Kategori
Catatan Perjalanan Jepang Mancanegara WRITING. SHARING.

#4 Orang-orang Istimewa (3) : Rajo is not Idiot!

Bahkan sebelum berangkat ke #Karatsu, percik-percik keajaiban seperti titik-titik merah yang saling terhubung.
Saat pembuatan visa di Konjen Jepang Surabaya,
“Mbak Sinta?”
Seseorang menyapa.
Saya tak mengenalnya. Who is he?
Lalu ia menyebutkan nama dan MasyaAllah!
Inikah orang yang disebut-sebut mas Ali Muakhir?
Inikah orang yang begitu upload sesuatu, para blogger ramai mengomentari dan sharing?
Ini kan yang…
Jadi ini orang yang sering saya intip ilmunya, saya email chatnya dan diam-diam menunggu kapan bisa berguru padanya?

23 tahun, Man!
Masih sangat muda, untuk kategori ilmu blogging tingkat dewa! (#lebay…Sorry, Huda. Just surprising how I was so lucky).
Mahfudz Huda tidak mengingatkan saya pada sebuah buku, tapi pada sebuah film yang entah sudah berapa kali saya tonton dan tonton lagi : 3 Idiots. Mahfudz ibarat Rajo Rastogi, ilmuwan yang sering menuangkan pemelitian dan gagasannya di blog pribadinya. Rajo dianggap idiot pada awalnya, namun bersama Ranchoddas dan Farhan, mereka buktikan label idiot adalah salah besar.

They're not Idiots!
They’re not Idiots!

Usai mengurus visa bersama Mahfudz dan putri saya, bertiga kami menyusuri jalan Jawa mencari makanan dan minuman yang adekuat sebagai pengganjal perut. Satu restoran lesehan di sekitar jalan Jawa menjadi pilihan, kami duduk bertiga dan saya belajar banyak, banyak, banyak sekali tentang dunia blogging.
Kesukaan Mahfudz menuangkan ilmu kimianya di blog, membuatnya dipinang sang dosen (bukan sebagai menantu) tapi sebagai mahasiwa Faculty of Science, Molecular Simulation di Okayama University, Jepang.
Saya pribadi baru dengar Kimia Komputasi. Yah, maklum, sebab lingkup ilmu sosial lebih banyak membahas psikoterapi dengan semua derivasinya.

Banyak orang pintar, namun kadangkala enggan meluangkan waktu untuk menulis.
Mahfudz sungguh berbeda. Ia justru menjadwalkan menulis sepekan beberapa kali dan blognya pun bukan hanya satu!
Mahfudz mirip Rajo, dan mereka sungguh bukan idiot. Kalau Rajo memakai banyak cincin batu akik , kamu nggak kan Mahfudz 🙂 ?
Terimakasih sudah berbagi cerita tentang Jepang, tentang ikan, tentang minuman berwarna oranye, tentang hararu.

Mahfudz Huda dan muridnya :)
Mahfudz Huda dan muridnya 🙂

Kalau penasaran dengan salah satu inspirator penulisan #Karatsu #Fukuoka , boleh mengintip blog Mahfudz di http://www.mystupidtheory.com atau http://www.r3my.com

Tulisan #4 dari Journey to Enlightment

#Karatsu
#Fukuoka
#Jepang

Kategori
Catatan Perjalanan Hikmah Jepang Mancanegara WRITING. SHARING.

#3 Orang-orang Istimewa (2) : Man’s Search for Meaning

Bertemu seseorang, pikiran ini melesat ke jajaran buku-buku di rumah. Bila ia sebuah buku, apakah judulnya?

Sepasang sahabat yang sejak dulu diam-diam saya kagumi, mengingatkan pada sebuah buku monumental karya Viktor Frankl : Man’s Search for Meaning. Gagasan Frankl menolak pleasure principle Freud, ia pun tak setuju dengan will to power Adler. Bagi Frankl, manusia terlalu dangkal untuk sekedar mencari kesenangan dan kekuasaan dalam hidup. Manusia lebih dari itu. Sepanjang hidup, manusia mencari meaning. Makna.

Konsep logoterapi Frankl mengkristal setelah ia selamat dari kebrutalan penjara Bavaria. Diperlakukan bak binatang, seluruh tulisannya dimusnahkan, Frankl nyaris mati karena serangan jantung yang kerap menghinggapi tawanan yang malnutri dan dehumanisasi. Semangat untuk menuliskan kembali buah pikirannyan membuat Frankl bertahan dan ajaib, ia hidup hingga 1997.

