Kategori
BUKU & NOVEL Karyaku Kepenulisan Novel TEKNIK MENULIS WRITING. SHARING.

Nona Jepun : Perjalanan Mencari Ide (1)

Mau nulis apa?

Nyari referensi di mana?

Apa kalimat pembuka?

Karakternya siapa aja?

Ketika merencanakan untuk ikut lomba DKJ 2021, aku berniat untuk membuat 2 novel. Pertama, bertema sejarah Indonesia. Kedua, bertema pandemic. Karena aku suka membaca buku dan menonton film bertema sejarah, kupikir akan menyenangkan bila menulis novel bertema sejarah. Lalu, situasi pandemic harus menjadi salah satu sumber inspirasi dan menjadi jejak sejarah bagi perjalanan ummat manusia. Ternyata, aku hanya mampu menyelesaikan 1 novel tepat waktu.

Kenapa Menuliskan Nona Jepun?

  1. Pertengkaran kecil di rumah kami menyisakan jejak di benak. Anak-anakku suka banget nonton anime, baca manga, menikmati musik Jepang. Mulai musik rock macam One OK Rock, Sound Horizon. Girl group macam AKB 48 dan Keyakizaka. Solois macam Kenshi Yonezu, Gen Hoshino dan Kokia.

Ibuku yang telah berusia 80 tahun lebih, suatu saat memergoki kesukaan anak-anak pada jejepangan.

“Kenapa kalian suka musik Jepang?” tegur ibuku sengit kepada anak-anak.

Aku melihat dua generasi yang terpisah jarak waktu, memandang sebuah sejarah negara dengan perasaan bertolak belakang. Ibuku, mengingat Jepang dengan pedih. Aku, hanya mengenal sejarah Jepang lewat buku-buku. Anak-anakku, mengagumi Jepang dengan segala keunggulannya. Remaja sekarang yang gandrung dengan segala hal yang berbau japanese arts akan akrab dengan manga dan anime masyhur macam Attack on Titan, Death Note. Mungkinkah anak sekarang dijauhkan dari kultur Jepang?

Lalu, bagaimana menyikapi dua generai yang berseteru dalam memandang sejarah?

2. Kisah Jugun Ianfu di Natgeo dan berbagai referensi sejarah, rasanya begitu mengiris-iris hati. Korea Selatan terus mengingatkan Jepang atas apa yang pernah diperbuat negara tsb di masa lalu. Generasi terkini tentu tidak terkena dosa leluhur. Namun generasi terkini dari kedua belah negara harus sama-sama belajar apa saja dampak perang.

Aku ingin menuliskan kisah penjajahan Belanda dan Jepang yang dialami bangsa Indonesia, di era 45 yang membuat bangsa ini dilibas kesengsaraan bertubi-tubi. Lepas dari Belanda, jatuh ke tangan Jepang. Bisakah dibayangkan seperti apa babak belurnya bangsa Indonesia?

Jugun Ianfu atau juga disebut sebagai comfort women bukan hanya menimpa Indonesia, tetapi merata di negara-negara yang pernah menjadi jajahan Jepang.

3. Tempat-tempat yang pernah kukunjungi, kutinggali, yang kuhirup udaranya dan kupijak tanahnya; pasti menyimpan jejak nadi kehidupan. Apalagi bila itu menjadi bagian dari Indonesia, ada denyut sejarah hidupku yang berdetak di sana. Suami orang Tegal, pasti ada sejarah yang berkaitan dengan Belanda dan Jepang. Suamiku sekarang bekerja di Banjarmasin, pasti ada jejak Belanda dan Jepang di sana.

Nona Jepun mengambil setting Balamoa, wilayah kabupaten Tegal yang dulu terkenal dengan pabrik gula di zaman Belanda. Banjarmasin, menjadi salah satu titik penting Jepang sebelum menyerbu Jawa. Jepang pertama kali mendarat di Tarakan (Kaltim) lalu bergerak menancapkan kuku di Kalsel, tepatnya Banjarmasin.

Bagaimana Menuliskannya?

Punya ide bagus. Oke, great! Excellent!

Tapi gimana mengeksekusinya? Apa yang harus mulai dituliskan? Sesuai alur waktukah? Dari masa Belanda lalu masa penjajahan Jepang? Membayangkan betapa banyaknya sumber yang harus dibaca sudah membuat pusing. Di mana tempat aku menulis (kamar, ruang tamu) bisa dipastikan berantakan. Buku-buku, kliping, majalah dll bertebaran.

Kusiapkan sketchbook, buku putih tanpa garis. Kucoret-coret rencana cerita. Alur cerita sudah tergambar di kepala. Tapi seringkali, yang ada di kepala berbeda dengan tulisan yang digoreskan tangan. Beda lagi ketika nanti dibaca berulang. Pikiran-pikiran buruk berkelebat.

Gimana kalau sumber referensinya salah, atau kurang?

Gimana kalau ceritanya nggak menarik?

Gimana kalau malah kayak buku sejarah?

Gimana kalau gak selesai tepat waktu?

Bahkan belum nulis, semangat udah maju mundur!

Kulantunkan doa-doa berulang-ulang agar diberikan kesabaran, kekuatan, ketelitian, kemampuan menyelesaikan cerita. Ini bukan bicara tentang kemampuan menulis semata. Ini menyangkut masalah motivasi dan juga ilham. Allah Swt menjadi sumber energi bila di titik-titik tertentu semangat merosot ke angka minus. Apalagi kalau ide cerita lagi buntu. Blank. Black hole!

            Baiklah.

Daripada overthinking, negative thinking.

Daripada berpikir buruk,”ah, nanti kalau gak menang gimana?”

Kenapa gak mulai nulsi aja? Udah, nulis beberapa kalimat yang bisa. Seperti biasa, segera kumulai halaman-halaman di word laptop. Berlagak sudah dapat cerita beberapa halaman. Padahal isinya……(titik-titik). Titik-titik yang banyak. Yang benar-benar diketik adalah dialog. 2 tokoh perempuan bernama Ndaru dan Mirah memang sudah kuputuskan akan menjadi tokoh utama dalam ceritaku. 2 gadis belia dari kasta berbeda yang bersahabat.

Dialog.

Dialog.

Dialog.

Salah nggak papa. Gaya bicara mereka kayak gadis-gadis millennial, gakpapa (harusnya dialog tahun 40-an bukan bergaya lo-gue) . Yang penting cerita mulai mengalir. Setidaknya, benakku yang beku mulai dihangatkan dengan perjalanan berkisah. Nanti percakapan Ndaru dan Mirah bisa diedit, disesuaikan dengan era masa itu. Begitu melihat perjalanan Nona Jepun udah 5 halaman (walaupun isinya berantakan dan kebanyakan titik atau huruf gak jelas) mulailah terpicau semangat untuk mulai menuliskan halaman demi halaman.

Dan…tulisanpun mulai berjalan.

Tidak secepat yang kuharapkan.

Tidak sebagus yang kuimpikan.

Haduh, bagaimana ini?

Katanya mau buat novel sejarah yang cantik, yang mengalir, yang memukau? Kok hasilnya gak beres begini?

(bersambung)

Kategori
BUKU & NOVEL Buku Sinta Yudisia Fiksi Sinta Yudisia Kepenulisan Novel Perjalanan Menulis Referensi Fiksi TEKNIK MENULIS

Akhirnya…lolos DKJ, alhamdulillah!

Sepekan lalu aku menangis. Baru sempat posting hari ini di blogku ini.
Gak percaya rasanya.

