan. Di sinilah kita merenung, mana kekuatan yang harus dioptimalkan jika ingin memilih salah satu : bertahan atau melawan.

Dimulai dari sebuah fenomena kisah perempuan dengan nama samaran Dea, Lola, Sofia, Mirna

  • Dea. Mengalami KDRT panjang. Lalu diam-diam melarikan diri bersama satu anaknya, hanya dengan baju melekat di badan. Perlahan Dea bangkit, bekerja, terseok. Ketika remaja, anaknya memprotes Dea karena Ananda merasa kehilangan sosok ayah
  • Lola. Mengalami KDRT panjang. Ia perempuan berkarir yang juga punya trauma kekerasan dalam rumahtangga orangtua. Lola bertahan dalam kesulitan walau dirinya babak belur karena tak ingin anak-anak tak punya sosok ayah
  • Sofia. Mengalami KDRT panjang. Ia memutuskan berpisah ketika anak bungsunya berusia SD kelas atas, agar anaknya menjadi saksi dan tidak memprotes ketika orangtua berpisah
  • Mirna. Mengalami KDRT panjang. Orangtua Mirna akhirnya turun tangan dan mencari berbagai cara agar Mirna terlepas dari suaminya. Perpisahan terjadi, Mirna terlepas dari KDRT tapi mengalami hantaman psikologis berat karena ia ternyata masih sangat mencintai suaminya

Contoh-contoh lain dari dunia sekitar kita sangat banyak. Bahkan mungkin, di tengah keluarga besar kita ada yang mengalami permasalahan KDRT yang telah terpendam bertahun-tahun. Kita mungkin bertanya-tanya, mengapa para perempuan itu tidak bisa berpikir logis? Tinggalkan saja lelaki penganiaya seperti itu. Rizqi Allah luas. Jadi, apa yang ditakutkan? Ada beberapa sebab mengapa KDRT menjadi persoalan rumit yang tak mudah diselesaikan seperti sinetron.

  • Lelaki yang melakukan KDRT biasanya memiliki gangguan psikologis. Ia tak mudah menerima keinginan istri untuk berpisah. Walau tampaknya sebagai suami ia baik-baik saja, ketika bahasan sampai pada persoalan inti seperti ini : bagaimana pernikahan berjalan seharusnya? Apa yang seharusnya dilakukan pasangan suami istri? Bagaimana suami istri harusnya saling mendukung? Pertanyaan-pertanyaan penting semacam itu tak akan muncul dalam diskusi dengan mudah dan muncul ke permukaan. Pertengkaran, dominasi dan akhirnya salah satu terpaksa diam bila tak ingin pecah pertempuran
  • KDRT yang terjadi sekian lama, membuat perempuan pun melemah secara psikologis. Ia rapuh, rentan, sensitif, dan bahkan sulit berpikir jalan keluar. Kenapa? Karena self -esteemnya sudah hancur. Harga dirinya sudah remuk redam. Ketika ada orang yang mengajaknya keluar dari permasalahan, seringkali seorang istri sudah tak mampu menimbang dengan baik. “Nanti apa kata orang? Nanti suamiku bagaimana? Nanti hidupku bagaimana?” Padahal, ia sendiri sedang butuh bantuan tapi pikirannya justru tak tertuju pada menyelamatkan diri sendiri
  • Dunia timur mengharuskan memikirkan keluarga besar. Pikiran-pikiran yang berkelindan muncul : “orangtuaku sudah tua. Bagaimana mereka menerima kenyataan anaknya berpisah?”
  • Stigma janda. Sebagian beranggapan menjadi janda sungguh tak mengenakkan. Lebih baik memiliki posisi sebagai istri dan punya suami, daripada ditanya oleh orang : “Oh, saya seorang janda.” Padahal, menjadi janda dalam agama Islam justru sebuah posisi terhormat yang harus dijamin hak-haknya
  • Ketakutan anak-anak tak memiliki figure ayah. “Bagaimanapun, suamiku baik sama anak-anak. Anak-anak juga sayang ayahnya.” Melihat bahwa hubungan ayah anak masih baik, membuat seorang istri berpikir sekian kali untuk melepaskan diri.
  • Istri tak memiliki figure kuat selain suami. Tak ada lagi ayah atau saudara lelaki kuat sebagai pelindung, sehingga ia pun tak tahu ke mana harus berlari ketika mengalami penganiayaan

