Kategori
Catatan Perjalanan Oase WRITING. SHARING.

Apakah Satu Cara ini Sudah Dilakukan agar Doa Terkabul?

Teman,
Mungkin ada beberapa (atau banyak) keinginan penting dalam hidup ini yang belum diraih. Kita merasa telah mengupayakan semua : berdoa, ikhtiyar, meminta nasehat, jatuh bangun, memotivasi diri, mencoba apapun cara yang mungkin. Sampai saat ini, mungkin masih belum terpenuhi juga keinginan besar yang menjadi impian bertahun-tahun.
Kisah ajaib ini mungkin dapat menjadi bahan perenungan.

Doa-doa tulus dari saudara

Tersebutlah sepasang suami istri, usia pernikahan menginjak angka 12 tahun dan belum dikaruniaNya keturunan. Upaya ilmiah hingga alternatif tak kurang-kurang. Hingga suatu hari, datang bantuan yang demikian menakjubkan.
Teman-teman pengajiannya, menginap bersama, sholat qiyamul lail bersama, dengan tujuan khusus satu saja : mendoakan pasangan suami istri ini agar punya putra. Satu bulan kemudian, mereka hamil!
Masyaallah :’)
Betapa indahnya persaudaraan.
Jadi ingat, ketika saya menginginkan sesuatu seperti ingin sekali punya rumah, meminta doa dari sana sini : orangtua, teman-teman, tetangga , saudara. Alhamdulillah, Allah SWT berikan rizqi rumah.
Apakah kita, pernah secara sengaja , sholat qiyamul lail dan secara khusus mendoakan saudara kita? Ahya. Jujur, saya belum. Biasanya saya sholat malam mendoakan hajat diri sendiri dan saudara-saudara lain. Mendoakan saudara lain insyaallah sering, tapi diikuti permintaan-permintaan lain yang biasanya, permintaan pribadi lebih mendominasi.

Betapa indahnya bila kita melakukan sholat malam, mendoakan saudara kita yang tertimpa musibah. Ingat, musibah bukan hanya sakit atau kebangkrutan. Mendapatkan jabatan tinggi, mendapatkan kekayaan, juga “musibah” . Bila saudara kita tidak didoakan, ia akan tergelincir dan saat itu dengan mudahnya kita mencaci makinya : pantas saja masuk penjara, korupsi sih. Pantas saja anaknya nakal, pejabat sih. Pantas saja ada WIL, sibuk sih.

Doa menentramkan hati
Doa adalah senjata

Alangkah menakjubkan bila suatu malam, kita berdoa diam-diam usai sholat 11 rakaat, mendoakan saudara kita yang belum punya jodoh. Yang belum punya putra setelah menikah sekian lama. Yang tengah mendekam di penjara. Yang tengah bangkrut. Yang tengah menangis. Yang tengah menjabat posisi tertentu. Yang tengah menikmati harta.
Dan di ujung belahan dunia lain, tanpa disadari, ada orang-orang yang melakukan hal sama untuk kita : mendoakan keberkahan kita sekeluarga, tercapainya setiap keingiinan kita. Siapa tahu, bukan lisan ini yang menjadi sebab terkabulnya doa, tapi ikatan ukhuwah dan cinta kepedulian kita antara satu sama lain.
Mari, saling mendoakan.

Kategori
Bedah Buku Sinta Yudisia Cinta & Love Psikologi Islam PSIKOLOGI. PSYCHOLOGY Remaja. Teenager

Ada Apa dengan Cinta = Cinta x Cinta (1)

Cinta sesuatu yang legit untuk dibahas.
Sweet like chocolate. Mulai anak SD yang baru menebak-nebak apa itu jatuh cinta, anak SMP yang kenal cinta monyet, anak SMA yang sumpah sehidup semati (meski rela hidup bersama tapi enggan mati bareng), anak kuliah yang mulai berpikir nikah. 20, 30, 40 tahun sampai usia aki nini; cinta tetap nikmat dibahas.
Itu sebabnya, saya pribadi suka menulis tentang cinta.
Novel cinta seperti Bulan Nararya, Rinai, Rose, Lafaz Cinta, Sophia & Pink. Non fiksi cinta seperti Kitab Cinta Patah Hati, Sketsa Cinta Bunda dan insyaallah yang akan segera terbit Cinta x Cinta = Agar Masa Remajamu Nggak Sia-sia.