Sampai kupeluk anakku, Inayah, yang ikut menyimak zoom tadi malam.Saking gak percayanya bakal menang, sedari awal sama sekali gak dandan. Pakai jilbab ala kadarnya. Makanya ketika di pin panitia, kaget banget. Muka kumes-kumes karena menangis.

NONA JEPUN adalah perjalanan panjangku menulis selama berbulan-bulan. Membeli ensiklopedi Traces of Sugar -sejarah gula di Indonesia, membeli online penelitian tentang kekerasan seksual di masa penjajahan Belanda dan Jepang. Berburu buku, jurnal, penelitian tentang masa-masa penjajahan dulu lewat google scholar.

Bahkan, kudownload film-film lama tahun 40-an. Lagu-lagu lama era penjajahan, termasuk lagu propaganda Jepang Aikoku Konshinkokyu dan Jaesjio yang banyak dinyanyikan pelajar masa itu. Lagu Aikoku itu heroik dan indah banget, tapi sayangnya memang propaganda saat Jepun menjajah Indonesia.
Selama menulis NONA JEPUN, kudengarkan mars Romusha dan merasakan kepedihan bangsa ini untuk bangkit dari penderitaan.


Sempat mau mundur karena capek nulis. Ah, udah deh…gak usah diterusin. Capek baca buku. Capek bikin timeline sejarah. Capek mencocokkan ini itu. Belum lagi nanti kalau kalah. Pasti bakal ngerasa semua sia-sia.

Lalu kupandangi lagi buku-buku doaku. Kumpulan harapan-harapanku. Juga dukungan dari suamiku yang mau repot-repot menelusuri jejak sejarah Bandjarmasih era lama. Anak-anakku yang bilang:
“Tak pijitin, Mi?”
“Ummi mau dibuatin minum apa?”
“Ummi mau dimasakin apa?”

Alhamdulillah…
NONA JEPUN mendapat keperyaan Dewan Juri untuk menjadi salah satu pemenang favorit. Walau tidak ada kritik dari para juri terkait story telling dalam Nona Jepun, harus kuakui mengapa naskah ini baru bisa menduduki peringkat favorit.

Pemenang 1, 2 dan 3 luarbiasa.
Mereka bukan hanya bagus di teknik; tapi memadukan orisinalitas, fantasi, sejarah, eksplorasi berbahasa, mitos bahkan mistis.


Penilaian Juri terkait Nona Jepun :

“Nona Jepun mampu memadukan refleksi dan deskripsi konkrit serta beriringan dalam narasi yang dihiasai beragam metafora.

Dengan memanfaatkan banyak pustaka sejarah, naskah ini menjalin cerita tentang kepedihan dan rasa nista yang dialami tokoh-tokoh utamanya. Sakit dan derita tampil begitu kuat sambil beriringan dengan usaha perlawanan terhadap semua itu.

Naskah ini memaparkan kekuatan manusia dengan bermacam keterbatasan dan kegamangannya atas kemalangan yang menimpa bertubi-tubi. Penggunaan alegori untuk menampakkan kejadian yang mengerikan dan menyiksa, menjadi salah satu kekuatan naskah ini.

Di dalamnya ia memanfaatkan berbagai gaya bahasa untuk menghidupkan dan memperkaya paparan kisah para tokoh.

Penulisan yang rapi dengan kalimat-kalimat bernas menghasilkan dinamika cerita dan paparan gejolak batin para tokoh yang nyaman dibaca. Mengikuti urutan yang logis ini dan menggunakan kilas balik secara memadai, naskah ini berhasil membangun narasi yang dipercaya meski menyajikan permasalahan yang tidak umum.

Konvensi penulisan diikuti dengan baik menghasilkan pembacaan yang mudah dan alur cerita yang enak diikuti. “


Dewan juri SNDKJ 2021 :

  1. Pak Bagus Takwin
  2. Pak Manneken Budiman
  3. Kak Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Untuk sahabat-sahabatku di manapun berada, terimakasih atas doa-doa dan dukungannya. Buat yang sedang berjuang menulis dan kalah kompetisi, terus dan teruslah menulis.
Pelajari kekalahan kita. Pelajari karya mereka yang menang. Untuk SNDKJ 2021 ini saya beli karya pemenang SNDKJ sebelumnya seperti Aib & Nasib (Minanto ) , Curriculum Vitae (Benny Arnas). Saya baca dan pelajari apa ceritanya, diksinya, alurnya dsb.

Beberapa kali saya ikut SNDKJ dan kalah. Saya baca website dkj.or.id tentang LPJ Juri. Apa kritik mereka terhadap karya2 yang tidak lolos seleksi. Jujur saja, kritik-kritik para dewan juri ada di novel saya yang tidak lolos (walau mereka tentu tidak kenal saya). Berarti memang, kesalahan saya umum dilakukan orang dan fatal bagi penulis.

Kali ini saya yang berhasil lolos.
Who knows, berikutnya adalah anda?
So, keep writing!

Bagi yang ingin menonton channel youtube nya silakan klik Malam Anugerah Sayembara Novel DKJ 2021

Kategori
BUKU & NOVEL Buku Sinta Yudisia Fiksi Sinta Yudisia Jepang Karyaku Kepenulisan KOREA Manga Menerbitkan buku Perjalanan Menulis Remaja. Teenager Tulisan Sinta Yudisia WRITING. SHARING.

Boleh gak minta mahar kitchen set atau art supply?

“Emang kamu pingin minta apa? Seperangkat alat sholat?”

“Itu udah mainstream banget,” Annona angkat bahu. Mengulum lagi coklat potongan kedua. “Aku nggak mau mahar mainstream.”

“Trus, apa? Seperangkat perhiasan emas?” Lemon bertanya lagi.

“Aku pingin seperangkat kitchen set,” sahut Annona kalem.

Lemon menatapnya heran. Lalu tertawa guling-guling.

“Kamutuuuuuuuh. Masak gak hobi, maharnya kitchen set. Lagian, gimana saat ijab qabulnya nanti!”

—–

Zaman saya dulu nikah, mahar kayaknya relatif sama di mana-mana ya. Biasanya seperangkat alat solat, atau cincin. Yang agak mahal biasanya seperangkat perhiasan atau uang tunai. Tapi anak-anak sekarang ada aja pikiran kreatifnya.

Kalau diskusi sama anak-anak muda perihal pernikahan, rata-rata punya ketakutan beragam. Ketakutan itu dulu nggak ada di pikiran kita. Paling cuma khawatir kalau beda suku ntar karakternya beda trus benturan, trus gimana. Kalau sekarang relatif beragam. Udah gitu, impian dan khayalannya juga aneh-aneh kwkwkw.

Diskusi nikah dengan anak-anak muda emang seru. Kalau ngisi acara seminar pra nikah, bahasan tentang gimana milih jodoh kayak gak ada habisnya. Di bawah ini bbrp yg sering jadi pertanyaan:

  • Ortu gak setuju
  • Pendidikan beda strata
  • Beda suku
  • Calon suami gak bolehin istri aktivitas keluar, apalagi ambil beasiswa
  • Proses taaruf
  • Calon suami pemahaman agamanya minim
  • Ada trauma keluarga

Selain hal-hal yg agak ngeri-ngeri gitu, bahasan dg anak muda seringkali lucu-lucu juga

  • Apa gaun pengantin harus putih? Boleh dong ganti warna
  • Lagu pengiring pengantin harus nasyid? Kalau lagu2 motivasinya Stray Kids atau Lucas Graham, apa boleh?
  • Mahar, bolehkah minta selain alat sholat dan perhiasan?
  • Kalau beda fandom boleh gak? Atau malah otaku wibu VS hallyu

——-

Kejadian sehari-hari, sering menginspirasi tulisan. Termasuk bab nikah dan mahar yang kumasukkan di novel online Half of Lemon. Udah Chapter 34 sejauh ini, masih ingin menulis beberapa bab lagi sampai benar-benar usai.