Bagaimana sesungguhnya jika seseorang ingin bertahan dalam kesabaran, atau ingin keluar dari lingkaran? Semua harus bersumber dari kemauan diri sendiri. Sebab, bila berasal dari orang-orang sekitar, hasilnya tidak akan positif.

Mirna misalnya. Orangtua dan saudara-saudaranya tak tahan melihatnya babak belur dipukuli suami. Mereka beranggapan Mirna terlalu lemah hati. Hanya memikirkan suami dan bukan anak-anaknya. Bagaimana tumbuh kembang seorang anak bisa menyaksikan ibunya dipukuli setiap hari? Prosesi melepaskan Mirna dari suami seperti di film-film action. Hasilnya? Jerih payah orangtua dan saudara justru memukul balik Mirna: ia menangis setiap hari, linglung dan selalu ingat suami!

Langkah-langkah bila terjadi KDRT :

  1. Yakinkan diri sendiri. “Apa sebenarnya yang kumau?” Kalau galau mencari keputusan, perbanyak istikharah. Baca al Baqarah, baca al Quran. Berdoa. Cari nasihat dari para penyintas dan dari konselor pernikahan, juga dari ahli agama. Terutama pakar syariah.
  2. Ingin bertahan? Perkuat diri. Terus konseling dengan ahli bagaimana cara melepas emosi dengan bijak. Rasa tertekan dari suami bisa berubah menjadi agresifitas pada anak-anak. Singkirkan barang-barang berbahaya yang bisa dipakai untuk melukai. Siapkan kamar khusus tempat perlindungan diri, terutama bagi anak-anak
  3. Ingin berpisah? Perkuat diri juga. Sebab keinginan pasti pasang surut, mengingat perjalanan berpisah tak akan mudah. Pelajari hukum agama dan hukum perdata. Pelajari juga hukum agama
  4. Siapkan mental bila terjadi hal-hal tak terduga. Beberapa kasus mengharuskan istri dan anak melarikan diri tanpa membawa bekal apapun. Apalagi bila seorang suami yang KDRT terbiasa mengkonsumsi alkohol dan sedang terlibat perselingkuhan

Kisah Sofia yang selamat dari KDRT dan sekarang hidup menjanda dengan anak-anaknya, bisa menjadi gambaran perjuangan seorang perempuan lepas dari kekerasan.

Sofia tahu tak mudah lepas dari suaminya. Ia juga menimbang, berpisah saat anak-anak kecil bisa jadi membuat cerita berbalik di kemudian hari . “Ibumu yang ninggalin ayahmu!” Begitu kekhawatiran Sofia (hal ini terjadi pada Dea). Setiap malam, Sofia menyiapkan mental akan dipukuli suami. Ia bahkan menyiapkan posisi terbaik, bila dipukuli suami padahal sedang hamil!

Ketika anak bungsunya SD dan sudah mulai bisa berkata, “Kenapa Ibu nggak pisah dari Ayah?” maka Sofia merasa ini waktu yang tepat untuk memulai langkah berikut.

Sofia punya abang lelaki (ini salah satu sisi kekuatannya), ia berkoordinasi. Bahwa ia akan berlindung pada keluarga abangnya dan meminta abangnya yang lelaki nanti berani menghadapi suaminya jika mengamuk. Sofia bahkan meminta maaf kepada tetangga-tetangga abangnya bila prosesi itu akan menimbulkan keributan. Luarbiasa bukan, perjuangan Sofia? Kita terengah mendengarnya.

Proses berliku itu alhamdulillah berujung usai. Sofia resmi berpisah dari suaminya. Ia membesarkan anak-anaknya seroang diri. Di kemudian hari suaminya membaik, dan sekarang sudah berkomunikasi kembali dengan anak-anak walau Sofia tak memikirkan rujuk.