Cinta
Cinta tak pernah habis dibahas 🙂

Sejak Kapan Manusia Kenal Cinta?
Bayangkan!
Emosi dasar manusia terbentuk di limbic system , sejak ayah bunda melakukan coitus dan berkembang di 25 hari pertama. Baik ayah bunda kemungkinan besar tidak sadar, sedang ada bakal manusia yang mulai terbentuk cikal bakalnya di dinding rahim.
Calon baby yang di detik-detik tersebut berlimpah cinta, ayah bunda rajin bermunajat cinta pada sang Khaliq dan mengungkapkan rasa saling mengasihi sepanjang waktu, akan membentuk limbic system ini dengan bahan baku cinta.
Tapi bila si bunda cemas, apalagi bila kehamilan nggak diinginkan, terlebih (naudzubillah…) married by accident; hari-hari dipenuhi heartbeat bak pacuan mobil : hamil gak hamil gak hamil gak. Celaka, hamil! Maka limbic system dipenuhi bahan baku kebencian sejak awal.

Anak-anak dan Cinta
Anak TK dan SD sekarang juga bicara tentang cinta, lho!
Banyak anak TK dan anak SD yang cerita kepada sang bunda ingin pacaran, jatuh cinta pada teman satu kelas. Setelah ditelusuri, anak-anak ini masih campur aduk antara cinta, admire, sayang, berteman, bersahabat, kagum. Gara-gara sinetron cinta yang bertebarandi televisi mengumbar kata cinta, anak-anak meng analogikan setiap perasaan senagnnya kepada anak lain yang berstatus lawan jenis dengan “jatuh cinta.”
Remaja lain lagi.
Hormon yang juga sedang mengucur, otak bagian prefrontal yang belum matang, stimulus lingkungan yang dipenuhi film-film romansa yang banyak menyajikan adegan ehm-ehm seperti trilogi Twilight dan Fifty Shades of Grey membuat remaja mengartikan cinta lebih dahsyat dari orang-orang dewasa : cinta tidak cukup berkirim puisi atau kata-kata manis. Cinta harus lebih dari itu!

Jatuh Cinta
Jatuh cinta itu rasanya….???

Remaja dan Cinta
Akibat myelin sheath yang belum sempurna menyelubungi sel-sel neuron, pre frontal cortex remaja tak matang hingga usia 20 an tahun. Itu sebabnya remaja suka mengambil perilaku beresiko. Cinta harus diekspresikan lewat sentuhan fisik yang bila out of control, melakukan intercourse yang hanya boleh dilakukan suami istri. Masa muda yang seharusnya diisi hal-hal dinamis seputar akademik, prestasi, hoby, pencarian identitas diri dan mengarungi dunia seluas-luasnya; terpaksa terpuruk.
Gakpapa kan berhubungan asal tidak hamil?
Jalur basic instinct, termasuk perilaku sexual, sudah terbentuk di otak lebih dahulu dibanding jalur-jalur pemenuhan instink yang lain seperti kebutuhan makan, dll. Akibatnya, seseorang yang terkena adiksi pornografi akan sulit mengekang keinginannya untuk tidak lagi mengkonsumsi kecuali timbul azzam yang luar biasa besar. Kebiasaan menonton pornografi softcore, lambat laun menjadi hardcore.
Begitupun perilaku sexual.
Tidak hamil tidak menjamin remaja berhenti melakukan.
Bila terlanjur melakukan, baik cowok atau cewek akan mencoba terus petualangan cinta ini hingga seakan tak berkesudahan bagai rantai setan, naudzubillah. Belum lagi bila emosi ikut terlibat : tak mau kehilangan, terlalu sayang, atau justru keinginan membalas dendam pada lawan jenis sehingga setiap kali menjalin cinta maka akan berakhir dengan seksual intercourse, naudzubillah.

Ayo,Bicara Cinta

Love sweet if
Love is sweet, if…

Sebab energi yang meleda-ledak pada remaja, mari bicara cinta yang sehat.
Boleh kok jatuh cinta, apalagi pada lawan jenis. Itu tandanya manusia normal. Coba perhatikan syair Arab kuno yang berisi petuah bagi orang yang jatuh cinta.

Segala peristiwa, berasal dari pandangan
Banyak orang masuk neraka, sebab dosa yang kecil
Bermula pandangan, lalu senyum, lantas beri salam
Kemudian bicara, berikutnya berjanji, sesudahnya adalah pertemuan

Bagaimana mengantisipasi cinta agar tetap dapat menajlani aktivitas sehari-hari dan tidak terjatuh pada perilaku nista?
1. Kenali diri jika sedang jatuh cinta.
2. Jaga pandangan. Jangan sembarang jelalatan.
3. Bila harus bertemu karena kerja kelompok atau tugas organisasi, JANGAN hanya berdua!
4. Jangan berani-berani bertemu berdua tanpa izin orangtua
5. Jauhi tempat romantis yang hanya akan memicu emosi untuk menyentuh dan melakukan hal yang lebih jauh
6. Katakan pada diri sendiri : aku masih muda. Aku masih muda. Aku masih muda. Banyak hal yang harus dilakukan, bukan hanya bercinta.