Nah, cuplikan bab mahar itu ada juga di diskusi Lemon dan Annona, kakak beradik gokil beda karakter kepribadiaan. Beda inteligensi. Beda bakat minat.

Silakan simak di sini yaaa, kalau pingin tahu gokilnya percakapan Lemon dan Annona tentang mahar 😃😃

https://www.kwikku.com/novel/read/half-of-lemon/141665

Kategori
ANIME BUKU & NOVEL Fiksi Sinta Yudisia Game Jepang KOREA Manga Novel Remaja. Teenager

Half of Lemon : sibling rivalry dan pertarungan Otaku-Hallyu

Lebih variatif budaya Jepang, kata si Otaku.

Lebih menghibur budaya Korea, kata KPopers.

Tapi inti perseteruan dua kakak adik ini bukan pada kesukaan mereka. Sejak awal, Lemon si Sulung selalu kalah start dari adiknya, Annona.  Adik yang selalu menang lomba, adik yang juara kelas, adik yang unggul olimpiade. Di bangku SD SMP, hal itu tak jadi soal. Beranjak remaja, Lemon tentu merasa penuh konflik dengan adik semata wayangnya.

Kesukaan Lemon pada menggambar, anime (khususnya Attack on Titan!) , manga dan jejepangan semakin menyulut pertengkaran di tengah keluarga. Apalagi, Lemon bukan gadis pintar-pintar amat,  gagal pula masuk DKV – fakultas impiannya sejak SMP. Fakultas tujuan Lemon mensyaratkan kecerdasan sains di level yang tak Lemon miliki.

 Lemon dan Annona sekarang sama-sama kuliah.

Ibu yang tak memahami keduanya lebih banyak membanggakan Annona. Apalagi Annona merupakan gambaran dambaan orangtua ; cantik, shalihah, berjilbab, pintar, berprestasi. Lemon adalah apapun yang serba kebalikan dari Annona.

Tidak cantik, tidak pintar, tidak pula anak orang kaya; membuat Lemon merasa tak mampu bersaing di bidang apapun. Self esteemnya semakin terpuruk ketika ia bertemu orang-orang yang luar biasa : Divia si cantik pengelola lembaga pendidikan, Jayawardhana si tampan yang mengelola berbagai bisnis start up, juga teman-teman yang selalu melaju dengan impiannya.

*****

Kenapa lagi-lagi menggarap novel remaja?

Begitu banyak fantasi dan imajinasi di benak yang ingin ditumpahkan.

Apalagi, interaksi saya dengan remaja lumayan intens. Mereka-mereka yang mengeluh tentang orangtua yang tidak mengerti kesukaan anak. Mereka yang takut masa depan seperti apa.  Mereka yang merasa tidak nyaman dengan kondisi serba konflik yang terjadi dalam diri, keluarga dan sekolah.

Kebetulan, kwikku menggelar kompetisi lomba novel.

Langsung lah, ide-ide itu tertuang menjadi berchapter-chapter halaman. Ternyata, ketika satu paket ide sudah tertuang, muncul lagi ide-ide lain dalam bentuk drama, romansa, thriller, horror.

Lho, kok horror sih?

Haha, tunggu dulu. Baca sampai chapter selesai ya karena ada beberapa value yang saya titipkan di situ.

Yang sudah terbit di kwikku ada 2 :

  1. Half of Lemon (drama – remaja) – https://www.kwikku.com/novel/read/half-of-lemon
  2. Mata Astral (thriller horror – remaja) https://www.kwikku.com/novel/read/mata-astral
  3. Istana Laut & Bambu (belum posting, naskahnya sudah ada. Cerita petualangan dengan tokoh anak-anak yang risetnya lumayan panjang dari Nat Geo dan ke hutan bakau)
  4. My 2D Prince (sedang digarap covernya. Cerita remaja)

Novel-novel di atas insyaallah diikut sertakan dalam dalam lomba novel Kwikku dan Falcon Publishing

Kategori
ACARA SINTA YUDISIA Anak Menulis BUKU & NOVEL Fiksi Sinta Yudisia Kepenulisan Menerbitkan buku Novel Perjalanan Menulis PSIKOLOGI. PSYCHOLOGY TEKNIK MENULIS WRITING. SHARING.

Pelatihan Online Menulis Novel Tahap-1

Tema : Menulis Novel Bersetting Kuat

Suka Korea, Jepang, Eropa atau Timur Tengah? Ingin punya novel sesuai imajinasi berlatar negara yang kita impikan?
Hayuuuk, gabung di kelas online penulisan novel bersama Sinta Yudisia (penulis, psikolog, DP FLP) . Novel-novelnya yang berlatar belakang berbagai negara telah meraih penghargaan tingkat nasional.

🏅🏅🏅
~The Road to The Empire (Mongolia) IBF Award terbaik 2009
~ Reem ( Maroko) IBF Award terbaik 2018
~ Polaris Fukuoka ( Jepang) nominee IBF Award 2018
~ Lafaz Cinta (Belanda) , best seller
⏳Waktu : Sabtu, 2 Mei 2020
⏰Jam : 09. 00 – 11. 00 WIB
✍Fasilitas :
-Materi dalam bentuk pdf

  • Webinar (Zoom meeting/ hangout/ dsb), yang akan diberitahukan oleh admin
    👨🏻‍💻👩🏻‍💻Peserta : remaja usia SMP, SMA dan Mahasiswa
    💴Biaya :
    Dipersilakan infaq dengan kelipatan Rp. 20. 000, beri kode unik 19 di belakang (Misal Rp. 80.019). Seluruhnya insyaallah akan disalurkan untuk donasi Covid-19 berama Ruang Pelita ( Ruang Pendampingan Psikologi & Literasi) Sinta Yudisia yang telah menyalurkan dana puluhan juta rupiah untuk dhuafa dan APD ke berbagai RS Surabaya.

👉🏻Mandiri : 142-00-1673-5556
👉🏻BSM : 7070-968597
An. Sinta Yudisia Wisudanti

▶ mengisi link bit.ly/pelatihannovel
~~
Sinta Yudisia adalah penulis & psikolog. Telah menulis dan diterbitkan 22 novel, 21 antologi, 10 buku non-fiksi, 6 buku cerita anak, 5 kumcer, 2 buku duet. Mengikuti SFAC ( Seoul Foundation for Arts & Culture) dalam program writer’s residence tahun 2016 & 2018

~
Didukung oleh :
👷‍♂‍👷‍♀‍Ruang Pelita Surabaya
Kiky 0856- 0612- 5200
Putri 0822- 2183-8498

Kategori
Artikel/Opini Cinta & Love Hikmah Karyaku My family Oase Perjalanan Menulis PSIKOLOGI. PSYCHOLOGY Quran kami Referensi Fiksi Renungan Hidup dan Kematian Topik Penting Tulisan Sinta Yudisia WRITING. SHARING.

Aku Pernah Merasakan Keajaiban Surat Al Kahfi💔

Pernahkah dikhianati oleh sahabat sendiri?
Ditipu hingga belasan bahkan puluhan juta?
Aku pernah merasakannya. Salah seorang yang kuanggap teman baikku, sahabatku, ternyata menipu sebuah institusi hingga puluhan juta rupiah padahal aku yang memperkenalkan teman baikku pada institusi tersebut. Sudah kulacak bukan hanya lewat whatsapp bahkan kudatangi hingga ke apartemennya di Jakarta. Tapi ia lenyap menghilang begitu saja. Ternyata bukan hanya menipuku, ia juga menipu banyak sekali teman-temanku yang lain.