Pendapat Frankl yang pantas direnungkan adalah persepsinya tentang dirinya sendiri, “aku tak pernah tahu tentang diriku kecuali satu hal sederhana : aku tak akan melupakan kebaikan orang lain dan tak akan pernah menaruh dendam pada siapapun.”

Man's Search for Meaning - Viktor Frankl
Man’s Search for Meaning – Viktor Frankl

Pendapatnya tentang frustrasi eksistensial mengungkapkan, tak selamanya penderitaan itu buruk. Adakalanya, penderitaan membuat manusia lebih cemerlang, lebih berkilau dari makhluk lain sejagad raya.

Sepasang sahabat ini, yang tertakdir menjadi suami istri, cukup lama saya kenal. Setelah berpisah karena kesibukan masing-masing, saya hanya menyapa Wid lewat whatsapp. Hingga suatu ketika, saya mengupload sebuah tulisan https://sintayudisia.wordpress.com/2015/09/18/masjid-fukuoka-satu-titik-wilayah-makrokosmos/

Lama saya tak berkomunikasi dengan Hani (samaran) sampai tiba-tiba ia mengomentari tulisan tersebut dengan sebuah pertanyaan : Azhar Halal Food?
Maka kembali kami bertemu lewat dunia maya setelah sekian lama berpisah. Kali ini, dipertemukan dengan suaminya yang selama ini just say hello. Luarbiasa mereka, pasangan muda ini, yang ketika mengenalnya, luluh sudah perasaan bahwa di dunia ini kita adalah orang yang paling banyak masalah. Paling menderita.
Allah memasangkan mereka, sebagai pelajaran bahwa dalam situasi-situasi paling ekstrim, manusia mampu memperlihatkan sisi-sisi paling manusiawi dalam dirinya. Sisi manusiawi yang bahkan lebih tinggi derajatnya dari malaikat, sisi manusiawi yang bukan menafikkan perasaan marah, kecewa, sedih, menyesal , putus asa. Perasaan negatif itu pastilah muncul, namun bagaimana mengelolanya, itu yang menjadi pemilah.

Frankl's Quote
Frankl’s Quote

Man’s Search For Meaning.
Cerita suami Hani menjadi salah satu bahan penting untuk penulisan #Karatsu #Fukuoka.
Tentang komunitas muslim.
Tentang surviving.
Tentang bagaimana mengubah arah ketidakberdayaan manusia menjadi batu loncatan untuk meraih sesuatu.
Thanks for sharing.
Kisah sepasang suami istri ini kelak, layak dibukukan sebagaimana Jean Piaget mengamati anak-anaknya dan merumuskan teori Psikologi Perkembangan. Apa yang dialami, dilalui, dihayati, diperjuangkan mereka berdua akan sama nilainya seperti teori logoterapi Viktor Frankl.

Kapan kita copy darat lagi, Hani? 🙂

Tulisan ke #3 dari Journey to Enlightment

#Karatsu
#Fukuoka
#Jepang

Kategori
Catatan Perjalanan Jepang Mancanegara WRITING. SHARING.

#2 Orang-orang Istimewa (1)

Steve Jobs berkata bahwa dalam hidup ini, manusia akan menemukan red dots -titik-titik merah- yang bila dirangkai, akan membentuk sebuah pola. Pola itu mungkin tak bermakna, absurd, ketika usia masih demikian muda dan manusia belum tahu hakikat hidup. Suatu masa saat insight dengan kedewasaan, pola itu akan memberikan arti penting.

Seorang Ustadz pernah menyampaikan hikmah kisah Nabi Yusuf a.s.
Pertemuan dengan orang-orang dalam penjara, bukanlah terjadi kebetulan. Orang-orang tersebut memiliki peran dalam kehidupan Yusuf as dan sejarah dunia di kemudian hari. Jangan remehkan siapapun, who knows, orang-orang itu yang akan membuat jalur titik merah : pola yang akan menentukan bagaimana cita-cita dipahatkan.

Saya pernah menuliskan kisah bertemu orang-orang ajaib mulai pemuda penjaja cinta, supir taksi, hingga seorang lelaki yang suka sekali mengumpat dengan kata-kata kotor. Orang-orang yang kadang tak senonoh di perjalanan, membuat saya mengambil satu keputusan luarbiasa penting : berdoa sebelum perjalanan.