Ketika kita membaca kisah Dea, Lola, Sofia, Mirna; mungkin hanya butuh waktu 10 menit membacanya. Mereka butuh 10 tahun, 20 tahun, bahkan seumur hidup untuk berjuang melawan KDRT.

Sekali lagi, tak mudah menjadi sosok seperti Sofia. Sebab tak semua perempuan memiliki posisi sepertinya yang memang memiliki fisik kuat (tubuhnya tinggi dan terlatih), psikis kuat (Sofia punya tipe kepribadian yang ekstrovert, periang, easy going, cukup tenang) dan seorang abang penyayang yang keluarganya supportif mendukung Sofia.

Lola, memutuskan untuk bertahan.

Ketika teman-teman, saudaranya gemas dengan kesabarannya, ia hanya berkata, “ya, memang ini sudah jalan hidupku. Sudah garis takdirku.” Kita bisa memaklumi Lola, sebab hanya suami satu-satunya relasi terdekat yang dimiliki. Ia tak punya orangtua, satu-satunya saudaranya pun punya masalah keluarga yang sama rumitnya. Sejak remaja, Lola sudah memiliki kepribadian rapuh karena orangtuanya pun hidup dalam KDRT.

Hanya doa-doa yang bisa kita lantunkan bagi para perempuan seperti Lola yang terjebak dalam sebuah perjalanan panjang pernikahan yang kelam.

Sekali lagi, kunci KDRT adalah : apakah sikap yang akan dipilih? Bila pilihan-pilihan itu telah menjadi ketetapan hati, teruslah bermunajat kepadaNya memohon pertolongan jalan keluar terbaik dan dimudahkan urusan. Kisah seperti Lola yang mencoba bertahan dalam kesabaran, ada pula yang berbuah manis. Suami yang akhirnya luluh dan memperbaiki diri.

Dalam kehidupan Dea, Lola, Sofia dan Mirna, tersimpan rahasia-rahasia pernikahan yang hanya mereka yang tahu. Apa yang terjadi sesungguhnya, hanya mereka dan Allah Swt yang tahu. Kita hanya bisa melihat dari luar dan memberikan masukan. Seorang psikolog dan psikiater hanya bisa memberikan dukungan sesuai keputusan klien. Karenanya, agama pun memberikan beberapa pilihan dan semuanya baik bila diniatkan karena Allah Swt.

Allah Swt akan memberikan kekuatan kesabaran bagi perempuan yang memutuskan untuk bertahan. Tapi bila seorang permepuan tak kuat menghadapi KDRT, bukan hal buruk baginya untuk berlari mencari bantuan. Seringkali bahkan stigma bahwa ia membongkar aib suami menjadi ancaman yang mengikat langkahnya. Selama ia benar-benar berniat ingin terlepas dari kedzaliman, berkonsultasi pada pihak ahli, mencari nasihat dari para penyintas; itu adalah rangkaian upaya baginya untuk berjuang di tengah badai.

Kategori
BUKU & NOVEL Buku Sinta Yudisia Fiksi Sinta Yudisia Kepenulisan Novel Perjalanan Menulis Referensi Fiksi TEKNIK MENULIS

Akhirnya…lolos DKJ, alhamdulillah!

Sepekan lalu aku menangis. Baru sempat posting hari ini di blogku ini.
Gak percaya rasanya.

Sampai kupeluk anakku, Inayah, yang ikut menyimak zoom tadi malam.Saking gak percayanya bakal menang, sedari awal sama sekali gak dandan. Pakai jilbab ala kadarnya. Makanya ketika di pin panitia, kaget banget. Muka kumes-kumes karena menangis.

NONA JEPUN adalah perjalanan panjangku menulis selama berbulan-bulan. Membeli ensiklopedi Traces of Sugar -sejarah gula di Indonesia, membeli online penelitian tentang kekerasan seksual di masa penjajahan Belanda dan Jepang. Berburu buku, jurnal, penelitian tentang masa-masa penjajahan dulu lewat google scholar.