💔😭
Terus terang, aku tak sampai hati mencaci-maki dan mendoakan yang jelek-jelek, mengingat ia single parent sejak lama. Aku masih berprasangka baik bahwa ia terjebak hutang piutang dan masalah besar sehingga harus menipu sana sini. Meski dari beberapa temanku sudah keluar kata-kata sumpah serapah dan mendoakan ia sejelek-jeleknya, aku hanya bisa berharap suatu saat ia sadar dan mengembalikan semua uang yang dilarikannya. Ia sudah membuat derita banyak orang, tentulah hidupnya sekarang juga sangat menderita; gak usahlah ditambahi lagi dengan doa yang jelek untuknya. Aku tak pernah percaya ada orang yang bisa hidup bahagia di atas derita orang lain! Mungkin ia bahagia dan tertawa, tapi yakinlah hanya sebentar saja.

🧐🧐
Kita pasti pernah mengukur diri sendiri, bukan?
Kalau telat bayar infaq apalagi zakat; ada saja musibah menimpa. Aku pernah menunda-nunda infaq; sepeda motorku bocorlah. Rusaklah. Pompa air meledak. Anak sakit. Pokoknya, keluar uang lebih banyak. Ketika kurenungkan; sayang-sayang uang buat infaq akhirnya malah keluar banyak.
Persepsiku, bakhil infaq saja sudah diperingatkan olehNya. Apalagi memakan uang orang lain , terlebih uang institusi ZISWAF, tentulah merasakan banyak peringatan dari Allah Swt.
Hari-hari awal aku sadar kalau ditipu, rasanya dunia runtuh.
“Masa’ sih? Dia kan sering main ke rumah? Dia kan pernah nginap di rumah? Kami dekat, sering ngobrol. Apa kebutuhannya, kita bantu.”

🏴‍☠️🏴‍☠️
Tidak percaya bahwa seorang sahabat baik bisa menipu sedemikian rupa!
Kalau dibilang nangis, sudah lewat. Marah, ngamuk; sudah nggak bisa dilakukan. Saking getirnya hanya bisa mengucap istighfar. Semoga aku sekeluarga dapat ganti rizqi lebih baik, semoga Lembaga ZISWAF yang ditipunya semakin banyak donatur, dan semoga ia sekeluarga diluruskan kembali oleh Allah Swt.

💗💕🕌🕋
Saat-saat sedih itulah, aku memperbanyak sholat sunnah dan baca Quran. Entah mengapa salah satu surat favoritku adalah al Kahfi. Suatu saat, saking sedihnya aku tertidur. Dalam mimpi, aku melihat ibuku memakai mukena, memelukku dari belakang.
“Al Kahfi,” bisiknya di telingaku.


Aku terbangun.
Terheran.
Bukankah aku sering baca al Kahfi? Bukankah aku senang dengan surat al Kahfi? Meski tak dibilang sangat menguasai tafsirnya; aku tahu isi surat al Kahfi tentang pemuda Kahfi, kisah Nabi Musa as dan Nabi Khidir, juga kisah Dzulkarnain beserta Yajuj Majuj.

💤💤
Kenapa aku mimpi ibuku, mengenakan mukena, memelukku dan berbisik al Kahfi? Aku mengikuti makna mimpiku, sebab kata Ibnu Khaldun, mimpi yang teringat terus saat bangun tidur tanpa susah payah diingat merupakan ilham Tuhan. Aku membaca al Kahfi berikut artinya. Aku lupa, entah saat itu Jumat atau tidak.

1️⃣8️⃣ : 8️⃣8️⃣
Kubaca satu demi satu artinya, hingga sampai ke ayat yang ke- 88

وَاَمَّا مَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهٗ جَزَاۤءً ۨالْحُسْنٰىۚ وَسَنَقُوْلُ لَهٗ مِنْ اَمْرِنَا يُسْرًا ۗ
wa ammā man āmana wa ‘amila ṣāliḥan fa lahụ jazā`anil-ḥusnā, wa sanaqụlu lahụ min amrinā yusrā
Adapun orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka dia mendapat (pahala) yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami sampaikan kepadanya perintah kami yang mudah-mudah.” ( 18 : 88)
Entah mengapa mataku dan hatiku terpaku pada ayat ini. Kucari-cari tafsirnya, yang kuingat adalah, bahwa setiap berbuat kebaikan kita akan mendapat balasan. Dan kita bisa meminta balasan pada Allah Swt sebesar kebaikan yang kita pernah lakukan.

Aku berdoa pada Allah, seolah pamrih dengan kebaikan yang pernah kulakukan meski sedikit. Aku tahu, kebaikanku, amalku, pahalaku jauh dari layak. Untuk membayar nikmatNya saja tak akan pernah mampu kulakukan. Tetapi, entah mengapa saat itu aku ingin menagih padaNya. Mungkin, menagih hiburan atas kejadian buruk.

Setelah kejadian itu, betapa banyaknya nikmat Allah Swt yang dicurahkan kepadaku. Banyak sekali nikmat-nikmat rahasia yang tak dapat kuperinci satu persatu. Mulai dari novel-novelku yang alhamdulillah lancar terbit, lolos di SFAC (Seoul Foundation for Arts and Culture) dll.

Ohya, karena demikian terkesan oleh surat al Kahfi, secara special surat ini kucantumkan di salam novel 💗Reem💗 yang diterbitkan Pastelbooks, lini Mizan di tahun 2017. Sudah baca, belum? 😊

( renungan di masa pandemi corona virus / covid 19)

Kategori
BUKU & NOVEL Hikmah Kepenulisan PSIKOLOGI. PSYCHOLOGY TEKNIK MENULIS WRITING. SHARING.

#HikmahCorona 4️⃣ : Burial Rites ~ Ritus-ritus Pemakaman [jangan pernah meminta mati pada Tuhan!]📚📖📒

Agnes Magnusdottir tak pernah punya teman, ia bahkan tak pernah tahu siapa ayah dan ibunya. Ibu angkat yang dicintainya, Inga, meninggal ketika melahirkan di musim dingin saat badai salju mengamuk dahsyat. Mayat Inga tak bisa langsung dikuburkan, karena pekarangan terlalu beku bahkan ketika musim semi menjelang. Mayat itu harus disimpan di antara jerami, garam dan ikan-ikan asin agar tetap awet hingga tanah agak gembur ketika musim panas tiba.

Berpindah dari satu keluarga angkat ke keluarga angkat yang lain.
Bekerja sebagai pelayan penyabit rumput dan pemerah susu, di lembah-lembah.

💔Satu-satunya teman serta kekasihnya pun mengkhianatinya, dan Agnes dituduh membunuh Natan Ketilsson! 3 orang terdakwa menanti hukuman mati atas pembunuhan terhadap Natan : Fridrik, Sigga dan Agnes. Tetapi, dakwaan atas ketiganya harus menunggu pengesahan dari kerajaan Denmark. Penjara tak mampu menampung penjahat lagi. Maka Agnes Magnusdottir menunggu waktu hukuman tiba dan Komisaris Wilayah Bjorn Blondal memberlakukan sebuah keputusan penting : Agnes Magnusdottir harus ditempatkan di dekat tempat eksekusinya.

Ia diasingkan ke Kornsa, ditempatkan ke sebuah keluarga yang terang-terangan membenci dan menolaknya.
Diperlakukan seperti budak, dicaci sebagai pembunuh, selalu dicemooh sebagai perempuan murahan; lambat laun keluarga Jonsson yang menampungnya mulai berubah.