Dulu, biasa saja menyiapkan perjalanan. Tiket, uang, baju, makanan dan minuman. Sampai suatu ketika bertemu orang yang “luarbiasa” akhlaqnya hingga sejak itu memanjatkan doa safar : Ya Allah, berikan teman perjalanan yang sholih shalihah. Berikan teman satu gerbong yang baik. Berikan teman duduk di pesawat yang memberi hikmah ilmu. Alhamdulillah, sejak saat itu perjalanan demi perjalanan bertemu orang-orang yang memberikan wawasan ilmu dalam segala nuansanya.

Ahya, seperti quote dalam novel #Rose yang ternyata seringkali dikutip pembaca.
“Tuhan ternyata tak pernah melupakan doa-doa hambaNya.”
Bahkan ketika si hamba lelah, jenuh, malas berdoa sebab merasa tak mendapatkan jawaban.

Doa memohon teman baik sepanjang perjalanan, ternyata bukan hanya perjalanan dalam arti denotatif, tapi juga dalam arti konotatif. Perjalanan waktu demi waktu, mempertemukan langkah ini dengan orang-orang yang luarbiasa menginspirasi. Lucu, sekaligus mengharukan.

Bang Aswi, blogger and biker
Bang Aswi, blogger and biker

Si Blogger dan Biker

Sepedaan?
Hari gini?
Saat orang naik Rubicon, Hummer, Alphard?

Si Abang yang satu ini justru memilih sepeda sebagai kendaraan tercinta. Ia mengaku mendapatkan banyak hikmah dan pengalaman yang kaya sepanjang mengayuh sepedanya.
Lupa kapan pertama kali pertemuan kami. Yang terakhir, saat rapat kerja di daerah dataran tinggi Jawa Tengah. Sekalipun kami satu tim, intensitas komunikasi tidak terlalu sering. Hal istimewa darinya : ia sanggup bersepeda bahkan menempuh jarak Jakarta-Bandung!
Hehe…kapan-kapan teruskan sampai Surabaya, Bang 🙂

Tulisan-tulisannya lebih ke how-to yang simple : bagaimana membuat bisnis laundry etc.
Lalu, buku-bukunya jarang terbit lagi. Tetapi saya tetap stalking twitternya yang semakin cetar membahana . Sahabat saya yang satu ini menekuni blogging! Penghasilan utamanya sebagai blogger, silakan buat penulis yang lain iri. Mungkin belum sekaya JK Rowling, namun memadukan minat dan bakat, hobby dan karier , adalah satu kesempatan istimewa dariNya.

Si Abang yang satu ini romantis pula.
31 Agustus menggunggah foto bersama istri tercinta, saat ia berulang tahun yang ke 38. So sweet!
Proyek penghargaan yang baru-baru saja diraihnya adalah testdrive Datsun mengelilingi Sulawesi, hasil dari ketekunannya sebagai blogger.

Test drive keliling Sulawesi!
Test drive keliling Sulawesi!

Padatkah jadwalnya?
Selain sebagai blogger, Bang Aswi –nama selebritisnya – juga dikenal sebagai editor dan layouter. Beruntung sekali bila meneleponnya langsung diangkat. Kali ini, atas kiprahnya di dunia blogging, membuat bang Aswi terpilih sebagai salah satu wakil Indonesia dari FLP yang akan melaporkan keindahan kota Karatsu, Saga Perfecture, daerah Kyushu Utara.

Penghubung kami –serasa adegan spionase- harus berkali-kali mengontak bang Aswi, memburunya, memastikannya ikut, menembus kesulitan sinyal wilayah Indonesia Timur yang blank spotnya buat gigit jari, nendang kursi, deg-degan setengah mati!

Selamat , Bang Aswi!
Live tweetnya tentang #Karatsu, sangat ditunggu!
Silakan berkenalan lebih jauh dengan blogger dan biker ini di http://www.bangaswi.wordpress.com

Tulisan ke #2 dari Journey to Enlightment
#Karatsu
#Fukuoka
#Jepang

Kategori
Jepang Mancanegara

Masjid Fukuoka: Satu Titik Wilayah Makrokosmos

Masjid adalah wilayah magis.

Harafisy karya Naguib Mahfudz
Harafisy karya Naguib Mahfudz

Harafisy (orang-orang terbuang) karya Naguib Mahfudz , menjadikan masjid sebagai satu titik penghubung penting terciptanya rangkaian kejadian. Masjid adalah tempat Syaikh Afra Zaydan menemukan seorang bayi terbuang yang kelak dinamakan Asyur Abdullah. Masjid adalah sebuah tempat yang kelokan, jalur, jalan, bau tanah,dan suara langkah kaki demikian dikenali bahkan oleh orangtua buta seperti syaikh Zaydan. Masjid, dapat dikenali oleh seorang renta yang bahkan tak punya indera penglihatan.