Bahkan, kudownload film-film lama tahun 40-an. Lagu-lagu lama era penjajahan, termasuk lagu propaganda Jepang Aikoku Konshinkokyu dan Jaesjio yang banyak dinyanyikan pelajar masa itu. Lagu Aikoku itu heroik dan indah banget, tapi sayangnya memang propaganda saat Jepun menjajah Indonesia.
Selama menulis NONA JEPUN, kudengarkan mars Romusha dan merasakan kepedihan bangsa ini untuk bangkit dari penderitaan.


Sempat mau mundur karena capek nulis. Ah, udah deh…gak usah diterusin. Capek baca buku. Capek bikin timeline sejarah. Capek mencocokkan ini itu. Belum lagi nanti kalau kalah. Pasti bakal ngerasa semua sia-sia.

Lalu kupandangi lagi buku-buku doaku. Kumpulan harapan-harapanku. Juga dukungan dari suamiku yang mau repot-repot menelusuri jejak sejarah Bandjarmasih era lama. Anak-anakku yang bilang:
“Tak pijitin, Mi?”
“Ummi mau dibuatin minum apa?”
“Ummi mau dimasakin apa?”

Alhamdulillah…
NONA JEPUN mendapat keperyaan Dewan Juri untuk menjadi salah satu pemenang favorit. Walau tidak ada kritik dari para juri terkait story telling dalam Nona Jepun, harus kuakui mengapa naskah ini baru bisa menduduki peringkat favorit.

Pemenang 1, 2 dan 3 luarbiasa.
Mereka bukan hanya bagus di teknik; tapi memadukan orisinalitas, fantasi, sejarah, eksplorasi berbahasa, mitos bahkan mistis.


Penilaian Juri terkait Nona Jepun :

“Nona Jepun mampu memadukan refleksi dan deskripsi konkrit serta beriringan dalam narasi yang dihiasai beragam metafora.

Dengan memanfaatkan banyak pustaka sejarah, naskah ini menjalin cerita tentang kepedihan dan rasa nista yang dialami tokoh-tokoh utamanya. Sakit dan derita tampil begitu kuat sambil beriringan dengan usaha perlawanan terhadap semua itu.

Naskah ini memaparkan kekuatan manusia dengan bermacam keterbatasan dan kegamangannya atas kemalangan yang menimpa bertubi-tubi. Penggunaan alegori untuk menampakkan kejadian yang mengerikan dan menyiksa, menjadi salah satu kekuatan naskah ini.

Di dalamnya ia memanfaatkan berbagai gaya bahasa untuk menghidupkan dan memperkaya paparan kisah para tokoh.

Penulisan yang rapi dengan kalimat-kalimat bernas menghasilkan dinamika cerita dan paparan gejolak batin para tokoh yang nyaman dibaca. Mengikuti urutan yang logis ini dan menggunakan kilas balik secara memadai, naskah ini berhasil membangun narasi yang dipercaya meski menyajikan permasalahan yang tidak umum.

Konvensi penulisan diikuti dengan baik menghasilkan pembacaan yang mudah dan alur cerita yang enak diikuti. “


Dewan juri SNDKJ 2021 :

  1. Pak Bagus Takwin
  2. Pak Manneken Budiman
  3. Kak Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Untuk sahabat-sahabatku di manapun berada, terimakasih atas doa-doa dan dukungannya. Buat yang sedang berjuang menulis dan kalah kompetisi, terus dan teruslah menulis.
Pelajari kekalahan kita. Pelajari karya mereka yang menang. Untuk SNDKJ 2021 ini saya beli karya pemenang SNDKJ sebelumnya seperti Aib & Nasib (Minanto ) , Curriculum Vitae (Benny Arnas). Saya baca dan pelajari apa ceritanya, diksinya, alurnya dsb.