Jon dan Margret mulai melihat betapa Agnes cerdas dan cekatan bekerja. Dua anak gadis mereka -Steina dan Lauga- yang semula sangat membenci dan ketakutan akan dibunuh Agnes; pun merasakan sosok Agnes berbeda dari yang didakwakan. Terlebih Asisten Pendeta Thorvardur Jonsson yang akrab dipanggil Toti, menemui betapa Agnes hafal kisah-kisah Kristiani dan ia bukanlah gadis bejat.

Steina merasakan kehadiran seorang kakak perempuan, dan Margret merasakan kebahagian melihat 3 gadis di rumah mereka bagai keluarga yag sempurna. Tetapi, sebuah surat pengadilan memporakporandakan kisah cinta mereka yang begitu hangat terjalin. Ketika Agnes merasakan cinta tulus Steina sebagai seorang saudari yang tak pernah dimilikinya, keputusan pengadilan tak dapat diganggu gugat lagi : Agnes harus dihukum penggal.

Burial Rites mengambil setting wilayah Islandia Utara, di akhir abad 19.
Kita akan dibawa oleh diksi menakjubkan Hannah Kent dan seketika membayangkan seperti apa mengerikannya badai salju dan bagaimana kejamnya musim dingin yang hanya bisa diterangi oleh cahaya lilin, lemak ikan paus, serta kotoran sapi sebagai bahan bakar. Tetapi kita juga akan dibawa kepada pengalaman menakjubkan saat Agnes kecil dulu, pertama kali melihat cahaya aurora.

💞✍️
~~~~~~~~~~~
“….Keseluruhan langit berselimutkan warna. Belum pernah aku melihat yang seperti itu. Tirai-tirai raksasa berupa cahaya, bergerak seolah ditiup angin, menggelembung di atas kami. Bjorn benar – tampaknya seolah-olah langit malam sedang terbakar pelan-pelan. Ada sapuan-sapuan warna ungu yang mengembang, berlatar belakang gelap malam serta bintang-bintang yang bertebaran di keseluruhannya. Cahaya-cahaya itu surut, seperti ombak, lalu tiba-tiba disela oleh torehan-torehan baru berwarna hijau ungu yang menukik melintasi langit, seperti jatuh dari ketinggian yang amat sangat.

“Lihat, Agnes!” ayah angkatku berkata, dan dia memutar pundakku supaya aku bisa melihat supaya kecemerlangan cahaya-cahaya utara itu menyoroti gigir gunung menjadi sebuah relief yang tajam. Meski waktu itu sudah malam, aku bisa melihat kaki langit yang bungkuk dan sudah sangat kukenali.
~~~~~~~~~~~~
💞✍️

Di atas adalah salah satu deskripsi memukau ketika Agnes kecil pertama kali melihat aurora. Dan yang sangat menghantam adalah, ketika Agnes diberitahukan oleh Bjorn ayah angkatnya bahwa cahaya utara yang sangat indah itu sebetulnya adalah pertanda cuaca dingin sangat buruk yang sebentar lagi melanda wilayah mereka. Cuaca dingin penyebab kematian Inga, ibu angkatnya.

💞Keindahan dan kepedihan.
Seperti bersisian.
Lucu dan duka, seperti sepasang kekasih.
Tersenyum-senyum sendiri dengan penggambaran penulis tentang peseteruan Steina dan Lauga, dua gadis cantik dan pintar dari keluarga Jonsson yang membuat pusing ibu mereka, Margret. Perempuan zaman dahulu seperti Roslin, kenalan Margret, yang selalu hamil dan beranak banyak. Gosip para ibu ternyata ada di mana-mana, bahkan mereka yang tinggal di lembah-lembah sembari panen atau menanam.

😭😭😭
Dan hati ini, terasa demikian teriris membaca perjalanan hidup Agnes demikian menyayat tanpa pernah menemukan kebahagiaan. Satu-satunya rasa hangat yang pernah mengaliri dirinya adalah ketika tinggal di Kornsa, sesaat menjelang eksekusinya. Kita ikut terbakar oleh kemarahan Agnes pada dunia yang kejam, ikut marah pada para lelaki di masa itu seperti Natan Ketilsson yang begitu merendahkan perempuan. Dan kita akan diajak masuk ke dalam pertarungan pemikiran Agnes yang terus bertempur antara baik dan buruk.
Bagian yang terus menancap di ingatan adalah ketika pendeta Toti menerima kabar bahwa eksekusi Agnes jatuh di tanggal 14 April, dan itu berarti tinggal 6 hari lagi dari masa itu. Jon, Margret, Steina dan Lauga tak bisa menerimanya. Tetapi Toti tak dapat berbuat apa-apa, lantaran Komisaris Wilayah Bjorn Blondal sudah mengancamnya.

Malam hari sebelum eksekusi, Margret membuka peti tempat ia menyimpan barang-barang terbaik. Ia mengeluarkan syal indah rajutannya sendiri, blus putih dan rok hitam panjang. Dulu, awal pertama Agnes tiba, tinggal dan bekerja di rumah mereka; Agnes pernah dihukum lantaran dituduh mencuri bros Lauga. Padahal tidak demikian, karena Agnes sedang membereskan rumah keluarga Jonsson. Dan malam itu, ketika Margret dengan hati hancur lebur menyiapkan baju paling baik bagi Agnes, ia memandang Lauga.
“Brosmu, Lauga.”

Penggalam percakapan antara Margret dan Lauga itu benar-benar mencabikku, karena sejak awal digambarkan betapa Lauga demikian membenci Agnes. Tetapi di akhir hidup Agnes, Lauga memberikan benda kesayangannya, justru ketika ia mulai merasakan mencintai Agnes sebagai kakak.

💞💞💞

Tidak semua diksi indah dalam Burial Rites kuingat.
Tetapi ada penggalan-penggalan quote baik kalimat atau kisah yang masih menancap.
Intinya demikian kira-kira :

✍️😭“Aku ingin sekali menanyakan pada Pendeta Toti, tapi belum sempat kuutarakan. Mengapa hidupku selalu sial, dan Tuhan mencekikku dengan nasib buruk dari hulu hingga ke hilir. Aku ingin tahu apakah Tuhan menghukumku? Lantaran dulu aku sering sekali berteriak-teriak ketika menghadapi sesuatu :
Aku ingin mati! Aku ingin mati! Aku ingin mati!
Apakah permohonanku itu Tuhan lantas menyiksaku?
Ketika kematian itu sudah dekat aku justru berharap ada kesalahan di pengadilan, semua menunggu, dan aku tetap hidup.”

👉Bait ini membuatku sungguh merenung.
Percayalah, kalimatku dengan kalimat Agnes berbeda. Tapi aku lupa melipat diksi itu ada di halaman berapa ☹
Kadang, kita suka melepas omongan di mulut kita semau-mau hati supaya membuat orang jengkel, supaya kita melepaskan nafsu dan supaya lepas jeratan ego. Tetapi, andai kata-kata itu dikabulkan Tuhan , kita mungkin akan menjerit-jerit minta putar haluan.

📚📖📚Buku Burial Rites sudah lama kubeli, tapi tak sempat-sempat kubaca. Selama masa lockdown ini, kami sekeluarga menyempatkan diri hampir tiap hari membaca setidaknya 30 menit di rumah. Novel ini kembali menggoda mataku untuk disentuh dan dibelai, untuk dinikmati. Burial Rites cocok sekali di baca pada ruang masa kini, di mana kita mulai mengkhawatirkan kematian datang memenggal kedamaian dan kebahagiaan. Dulu, suatu masa, mungkin kita pernah begitu kesal pada kehidupan sehingga berteriak pada takdir : lebih baik mati saja! Tetapi, seperti tangisan Agnes menjelang eksekusi, apakah kematian demikian lezat disesap bagai beruang mendamba madu?