Itu sebabnya, tiap hari, jantung tua Zaydan, berdegup kencang dalam rindu dan was-was mencermati waktu sholat tiba. Rindu yang tak dimengerti menyelimuti hati, bahkan ketika ia tak tahu berapa jumlah pilar dan bentuk kubahnya. Masjid membuat kaki tuanya bergegas,menapaki gang-gang kecil dan ia akan tiba di sebuah wilayah makrokosmos, sesaat tiba di gerbang bangunan suci rumah ibadah. Wilayah yang membuat seorang manusia merasa demikian kecil, namun juga penuh energi.

Masjid adalah wilayah yang dirindukan kaum muslimin, ketika mereka pergi ke luar negeri.
Masjid adalah entitas magis , yang saya cari-cari produk unggulannya –adzan– ketika tiba di Hongkong. Ya, mana ada? Aneh sekali melewati hari-hari dalam desis kereta cepat di lorong perut Cause Way Bay, tarian laser di Avenue Star, jeritan takjub para wisatawan naik trem menuju puncak the Peak untuk menyaksikan Hongkong di waktu malam hari ~ tanpa mendengar kumandang adzan yang biasa dibawakan serak lelaki 70an tahun atau suara cempreng anak-anak di masjid depan rumah.

Tak ada kemeriahan tanpa adzan.
Tak ada pagi hari yang ritmenya menakjubkan tanpa diawali gaung adzan.
Hidup seakan berada di dunia outerspace Galactica atau dunia statis kaum Elf di Lord of the Ring : sepi yang mati, tanpa peringatan 5 kali sehari untuk bermunajat sejenak.

Jika masjid yang bayangannya demikian kabur membuat syaikh Afra Zaydan diliput rindu setengah mati hingga setiap pagi, dengan tongkatnya mengetuk-ngetuk dinding gang mencari jalan selamat menuju jamaah sholat, apatah lagi kita?

Indah lengkuh kubah, hamparan karpet, mimbar tempat tetua berbagi mauidzah hasanah, gemericik wudhu dan aura dingin surgawi lantai masjid.

Itulah sebabnya, bertahun lalu, seorang pemuda yang bertualang menimba ilmu di negeri bunga Sakura; merasakan kerinduan yang sama seperti yang dialami syaikh Afra Zaydan. Kehidupan metropolis ultra modern tak dapat memenuhi dahaga paling rahasia seorang hamba : saat munajat kepada RobbNya. Tekad bulat membuatnya menempuh upaya-upaya heroik untuk membangun sebuah masjid di wilayah yang sama sekali tak mengenal Islam sebelumnya.

https://umishandi.wordpress.com/2012/10/04/tantangan-dakwah-di-negara-maju-jepang/fukuoka-masjid-1/
https://umishandi.wordpress.com/2012/10/04/tantangan-dakwah-di-negara-maju-jepang/fukuoka-masjid-1/

Seperti apakah Masjid Fukuoka ?
Samakah dengan Masjid Ammar & Osman Ramju Sadik, Wanchai, Hongkong? Atau lebih mirip masjid Khulafa Rasyidin di Jabaliyah, Gaza? Kecil dan unik seperti masjid terapung Ar Rahman Palu?
Simak catatan perjalanan ini seterusnya.
Enjoy the journey to enlightment
🙂

Kategori
Catatan Perjalanan Hikmah

2) Doa Ajaib

Pernahkah anda menghina orang?

Jangan pernah sekali-sekali, sebab penghinaan sungguh suatu penghormatan bagi orang yang terhina, suatu saat nanti! Melesatkan si terhina ke tempat yang lebih baik dan menjatuhkan si penghina dalam rasa malu luarbiasa!

Atau anda pernah terhina?

Sebut namanya Ayu, perempuan dari keluarga sederhana yang perjalanan hidupnya hanya dapat disebut dengan kata Innalillahi …laa haula wa laa quwwata illa billah. Kondisi ekonomi morat marit, makan sulit dan hidup harus menumpang belas kasih dari saudara.

Dalam kondisi menumpang ke saudara, perlakuan-perlakuan di luar batas sering terjadi. Ia harus sekolah, memasak, mencuci, menerima perintah sekalipun badan sudah sangat loyo dan tentu saja : menjadi tempat tertuduh ketika barang hilang.

Sujud indah
Sujud indah

Ketika pada akhirnya menikah, pihak keluarga suami pun melakukan hal-hal yang kurang manusiawi. Singkat cerita, Ayu bercerai dengan suaminya.