Beberapa kali saya ikut SNDKJ dan kalah. Saya baca website dkj.or.id tentang LPJ Juri. Apa kritik mereka terhadap karya2 yang tidak lolos seleksi. Jujur saja, kritik-kritik para dewan juri ada di novel saya yang tidak lolos (walau mereka tentu tidak kenal saya). Berarti memang, kesalahan saya umum dilakukan orang dan fatal bagi penulis.

Kali ini saya yang berhasil lolos.
Who knows, berikutnya adalah anda?
So, keep writing!

Bagi yang ingin menonton channel youtube nya silakan klik Malam Anugerah Sayembara Novel DKJ 2021

Kategori
ACARA SINTA YUDISIA Pernikahan PSIKOLOGI. PSYCHOLOGY Suami Istri Topik Penting WRITING. SHARING.

Layangan Putus : Antara Writing Therapy & Story-telling

Ada suami yang mengeluhkan istrinya sekarang sangat khawatir kalau suaminya selingkuh. Sampai-sampai ke manapun suami pergi, dikuntit. Termasuk ke kios terdekat.

Ada jomblo yang curhat, ia dan kawan-kawannya semakin takut menikah.

Ada perempuan-perempuan yang bercerita, mereka semakin geram dengan pelakor.

Ada orang-orang yang mengutuk : writing therapy? Sesudah sakit hati makan royalty? Yang nulis sembuh, yang baca jadi sakit? Gak usah writing therapy! Kalau sakit, sakit aja sendiri!

Novel Layangan Putus dan web series di We TV menuai pro dan kontra. Ada yang terinspirasi dengan ketegaran Kinan, tapi ada pula yang gusar dengan issue perselingkuhannya. Apalagi, sosok Aris menurut Benni Setiawan sang sutradara, dikisahkan manipulative. “Manipulatif” adalah keahlian yang jauh melampaui keahlian berbohong atau berdusta. Dalam hidup, saya pernah bertemu pembohong. Pernah bertemu orang-orang yang manipulative. Percayalah, ngeri kalau bertemu dengan orang manipulative. Teman manipulative bisa memakan kita sampai habis. Pasangan hidup manipulatif? Sengsara sampai ke tulang sum-sum.

Sekalipun aktivitasnya sama-sama menulis (writing);  konsep writing therapy dan teknik menceritakan kembali (story telling) – terutama untuk publikasi sangat berbeda.

WRITING THERAPY (WT)

Terapi menulis merupakan salah satu cabang dari art therapy (AT) , digagas oleh James Pennebaker. Apa perlunya? Ternyata tidak semua orang bisa datang ke konselor atau psikiater lalu cerita, “…saya punya masalah berat. Saya cek cok dengan suami, kami bertengkar terus. Capek rasanya. Pingin ada jalan keluar. Apa jalan keluar terbaik? Saya siap dengan segala konsekuensinya.”

Kalau masalah psikologis bisa diceritakan segampang itu, banyak perkara beres.

Kenyataannya, orang yang punya masalah psikologis seringkali punya multiproblems dalam hidupnya. Sejak kecil dianiaya, gak punya rasa percaya diri, keluarga berantakan, gak pernah punya sahabat, gak pernah punya prestasi yang bisa dibanggakan. Hidupnya terombang ambing, lalu dia menikah. Punya masalah? Dia bahkan bingung harus cerita atau tidak! Padahal sudah babak belur.

Babak belur kayak apa?

Sudah menyakiti diri, menyakiti anak. Gak tau pernikahan harus bertahan atau harus terus. Hari demi hari diisi kecemasan sangat yang bahkan, membayangkan kematian jauh lebih manis dari hidup.

Cerita gak gampang. Masih mending kalau dipercaya. Kalau nggak? Kalau malah dikasih nasihat? “Yang sabar ya…yang lebih parah dari kamu banyak. Emang pernikahan pasti ada aja cobaannya.”

Wah, semakin ngerasa kalau diri harus diam seribu bahasa. Kenapa? Karena kalau curhat ujung-ujungnya kita pun akan menyalahkan diri sendiri , “ngapain sih cerita-cerita? Lebay, tau! Kamu aja yang terlalu lemah. Mau diledek cengeng, baperan, kayak anak kecil?”