🥇Burial Rites adalah novel karya Hannah Kent yang memenangkan berbagai lomba seperti Pemenang The ABIA Literacy Fiction Book of the Year 2014, Pemenang The ABA NIELSEN Bookdata Bookseller’s Choice Award 2014, Pemenang The Booktopia People’s Choice Award 201

Kategori
Cinta & Love Fiksi Sinta Yudisia Karyaku Novel Oase Single in Love WRITING. SHARING.

8 hal istimewa dalam novel Single in Love

Mau tahu, apa yang pembaca dapat dari novel Single in Love?

Cover Single in Love + endorsment prof. Koh
  1. Seni berbicara dengan lelaki
  2. Seni membaca pikiran/perasaan orang lain
  3. Better single or couple?
  4. Cara bijak berbuat baik
  5. Derajat lelaki
  6. Posisi perempuan
  7. Energi positif dari kejadian negatif
  8. Selaras ego, karier, cinta

Seni berbicara dengan lelaki

Cowok cewek itu beda banget struktur otaknya. Dari fisiknya saja sangat berbeda, cara kerja otak, persepsi, mengambil kesimpulan, mengambil tindakan. Seringkali cewek salah megnartikan maksud cowok. Andromeda dan Venna, dua tokoh dalam novel ini kerap salah berkomunikasi dengan suami mereka. Akibatnya, hubungan retak.

———-

Venna menggigit bibir.

“Kalau laki-laki diam, harusnya perempuan mikir,” Orion berkata tajam. “Kalau laki-laki bilang terserah, harusnya perempuan menimbang pakai perasaan.”

Benarkah? Berapa kalikah Sam berkata terserah, kamu tahu mana yang terbaik, kamu bisa memutuskan? (hal. 112)

———–

Seni membaca pikiran/perasaan orang lain

Seringkali kita mengukur segalanya pakai persepsi dan perasaan diri sendiri. Padahal, seharusnya kita pun perlu melihat bagaimana kondisi orang lain? Apakah sebenarnya ia bahagia, atau menderita? Apakah ia mau dibantu, atau justru ingin dibiarkan sendiri?

———

Venna menatap telepon selulernya.

Ia menarik napas dan membuangnya perlahan.

Bukan hanya Titi yang mengatakan demikian. Andromedapun begitu.

“Kamu itu semua dipikir, semua mau kamu bantu! Kalau orang nggak minta bantuan, ya nggak usah dibantu.”

“Meski dia mau jatuh ke jurang?” pancing Venna.

“Ya. Meski dia mau jatuh, mau terkapar, mau mati. Nanti kamu nggak punya energi buat jalani hidup kamu sendiri.” (hal. 203)

Better single or couple?

Single in love 007 - lores.jpg

Adakalanya, orang lelah menjadi couple. Karena menikah itu berbagi, termasuk berbagi derita. Seringkali orang menyangka ketika berdua itu melelahkan, lebih baik sendiri. Hal itu tidak salah sebenarnya. Tapi mari kita lihat pendapat Titi.

———–

Menikah itu memang pedih, bagi sebagian orang. Tapi ketika jadi single, itu juga nggak sepenuhnya bahagia, lho!” ( hal. 180)

———-

Cara bijak berbuat baik

Saking baik dan shalihnya kita, kadang semua orang yang menderita ingin segera dibantu! Padahal nggak selalu demikian. Bahkan, bisa jadi bantuan kita akan memberatkannya, menghimpitnya atau mendesaknya ke arah yang kurang nyaman.

———

Masih belum memahami mengapa usaha baiknya untuk mempertahankankan pernikahan Andromeda, dalam kaca-mata psikologis termasuk yang tidak dibenarkan. Bagi Profesor Bintari, ketika seseorang tidak meminta bantuan, lantas apa gunanya dibantu? Sama seperti seorang pasien yang tidak datang ke dokter, apakah dokter harus mengejar-ngejarnya untuk memberikan resep? Mungkin saja pasien itu tidak merasa sakit dengan penyakit yang dideritanya, atau dia memang sudah punya obat alternatif sehingga tidak membutuhkan dokter yang meresepkan obat kimiawi. Pendek kata, seorang dokter baru bisa mengobati pasiennya ketika sang pasien merasa sakit dan membutuhkan bantuan si dokter. Demikian kira-kira anggapan profesor. (hal. 169)

——–

Derajat lelaki

Dalam agama Islam, kodrat lelaki memang berada di atas perempuan, bukan dalam pengertian penindasan. Lelaki berada di garis depan sebab mereka berkewajibab membina perempuan dan keluarga; melindungi, menafkahi, memberikan rasa aman. Sebaliknya, dalam posisi lelaki yang menjadi pemimpin, imam atau qowwam tersebut; perempuan pun hendaknya menyadari bahwa mereka berada dalam posisi prajurit. Seorang prajurit bukan berarti kehilangan hak manusiawinya untuk hidup dan memiliki impian. Perbedaan prajurit dan pemimpin adalah pada hirarki perintah. Perintah lelakipun, masih dapat ditawar jika memang perempuan memiliki ide yang lebih baik.

———————–

“Harusnya Mbak kasih tahu aku dulu!”

“Orion! Ini bukan hierarki kepemimpinan yang harus lapor ke siapa! Aku hanya ingat Mama pertama kali, titik.”

“Karena aku nggak ada dalam daftar dewan pertim-bangan yang pertama kali. Selalu begitu, kan?”

Venna bingung, mencoba menahan diri. Siapapun bisa sensitif mendengar hal yang di luar perkiraan. Bahkan Orion yang sama sekali tak terlibat. Pemuda itu mungkin saja tiba-tiba teringat perpisahan Papa dan Mama yang pasti melukainya, dan sekarang Triton memenuhi seluruh ruang kekhawatiran.

“Tahu apa kesalahan Mbak? Kesalahan yang sama seperti yang dilakukan Mama dan Mbak Meda.” (hal. 104)

——–

Posisi perempuan

Perempuan memiliki tempat terhormat di dunia ini. Tak ada yang dapat menggantikan posisi perempuan untuk hamil dan menyusui. Tak ada pula yang dapat menggantikan posisinya untuk menjadi belahan jiwa lelaki. Sebagai prajurit, kewajiban utama perempuan adalah menempatkan lelaki sebagai qowwam bagi dirinya. Ketika lelaki tidak bisa menjadi qowwam –entah karena ia memang tak mampu atau dikerdilkan oleh perempuan- maka ketidakstabilan terjadi di atas muka bumi.

Single in love 004 - lores.jpg

———-

Kisah yang sudah belasan, puluhan atau ratusan kali didengar dari mulut perempuan. Ketika klien-klien Venna mengadukan pernikahan di ambang bahaya, para lelaki yang jauh dari peran qowwam–pemimpin, mereka kelelahan beradaptasi dan bernegosiasi. Keluh-kesah itu harus ditampung semua tapi tidak boleh disimpulkan dalam kondisi emosional. Sebab, saat para suami hadir untuk melengkapi family therapy, kisah yang diungkapkan dapat sangat berseberangan! Siapa menindas siapa, siapa mengelabui siapa, campur baur dalam egoisme dan sikap unfaithful, dishonest. Berbenturan kepentingan masing-masing pihak sering kali melindungi kisah sebenarnya. Meski perempuan, Venna jujur mengakui, kaumnya seringkali bersembunyi di balik air mata saat mengungkap sesuatu. Tampak sebagai makhluk tertindas, padahal bahasa manis dan sikap gemulainya mampu melukai harga diri lelaki tercabik hingga serpihan! (hal. 94)

Energi positif dari kejadian negatif

Kehidupan memang menyajikan dua sisi : pahit dan manis, derita dan bahagia, gagal dan pencapaian, tangis dan tawa. Meski demikian, kita sama-sama berharap bahwa dalam posisi apapun; kebahagiaan tetap menjadi bagian dari hari-hari istimewa kita. Walau hidup terasa demikian berat dan sulit, bukan berarti haram mengecap kebahagiaan, bukan?