Sepanjang hidup, Ayu sudah kehilangan airmata. Kondisi menempanya mnejadi perempuan tegar yang kadang-kadang emosional dan garang. Kalimat-kalimat hinaan seperti

“Dasar melarat!”

“An***g!”

“Pe**k!” sudah sering ditelan mentah-mentah.

Ayu bekerja apa saja, yang penting tidak menjual diri.

Hinaan dari orang-orang terdekat atau dari orang yang bertemu dengannya kadang tidak masuk akal. Beberapa hinaan terhadap dirinya yang pantas dicatat adalah :

“Aku akan sujud sama kamu kalau kamu bisa beli mobil!”

“Apa? Sok cantik! Kalau kamu naik Honda Civic aku sembah kamu!”

Tiap kali menerima sumpah serapah, Ayu sudah kehilangan rasa untuk sedih atau menangis. Ia hanya bilang, “ Yo wis, kuterima hinaanmu.”

Jauh di lubuk hati, Ayu hanya bilang bahwa hatinya sakit dan sakit dan sakit, hingga tak mampu untuk berdoa kecuali hanya menangis kepadaNya.

Ah.

Sehari-hari Ayu terbiasa hidup dalam sumpah serapah.

Ia jualan apa saja; makanan seperti risoles,sawut, kroket.  Sepatu, baju, tas; apa saja perdagangan onlen yang  menguntungkan, dilakukan.

Kehidupan Ayu tetap biasa-biasa saja, naik sepeda motor kepanasan dan ia terima dengan hati segagah macan. Ayu akan menerima order apa saja yang bisa dijual. Suatu ketika, ada orang yang berusaha menjual tanah namun tidak laku-laku. Entah mengapa, Ayu ditawari untuk menjualkan.

“Yu, tolong jualkan tanah, siapa tahu rezeki kamu,” kata temannya.”Aku udah usaha gak ada yang laku.”

Konon, tanah itu seperti jodoh. Siapa pembeli dan penjual, benar-benar rahasia langit. Di tangan Ayu, deal terjadi! Ayu benar-benar terharu saat mendapatkan komisi. Dan sejak itu, Ayu menekuni pekerjaan  keras yang biasa ditekuni laki-laki : makelar tanah.

Ayu naik Honda Civic sekarang.

Doa-doa serapah penghinaan yang bertahun-tahun lalu dilontarkan orang-orang di sekelilingnya!

Orang-orang yang menghinanya terpuruk, bahkan meminta belas kasihan kepadanya, meminta sokongan dana.

Jadi,

Apakah anda masih mau menghina orang sekarang?

Kategori
Catatan Perjalanan Hikmah Jurnal Harian

1) Doa Ajaib

Doa adalah senjata. Banyak kejadian ajaib terjadi karena doa. Simak beberapa yang saya temui dari kisah pribadi atau kisah orang-orang.

Doa khusyu
Doa khusyu

Orang miskin kuliah kedokteran?

Saya senang ngobrol dengan supir taxi. Biasanya, supir taxi bercerita tentang kesulitan hidup, komisi kecil, anak-anak yang sulit sekolah.

Lalu bertemulah saya dengan pak Sholih (samaran).

“Anaknya sekolah Pak?”

“Alhamdulillah, Mbak.”

“Dimana?”

“Yang kecil kuliah di IAIN.”

Wah hebat, pikirku. Biasanya lepas SMU atau SMK kerja.

“Terus yang besar?”

Kutebak jawabannya sudah nikah, sudah kerja, atau kuliah seperti adiknya di IAIN.

“Anu Mbak…maaf bukan nyombong. anak saya yang sulung…ambil spesialis kandungan.”

GUBRAK!!

Apa???

Rahasia Doa Ibu

Saya bertanya dan jawabannya sederhana.

“Ibunya, sejak anaknya kecil-kecil, kalau pada mau berangkat sekolah dielus kepalanya. Doanya apa aja yang bisa.”

Jadi, doa ajaib sang Ibu menghantarkan kesuksesan anaknya. Hal yang tampaknya mustahil, tak mungkin, pesimis, hanya setitik celah; menjadi kesempatan luarbiasa dengan DOA!

Kategori
Catatan Perjalanan Jurnal Harian

Left Group : Bertahan atau Keluar?

Suatu ketika, grup yang berisi orangtua murid SD kelas V ditutup. Putra putri kami sudah lulus dan masuk SMP.
Ketika satu persatu dikeluarkan, ada rasa sedih tak terjabarkan.
Ah…biasanya ada yang share tentang nasehat.
Share foto foto yang mengundang tawa atau haru.
Share kegiatan.