Di sinilah fungsi writing therapy.

  1. Mengosongkan emosi buruk yang udah numpuk-numpuk kayak tempat pembuangan sampah akhir. Mana plastik, mana kertas, mana makanan basi; udah kecampur-campur gak keruan
  2. Mencoba berdiskusi dengan diri sendiri : “Sebetulnya apa mau diriku?”
  3. Menganalisa perasaan, pikiran dan apa perilaku-perilaku diri sendiri. Baik yang negatif maupun positif
  4. Menjadi tahap awal proses penyelesaian dengan orang yang bersangkutan. Ingat ya, tahap awal.

Ibaratnya begini.

Saya punya masalah sama Aris. Pingin banget ngomong tapi gak bisa. Gak bisa karena takut dibilang istri gak baik, gampang curiga, selalu nuntut ke suami. Apalagi kalau suami temperamental dan main baku hantam. Tambah gak berani ngomong. TAPI AKU PINGIN NGOMONG! UDAH PENUH DADA & KEPALA, MAU MELEDAK RASANYA. Kepala sakit. Dada sakit. Tubuh sakit. Makan susah, tidur apalagi.

 WT mengawali itu semua. Kayak diary. Saya nulis apa aja kecurigaan, perasaan, kekhawatiran, pikiran terkait Aris. Kadang, saking geramnya dengan Aris, saya gak bisa ngomong. Nama Aris gak muncul di WT, yang ada hanya inisial : XXX dengan tinta merah! Bahkan kadang, nama XXX sampai kita urek-urek-urek dengan tinta merah atua hitam sampai kertas bolong!

Begitu emosi tertumpah, lega. Pikiran jernih, mata terbuka. Maka persoalan setahap demi setahap mulai dirancang penyelesaiannya. Buat plan A, plan B, plan C, dsb.

Tapi, WT pun ada aturannya.

  • Tidak boleh dipublish
  • Dijaga kerahasiaannya, bahkan Aris pun jangan sampai tahu
  • WT harus ditingkatkan ke tahap skill yang berikut : asertif, negosiasi, dst. Sebab pada akhirnya, konflik dengan manusia lain harus diselesaikan
  • WT tak berhasil? Mungkin perlu dibantu psikiater terkait farmakologi

Banyak testimoni terkait WT ataupun AT. Bahkan, bisa menyelesaikan kasus traumatic. Namun sebagian besar yang saya ketahui, mereka rata-rata mempublish kisah sejatinya terkait perjalanan hidup dengan WT atau AT ketika persoalannya sudah selesai. Sebab, saat proses terapi, psikis sedang rentan. Mempublish, berarti siap dengan konsekuensi. Bisa jadi bukan menuai simpati, malah dimaki-maki.

STORY TELLING

Ada kisah-kisah WT yang diangkat menjadi novel atau film. Based on true story. Inspired by true event. Dalam story telling yang nanti bisa dikategorikan fiksi (novel, cerpen, film, sinetron), feature (kisah nyata yang dikemas dengan bahasa populer), autobiografi (kisah nyata diri sendiri), buku motivasi/ how-to, artikel , penelitian dan lain-lain; pasti ada perbedaan. Pasti ada penekanan. Karena targetnya berbeda. sasarannya berbeda, dan tujuan story telling atau penceritaannya berbeda.

  • Penelitian : angka perceraian di Indonesia …%. Perselingkuhan…%. Masalah ekonomi…%
  • Artikel : di era pandemic, angkar perceraian meningkat. Diduga penyebabnya adalah himpitan ekonomi dan kebosanan
  • Autobiografi : kisah sejati Aris dan Kinan melewati prahara, dituliskan oleh Kinan
  • Biografi : kisah sejati Aris dan Kinan melewati prahara, ditulis oleh Sinta (dengan perspektif psikologis, feminism, agama,  dsb)
  • Novel : kisah awal sampai akhir. Banyak bumbu-bumbunya, jumlah halaman bisa 200, 500, 1000. Banyak tokoh, banyak pengembangan karakter, banyak setting, banyak konflik.
  • Film : apa kisah paling menarik Aris Kinan yang bisa diangkat dalam jangka waktu 2 jam?
  • Sinetron / web series : apa kisah paling menggedor emosi, sehingga pemirsa bisa teringat terus serial itu, dan menanti-nantinya untuk pekan depan? Yang pasti bukan kisah kesulitan ekonomi, konseling, mendidik anak, kehamilan. Kisah paling menggedor emosi adalah konflik antar manusia, salah satunya : perselingkuhan