Titi dan professor Bintari adalah dua orang dalam novel ini yang mampu mengambil energy positif dalam hidup mereka yang tampaknya berjalan tak diharapkan.

——-

Oh, Dear. Saya hanya mau bilang, bahwa saya menyesal dulu telah bercerai. Memang suami saya punya banyak kekurangan. Tapi ternyata, dengan bercerai seperti ini saya menyesali setiap hari dan itu menjadi kekuatan bagi diri saya untuk terus mendorong orang-orang menjauhi perceraian. Kecuali bila memang amat sangat terpaksa.

See? Saya mendapatkan jalan kebijaksanaan. Mungkin itu yang namanya takdir, ya.

Kalau Andromeda akhirnya bercerai, kamu nggak perlu risau. Anaknya mungkin akan bermasalah, ia sendiri mungkin akan semakin tak stabil personality-nya. Tapi semoga itu menjadi jalan kebijaksanaan bagi kakakmu. Sebab dia ter-nyata tidak menjadi bijaksana ketika memiliki suami sebaik suaminya yang sekarang.” (hal. 218)

—————–

Selaras ego, karier, cinta

Meski pernikahan merupakan koordinasi, harus bisa kooperatif antar dua belah pihak; bukan berarti salahs atu pihak harus terus merasa menderita dan berkorban bagi pihak lain. Justru, satu pihak withdrawal dari banyak hal untuk memberikan kesempatan bagi pasangan; di waktu lain ia bisa melaju dan mmeinta pasangan untuk ganti memahami dirinya yang telah berkorban.

————————–

“Masih ingat ketika kita kecil, Mama tugas ke Bandung sementara aku sakit demam berdarah? Meski merengek, Mama tetap merasa harus ke Bandung, aku ditunggui Eyang Putri. Papa juga terpaksa cuti, meski di kantor Papa juga sedang laporan akhir tahun yang menuntut karyawan lembur.”

“Itu namanya kerja sama, Orion,” Andromeda mendesis.