Left whatsapp ? Why?

Padahal, masih ada puluhan grup yang harus saya ikuti! Kehilangan satu toh tak masalah. Tapi, ada grup yang ketika dibubarkan rasanya sedih sekali 
Ada grup yang kita ingin Left group. Ada yang kita ingin bersama selalu. Ternyata benar kata Rasulullah Saw yang intinya : ruh manusia ibarat sepasukan burung membentuk formasi.

Pernah lihat burung terbang membentuk huruf V raksasa di angkasa ketika senja? Mungkin seperti itu gambarannya.
Kita sedih berpisah dengan orang-orang yang dekat di hati, meski tak kenal wajah, lupa nama. Namun disatukan dalam grup media sosial dan merasakan ruh yang sama.
Kita mungkin terikat dengan grup alumni, angkatan, teman seprofesi dll yang seolah memiliki latar belakang sama namun ternyata hati-hati kita tidak terikat. Mungkin saja kita merasa ada grup yang terlalu vulgar ketika membahas sesuatu, ada yang ketika beberapa individu melontarkan pernyataan kontroversial maka yang lainnya ikut emosi, atau ada pula yang merasa keterlibatannya di grup tidak mendapatkan manfaat.

Alone without whatsapp
Alone without whatsapp

Hm, bila hati tak terikat padahal seharusnya hati-hati para sahabat saling menyatu, tidakkah doa Rabithah dibutuhkan?

Kategori
Catatan Perjalanan Menerbitkan buku Tokoh

Rahasia Penulis Berhonor Ratusan Juta ~ M !

Berapa honor sebagai penulis?
Rp. 200 ribu, Rp 1 juta, Rp 5 juta?
Sebagaian kitaadalah penulis profesional yang telah menggeluti dunia perbukuan dengan segala kecintaan. Sebagian kita mungkin mulai merasa jenuh dengan dunia tulis menulis. Sebagian kita mungkin masih menulis dalam tahap coba-coba, sekedar hobby, dan menjajagi apakah profesi ini dapat menjanjikan.
FLP Surabaya 6 September mengadakan open recruitment. 3 pemateri dihadirkan : saya, Mashdar Zainal, Dukut Imam Widodo. Selalu saja, saya mendapat banyak bahan pelajaran dari orang-orang di sekeliling. Dari Mashdar Zainal mendapatkan tips menulis cerpen koran. Mashdar adalah salah satu penulis kebanggan FLP, karya-karyanya dapat dinikmati di koran-koran terkemuka seperti Kompas, Jawa Pos dll. Sementara Dukut Imam Widodo lebih layak dianggap Sejarawan, Budayawan, Sastrawan. Namun pak Dukut –panggilan akrabnya- lebih suka sianggap sebagai penulis saja.
Berikut saya tuliskan point-point berharga yang membuat Dukut Imam Widodo, buku-bukunya dijual demikian mahal dan honornya…ckckck, fantastis. Angka 0 sejumlah 8 , Pembaca! Tentu didahului bilangan pasti di depannya  . Tebak sendiri jumlahnya. Ya, ratusan juta! Bahkan, ketika saya tebak honornya hingga milyaran rupiah, pak Dukut hanya tersenyum ramah.

Dukut Imam Widodo
Dukut Imam Widodo

Apa saja rahasianya?
1. Sholat malam
Sholat malam ternyata merupakan pintu inspirasi. Pak Dukut terbiasa bangun dini hari dan memohon kepada Allah SWT : duh Gusti, berikans aya inspirasi menulis. Maka inspirasi yang megnalir sungguh tiada henti.
2. Disiplin
Biasakan menulis sekalipun dalam keseharian demikian sibuk. 1-2 jam sehari harus disempatkan untuk menulis.
3. Manajemen waktu
Jika sehari bekerja atau kuliah 12 jam, masih tersisa 12 jam yang dapat dicuri-curi untuk menulis. Jangan biasakan mengerjakan hal yang tidak bermanfaat.

4. Semangat
Tidak masanya lagi, kata beliau, penulis serba tidak teratur hidupnya dan loyo. Selalu hidup optimis dan penuh semangat.