WRITING THERAPY & STORY TELLING

Adakah mereka yang menjalani writing therapy karena kasus traumatic, sekaligus membuat story telling mengesankan? Bagaimana jika keinginan penyintas untuk berbagi cerita dengna harapan orang di luar dirinya menjadi mengambil pelajaran, justru yang terjadi sebaliknya?

Film Joker misalnya, film itu bagus bagi kita untuk sadar betapa pentingnya kesehatan mental. Tapi film itu juga yang menginspirasi Kyota Hattori melakukan tindakan kejam di kereta api Tokyo, Oktober 2021 silam. Bukan hanya Joker yang menimbulkan inspirasi kelam. Film Birth on Nation, menjadi inspirasi terbentuknya Ku Klux Klan yang bahkan hingga kini masih terasa gerakannya. Termasuk dalam beberapa insiden Black Lives Matter, gerakan atas tewasnya George Floyd.

Beberapa WT menjadi sumber inspirasi kebaikan . My Journey Through Postpartum Depression dikisahkan dengan cantik oleh Brooke Shield. God’s Call Girl adalah kisah ekstrim Carla van Raay, seorang biarawati yang menjadi PSK. Sejak kecil ia diniaya secara seksual oleh ayahnya, yang kalau kita baca kisahnya, merinding panas dingin –adakah orang seiblis itu, dengan predikat seorang ayah?

Ada juga story telling yang menimbulkan pro kontra.

The Unspeakable Crime of Andrea Yates : Are YouThere Alone (Suzanne O’Malley) , kisah Andrea Yates yang membunuh 5 anaknya. Membuat kita tersadar pentingnya menjaga kesehatan mental ibu, terutama ibu yang memiliki anak kecil. Namun buku itu juga menjadi sumber kritik bagi mereka yang ingin punya anak banyak, yang tidak punya akses kesehatan, yang loyal pada agama tertentu, termasuk mahalnya obat-obat psikiatrik.

Battle Hymne og Tiger Mother karya Amy Chua pun demikian. Ibu macam apa Amy Chua, yang memaksa anaknya minum parasetamol ketika demam, hanya supaya anaknya tak melewatkan waktu les musik? Ibu macam apa yang memaksa anaknya untuk dapat nilai A semua dan hanya mengizinkan satu nilai B untuk mapel pilihan?

Ada 6 milyar manusia di atas muka bumi, dengan 6 milyar kisah hidup. Dengan 6 milyar persepsi. Jangan harap menyamakan persepsi karena latar belakang hidup masing-masing sangat berbeda. Apakah WT mungkin dijadikan ST yang menarik? Mungkin saja. Apakah yang perlu dipilih bagi ST : kisah bombastisnya, kekuatan karakternya, atau solusinya? Tergantung ST yang mana.

Yang pasti, ada sebuah premis dalam dunia kepenulisan.

“Sekali karyamu dilepas ke umum, ia menjadi milik dunia.”

Artinya, WT yang semula disimpan rahasia dan hanya menjadi milik pribadi, tak akan menimbulkan pro kontra. Tentu, tak ada efek luas kecuali bagi si penyintas. Tapi ketika menjadi ST yang dilepas ke umum, ia punya efek luas. Positif dan negatif sekaligus.

Bagaimana mengontrol negatifnya?

Disitulah para kritikus sastra dan orang-orang yang kompeten di bidangnya berperan.

Jadi, apa pendapat anda?