“Bagi Mama kerja sama. Tetap saja bagiku pengorbanan, bagi Papa juga, kan? Mama harusnya mengerti kalau orang lain juga berkorban.” (hal. 189)

~~~~~~~~~

Harga novel 95K (belum discount dan ongkir). Pesanan Single in Love dapat mengontak Vidi 0878-5153-2589/ Ahmad 0878-5521-6487. Silakan mengisi bit.ly/novelsingleinlove

Kategori
Fiksi Sinta Yudisia Karyaku Kepenulisan KOREA Menerbitkan buku Novel Oase Single in Love Sirius Seoul TEKNIK MENULIS WRITING. SHARING.

Teknik Menulis Dialog dalam Novel

Pernah membaca sebuah novel yang dialognya terasa kaku? Aneh bin ajaib dan rasanya buat pusing kepala?

Atau pernah membaca novel yang dialognya buat kita tidak mau berhenti membaca? Terasa menyentuh emosi atau bahkan membuat kita meradang?

Berikut beberapa tips singkat membuat dialog yang mengena dan akan membuat cerita mengalir lancar. Meski tema sederhana, ujung cerita bisa ditebak, dialog yang disusun dengan baik akan membuat pembaca tidak bosan menikmati buku. Dan, biasanya pembaca suka melopati deskripsi dan narasi, lho! Malah  penasaran dengan dialog tokoh-tokohnya dan sepanjang membuka ratusan halaman novel, yang dinikmati adalah dialognya!

 

Dialog

Dialog artinya percakapan dua arah. Maksud dua arah ini adalah :

  1. Antara orang dengan orang
  2. Antara orang dengan sekelompok orang
  3. Antara orang dengan dirinya sendiri (monolog)
  4. Antara orang dengan non-manusia (contoh : percakapan imajinatif dengan kucing, hantu, dsb)

 

 

Perlu digarisbawahi oleh pembaca ketika menulis novel. Novel bukanlah :

  1. Drama
  2. Percakapan sehari-hari seperti dunia nyata

 

Mari simak kisah berikut.

 

————————-

Orion bertemu dengan Triton.

“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” kata Orion.

“Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,” jawab Triton.

“Apa kabar Triton?” sapa Orion.

“Baik, Om!”

“Kamu tambah gemuk?” canda Orion.

“Om juga tambah bulat!” cetus Triton.

——————————

 

Bagaimana rasanya menikmati dialog di atas? Seperti ada yang terasa kaku, janggal bukan? Lalu, di mana letak kejanggalannya?

Ya. Pada pembuka pertemuan antara Orion dan Triton. Dalam kehidupan sehari-hari, bila kedua orang bertemu, maka bisa jadi apa yang dilakukan Orion dan Triton itu benar. Saling bertukar salam, menyapa dengan keakraban , dan seterusnya. Dalam novel, kita harus bisa memilah dan memilih dengan “rasa” agar dialog-dialog yang muncul tidak semua ditampilkan. Pilih yang paling penting dan mewakili.

 

——————————————

Orion tiba-tiba muncul di depan pintu, selang sehari berikut.

Ia tak mengindahkan larangan Venna.

“Hollaaaa!”

“Om Iooooonnnn!!”

Fera merangkul pinggangnya. Gany bergelayut di belakang leher,  Triton menggelendot di kaki. Rintihan Orion yang mengaduh keberatan tak digubris. Mereka terjerembab ke sofa dan tertawa histeris bersama-sama.

“Om bawa es krim?”

“Bawa susu? Bawa yoghurt?”

“Belikan aku komik?”

“Kalian udah tambah gede-gede, ya!” Orion mengacak rambut semua keponakannya. Mengulurkan es krim ke masing-masing yang disambut dengan tawa riang.

 

————

Cover Single in Love + endorsment prof. Koh

Apa yang berubah?

Percakapan ala naskah drama dan dunia nyata dihapus, digantikan percakapan imajinatif. Pembaca menikmati potongan dialog dan narasi/deskripsi singkat keadaan. Potongan dialog di atas adalah dialog antara Orion, si om multitalenta dengan tiga keponakannya yang heboh – Fera, Gany dan Triton dalam novel Single in Love yang insyaallah segera terbit Maret 2019 oleh penerbit KMO Indonesia.

 

 

Membuat dialog memang tak mudah. Kadang penulis harus mengedit jeli sebelum diedit ulang oleh editor bertingkat di penerbit, penulis harus re-read naskahnya, bahkan harus bongkar pasang agar dialog terkesan hidup dan ‘nyambung’ dengan keseluruhan cerita, terutama dengan karakter tokoh, deskripsi, narasi dan semua elemen fiksi.

 

Meski tak mudah, bukan berarti membuat dialog yang cantik mustahil dilakukan.

 

Saya pribadi harus mengkonsumi banyak buku, belajar otodidak untuk dapat menyusun dialog yang manis dan renyah untuk dikunyah pembaca. Beberapa buku yang menjadi  referensi untuk menyusun Single in Love, terutama terkait dialognya adalah :

  1. The Vegetarian – Han Kang
  2. Colorless Tsukuru Tazaki – Haruki Murakami
  3. 1Q84 – Haruki Murakami
  4. The Miraculous Journey of Edward Tulane – Kate DiCamillo
  5. 3 Tahun – Anton Chekov
  6. Dll

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di bawah ini adalah contoh beberapa dialog dari novel-novel saya.

 

Contoh dialog dalam novel Sirius Seoul

————–

 

“Aku yang menang,” ujar Yong Hae. “Tapi, kuakui kamu hebat. Setiap pagi kamu lari?”

Sofia tertawa. Ya, dia harus lari-lari kalau tidak ingin terlambat ke Joshi Daigaku dan kembali ke toko bunga. Jarak Fukuoka dan Kitakyushu bukan seperti Hongik ke Yeonhui. Belum lagi, dia harus angkat-angkat barang di Hanaya Florist.

“Apa permintaanmu?” Sofia bertanya. “Akan kutu­ruti asalkan masuk akal.”

“Aku tidak minta yang muluk. Cukuplah kamu me­nepati janji untuk menjaga Ninef.”

“Oke,” Sofia menunduk, memegang lututnya, me­narik napas. Mereka berdua memandang Ninef yang berada di titik seberang. “Aku benar-benar ingin me­naklukannya.”

“Mengapa?”

cover Sirius Seoul

 

Contoh dialog dalam Polaris Fukuoka

 

————–

Fasting, ha?” Nozomi mengangguk. “Di pergantian tahun, kami juga melakukan perenungan diri. Malam hari, tepat jam dua belas, kuil-kuil Buddha akan menggaungkan 108 lonceng, jumlah dosa yang diyakini dilakukan manusia.”

“Seratus delapan dosa?” Sofia mengulang.

“Seratus delapan. Ya.”

“Dalam agamaku, ada dosa-dosa besar. Ada dosa-dosa kecil,” Sofia menjelaskan. “Termasuk dosa besar adalah bila manusia tidak percaya adanya Tuhan.”

“Aku percaya adanya Tuhan,” Nozomi menyela.

“Bagus,” puji Sofia. “Ada dosa besar dalam agama kami yang entah, apakah termasuk dalam 108 dosa yang kamu sebutkan tadi.”

“Apa itu?”

Polaris Fukuoka

Semoga teman-teman bisa sama-sama belajar ya 🙂

Bagi teman-teman yang ingin pesan buku silakan kontak Vidi di 0878-5153-2589 atau Ahmad 0878-5521-6487. Form pengisian bisa di bit.ly/novelsingleinlove atau di bit.ly/SiriusSeoul

 

Terimakasih 🙂

Kategori
Buku Sinta Yudisia Fiksi Sinta Yudisia Karyaku Kepenulisan Menerbitkan buku Novel Oase Perjalanan Menulis Single in Love Tulisan Sinta Yudisia

Single in Love, buku ke-66 & Judul bukuku yang lain

Alhamdulillah sebentar lagi, bukuku yang ke-66 insyaallah terbit. Ini termasuk urutan buku antologi alias buku yang dikerjakan ramai-ramai.

 

Kalau buku solo, ini buku ke-44 insyaallah. Alhamdulillah, kali ini Single in Love berjodoh dengan penerbit KMO Indonesia.

 

Cover Single in Love + endorsment prof. Koh.JPG

Doakan agar menjadi buku mega-best seller ya 🙂

Bagi yang ingin tahu judul bukuku, ini daftar bukunya :

 

Novel :

  1. Sebuah Janji (GIP)
  2. The Lost Prince (GIP)
  3. Kekuatan Ketujuh (Beranda)
  4. Kuntum-kuntum Bunga (FBA Press)
  5. Ain & The Gank : Coz I Luv U (LPPH)
  6. Ain & The Gank : Gotcha! (LPPH)
  7. Melintasi Batas (Mizan)
  8. Langit Lembayung (Mizan)
  9. Armanusa (Mizan)
  10. Lafadz Cinta (Mizan) – Best Seller
  11. The Road to The Empire- Des 2008 (LPPH)
  12. Reinkarnasi –LPPH – terbit Agustus 2009
  13. Existere (LPPH –Juni 2010)
  14. Takhta Awan, sekuel The Road to the Empire (LPPH 2011)
  15. A Rose (2012, Indiva Publishing)
  16. Rinai ( 2012, Indiva Publishing)
  17. Bulan Nararya (2014, Indiva Publishing)
  18. Polaris Fukuoka (2017, Pastelbooks)
  19. Reem (2017, Pastelbooks)
  20. Lafaz Cinta-republish (2018, Pastelbooks)
  21. Sirius Seoul (2018, Pastelbooks)
  22. Single in Love (on process 2019, KMO)

 

Antologi :

  1. Dapur Kreativitas Para Juara (Mizan)
  2. Cinta Ya Cinta (Mizan)
  3. Selaksa Rindu Dinda (GIP)
  4. Jendela Cinta (GIP)
  5. Sahabat Pelangi ( LPPH)
  6. I Love U So Mad (LPPH)
  7. Jilbab Pertamaku (LPPH)
  8. 17 Tahun (LPPH)
  9. Kisah Kasih dari Negeri Pengantin (LPPH)
  10. Desperate Housewives (LPPH)
  11. Matahari Tak Pernah Sendiri 1 (LPPH)
  12. Matahari Tak Pernah Sendiri 2 (LPPH)
  13. Kutemukan Cinta dalam Tahajudku (Bina Ilmu-2008)
  14. Doa-doa Enteng Jodoh (LPPH-2009)
  15. Bukan Republik Mimpi – Progressio, 2009
  16. La Tahzan For Mother – (LPPH- 2009)
  17. Emak-emak Fesbuker – (Leutika Publishing-2010)
  18. I Love You, Friend –(LPPH-2010)
  19. Storytelling Asia – ASIA Magazine, Seoul, North Korea, 2016
  20. Sedekah Minus (Reverse Donation) , dalam ASIA magazine, Summer 2016, edisi 41
  21. Big-City Children and Curative-Literacy, dalam ASIA magazine, Autumn 2016, edisi 42
  22. Spirit 212 : Cinta Ini Menyatukan Kita (20117, Indiva Publishing)

 

Non fiksi :

  1. Hi, Pretty : 30 hari menjadi cantik (GIP)
  2. Rival-Rival Istri (LPPH)
  3. Kitab Cinta dan Patah Hati (2013, Indiva)
  4. Sketsa Cinta Bunda (2014, Indiva)
  5. Cinta x Cinta : Agar Masa Remaja Tak Sia-sia (Indiva Publishing 2015)
  6. Psikologi Pengantin ( Indiva Publishing 2016)
  7. Mendidik Anak dengan Cinta (GIP, 2017)
  8. Sarah : Seri Perempuan Istimewa ( GIP, 2017)
  9. Seksologi Pernikahan Islami ( Indiva Publishing, 2019)

 

Kumpulan Cerpen :

  1. Bulan di Atas Grotte Markt (GIP)
  2. Red Jewel of Soul (Zikrul Hakim)
  3. Cadas Kebencian (Mizan)
  4. Nyanyian Surga (Mizan) – naik cetak 3x
  5. Pink (Mizan) – Best Seller

 

Buku Anak-anak :

  1. Ketika Upi Bertanya (GIP)
  2. Janji Cici (GIP)
  3. Lulu Sayang Adik (GIP) – naik cetak 2x
  4. Bu Guru Sayang (GIP) – naik cetak 2x
  5. Hantu Kubah Hijau (Novel Anak, Indiva Publishing, 2017)
  6. Juru Kunci Makam ( Novel Anak, dalam proses revisi)

 

Duet :

  1. Bersama Izzatul Jannah : Gadis di Ujung Sajadah (FBA Press)
  2. Bersama Fahri Asiza : Mempelai Tanpa Pengantin (LPPH)