5. Mental juara
Jangan punya mental looser tapi jadilah seseorang yang bermental winner! Pantang menyerah dan selalu carilah peluang. Pak Dukut bercerita tetnang seorang teman, sebut saja namanya Ayu. Ayu ini sama sekali tidak punya bakat menulis, lalu tiba-tiba berkata iingin menjadi penulis skenario. Ayu lalu memborong film-film Korea, menonton filmnya dan belajar otodidak membuat skenario. Pak Dukut lalu mendapatkan kabar bahwa karya-karya ayu telah dipakai di stasiun televisi terkemuka di Jakarta.
6. Filing system rapi
Simpan arsip-arsip yang terkait dengan kepenulisan , dengan rapi. Jangan menyimpan asal-asalan, sebab saat dibutuhkan, data-data harus dapat ditemukan segera.
7. Be yourself
Jadilah diri sendiri yang khas dan spesial. Jangan mengekor, sekalipun di awal belajar menulis, boleh menyadur dan semacamnya.

8. Membaca karya penulis hebat : Sidney Sheldon dan Pramoedya
Banyak-banyaklah membaca karya-karya yang hebat. Boleh jadi, selera seseorang tidak sama. Pak Dukut sendiri mengatakan, ia hanya suka karya Sheldon dan Pramoedya. Saya pribadi menyukai karya-karya hebat, namun juga gemar membaca buku-buku referensi maupun buku-buku ringan.
9. Menulis dengan hati
Jadikanlah menulis sebagai hobby yang dicintai. Apapun yang dilakukan dengan penuh kecintaan, insyaallah akan membuahkan hasil yang baik. Apa yang dilakukan dengan setengah hati atau bahkan dengan rasa terpaksa, juga menghasilkan buah yang tidak maksimal.

Surabaya Tempo Dulu karya Dukut IW
Surabaya Tempo Dulu karya Dukut IW

10. Proses Produksi
Sadarilah bahwa menulis adalah suatu Proses Produksi. Proses Produksi ini memakan waktu yang panjang, jadi perhatikan semangat, disiplin, manajemen waktu. Surabaya Tempo Dulu ditulis pak Dukut sebanyak 823 halaman, dalam jangka waktu 2 tahun!
11. Jaga relasi dengan siapa saja
Berusahalan memperbanyak teman dan silaturrahim, juga menjaga relasi. Seringkali, rizki tidak datang dari pintu-pintu yang lazin tapi justru ketika kita menjaga hubungan baik dengan seseorang.

Kategori
Artikel/Opini mother's corner PSIKOLOGI. PSYCHOLOGY

Neuroliterasi : Kecerdasan Berbahasa yang merupakan dasar kecerdasan selanjutnya

Pernah menonton film Contact yang dibintangi Jodie Foster dan Matthew McConaughey?

Contact : film tentang bagaimana berbicara dengan outer space
Contact : film tentang bagaimana berbicara dengan outer space

Yup. Jodie Foster berhasil berkomunikasi dengan penghuni outerspace selain manusia dengan bahasa semesta : matematika. Orang sering beranggapan bahwa bahasa hanya terdiri dari kata dan kalimat,, padahal bahasa adalah alat komunikasi agar pihak-pihak yang berinteraksi memahami pesan. Matematika, adalah salah satu bahasa logic yang akan digunakan dalam ilmu sains, sosial bahkan ilmu-ilmu humanistik termasuk literasi.

Orangtua ingin sekali anaknya cerdas.
Bila si anak mendapat nilai A atau 100 bulat untuk matematika, fisika atau kimia; luarbiasa bangga! Berbeda ketika mendapat nilai A atau 100 untuk pelajaran Agama, menggambar, atau Sejarah; masih kurang prestisius. Mengapa seorang anak sangat mahir matematika sementara yang lain lelet ?

Intelegensi

Tes IQ akan terus mengundang diskusi. Manusia memang selalu ingin mendisuksikan banyak hal. Trial error, membuat hipotesa, menentukan rumus, eksperimen, begitu terus menerus berulang. Sekalipun test IQ mengundang pro dan kontra; nyaris semua orang sepakat bahwa ada anak-anak yang memang berbakat cerdas dari “sono”nya. Diterangkan sekali, langsung mengerti. Ada yang butuh 2-3 x pengulangan. Ada yang butuh 10x pengulangan. Ada yang hingga ratusan kali diterangkan, tetap tidak mengerti.

Baiklah.
Anggap saja semua anak di Indonesia memiliki IQ 100 yang berarti dalam taraf normal atau rata-rata.
IQ 100 tersebut bukan berarti SEMUA menjadi mahir menguasai bidang-bidang yang SAMA. Si A lebih unggul kecerdasan verbalnya, si B lebih unggul kecerdasan arithmeticnya, si C lebih unggul reasoningnya, si D lebih unggul di bidang visual spasial dan seterusnya.

Bila, setiap anak , katakanlah punya potensi yang sama besar, lalu bagaimana cara orangtua melesatkan kecerdasannya hingga optimal?
Tahapan perkembangan
Sedihnya, begitu cepat waktu berlalu.
Tahu-tahu anak kita masuk playgroup.
Tahu-tahu masuk TK.
Tahu-tahu SD, SMP dan seterusnya. Aah, belum cukup rasanya menimang, anak-anak sudah berlari cepat. Yah, bukan sekedar timang menimang, namun cukupkah sudah stimulus yang diberikan orangtua pada anak?

Bahasa, adalah salah satu alat komunikasi.
Dengan bahasa, anak belajar mengucapkan bunyi, berekspresi, mengidentifikasi obyek.

Ini kucing :)
Ini kucing 🙂

“Ini pisang.Ini kucing. Ada berapa buah pisangnya? Satu-dua-tiga,” dan pembimbing bertepuk tangan tiga kali untuk merangsang semua kecerdasan baik auditori, visual maupun memori anak agar mengingat apa 3 (tiga) itu.
Kelak, pemahaman dasar dari makna “3” sebagai salah satu angka; akan terus berkembang tentang penjumlahan, perkalian, pembagian dan pengurangan. Berikutnya pangkat, KPK (kelipatan persekutuan kecil), FPB (faktor persekutuan besar). Si angka ini akan terus menguntit hingga masuk ke rumus-rumus stokiometri kimia, rumus kecepatan fisika, rumus neraca laba rugi akuntansi, rumus statistik di ilmu sosial dan seterusnya.
Betapa, kecerdasan di waktu dewasa, bila dihitung waktu mundur, diperoleh saat remaja. Kecerdasan remaja diperolah saat pra remaja. Kecerdasan pra remaja saat anak-anak. Kecerdasan anak-anak saat kanak-kanak dan kecerdasan masa kanak-kanak dibentuk sejak balita, batita, toddler, infant, bahkan sejak janin dalam kandungan!

Piramida Bahasa

Tata Bahasa
Bahasa Ekspresif : Berbicara dan Menulis
Bahasa Reseptif : Menyimak dan Mendengar
I d e n t i f i k a s i O b y e k
Bunyi meniru , bunyi berulang
Bunyi asal

Kecerdasan tidak diperoleh langsung oleh manusia namun didapatkan tahap demi tahap. Anak tak dapat meniru bila tak tahu bunyi asal. Selanjutnya ia akan mengidentifikasi objek : burung, tikus, kursi, mobil, boleh, jangan, marah, sayang dan seterusnya.
Naik ke tangga piramida berikut : MENYIMAK dan MEMBACA.
Maka orangtua harus selalu senantiasa mengajak anak-anak untuk menyimak serta membaca cerita. Terutama cerita-cerita keteladanan seperti kisah Sirah Nabawiyah Nabi Muhammad Saw beserta seluruh kisah para Nabi dan keluarga mereka serta para sahabat yang mengikutinya. Kisah-kisah heroisme seperti perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan juga dapat dikisahkan kembali. Ada baiknya anak-anak disediakan buku-buku yang menarik.
Sebelum mampu bertata bahasa dengan baik, anak akan belajar cara BICARA dan MENULIS.

Masak dan makan adalah kesempatan banyak cerita kepada anak
Masak dan makan adalah kesempatan banyak cerita kepada anak

Ajaklah anak-anak untuk berbicara tentang apa saja, terutama hal-hal keseharian.
“Bunda mau masak lho. Kamu mau makan apa hari ini?”
“Nggak tahu.”
“Kalau telur sama tempe, kamu milih apa Sayang?”
“Telur.”
“Direbus atau digoreng?”
“Nggak tahu.”
“Bunda rebuskan, nanti kamu yang kupas ya?”
“Iya.”
“Kalau mau digoreng, ayo kita pecahkan telur di mangkok, baru kita tuang ke wajan isi minyak.”
Anak akan mendengar, melihat gerakan bibir dan mencoba memahami apa yang disampaikan oleh lingkungannya.

Ketrampilan menyimak, membaca, bicara dan menulis ini kelak akan sangat bermanfaat ketika anak masuk ke bangku akademis yang membutuhkan 4 ketrampilan berbahasa tersebut.
Matematika, misalnya.
Bukanlah membutuhkan daya konsentrasi tinggi dan anak diharuskan bersabar dalam mengenali angka atau bahkan huruf, kata dalam soal cerita?

Referensi :
Materi pelatihan Neurosains Terapan Smart Brain Energy, oleh Sumartini M Thahir
Beaty, Janice J. Observasi Perkembangan Anak Usia Dini. Prenada Media 2013