Selanjutnya, simak buku Cintax Cinta = Biar Masa Remajamu Nggak Sia-sia ya!

Cinta x Cinta
Cinta x Cinta yang membahas bagaimana mengubah energi Cinta, Indiva Publishing
Kategori
Artikel/Opini Bunda Cantik. Beautiful Mother Kaca - Kiat Cantik

Muslimah, Cantiklah!

Beberapa di antara anda, Pembaca, mungkin akan mengerutkan kening.
Heh? Harus cantik?
Memangnya laki-laki harus jelalatan? Bukankah perempuan harus menjaga diri, bukannya tabarruj? Apa muslimah harus bergincu, memakai make up lengkap mulai foundation, concealer, bedak, eye liner, eye shadow, lip gloss, lipstik, blush on, bulu mata badai dan serbuk glitter di kulit?
Nggak juga sih, bukan begitu maksudnya.
Kalau arah pemikiran dibalik : apakah muslimah boleh tampil tanpa bedak, tanpa sun block, tanpa deodorant?
Mari, kita bahas disini!

muslimah
Muslimah seharusnya rapi

Keluhan Laki-laki
Beberapa laki-laki mengeluhkan kondisi muslimah yang kucel dan sama sekali tak mempedulikan penampilan. Wajah berminyak, jerawatan, bibir pecah-pecah, mulut berbau. Badan , maaf, body odour sangat menyengat.
Bukannya ingin muslimah berpenampilan bak selebritis dengan jubah melambai, warna salem, jilbab senada dan kulit putih kencang yang membuat dada lelaki berdebar ketika lewat. Gak segitunya juga kaleee.
Namun dalam beberapa kali kesempatan bertatap muka entah rapat atau taaruf, ikhwan ciut nyalinya. Jago akademik, ahli orasi, konseptor ulung, IPK 4+ (kalau ada…). Tapi giliran penampilan, jauh sekali dari sifat feminin. Akhirnya mereka mundur teratur. Impian menjadikan muslimah aktivis kampus sebagai pendamping, sirna.
Memang, penampilan bukan menjadi tolok ukur.
Tapi seorang pemuda, ikhwan, laki-laki; berharap memiliki istri muslimah yang pandai mengatur diri dan rumah. Bayangkan bila penampilannya saja dapat point dibawah 5 alias di bawah rata-rata, bagaimana penampilan rumah, kamar, dapur dan kehidupan sehari-harinya? Bisa-bisa sang ikhwan ketika menikahinya disuguhi rumah yang berantakan dan lauk cepat saji berbahan dasar mie instant.

Koreksi Muslimah
Yuk, kita perbaiki diri

kaos kaki
Kaos kaki bersih!

1. Kaos kaki. Jangan pakai kaos kaki berlubang meski itu di dalam sepatu. Kalau pas keluar dari sepatu, orang juga bakal lihat ke bawah! Salah bila beranggapan, “ah, di bawah ini , gak kelihatan!” Justru melihat kaos kaki muslimah bolong itu, ilfil bangeeet. Potong kuku kaki secara rutin agar tidak melubangi ujung kaos kaki. Bila berlubang kecil, segera jahit dengan jarum dan benang. Bukan peniti :D. Kaos kaki juga perlu dicuci rutin supaya baunya gak buat orang kehilangan akal sehat. Koleksi beberapa pasang kaos kaki, apalagi saat musim hujan.

2. Keliman rok lepas? Silakan pasang pakai deretan peniti. 5-10 biji, malah. Ketahuan banget si muslimah super sibuk (apa belum bisa jahit pakai jarum ya?). Makanya, sebelum keliman (lipatan) rok terbuka makin panjang, saat baru lepas sedikit segera jahit. Sediakan benang warna hitam, cokat, putih, biru tua, merah tua di kotak jahitan. Atau sediakan benang yang mirip dengan warna bahan baju-baju.

3. Bau badan?
Rajinlah mandi setidaknya 2 x sehari
Pilih baju katun yang menyerap keringat
Pakai deodorant yang cocok, tidak membuat kulit ketiak perih
Rajin makan sayuran, terutama kemangi. Sesekali minum rebusan daun sirih juga baik. Tapi jangan terlalu sering sebab dapat membuat rahim kering.
Ada rahasia seorang teman muslimah yang badannya berbau segar, padahal ia alergi pakai deodorant yang ada di pasaran. Ia ternyata rajin mandi lulur 2x sepekan. Akibatnya bau badannya jadi segar dan wangi.

4. Bau mulut?
Sikat gigi seksama, saat mandi dan sebelum tidur
Pakai obat kumur
Periksalah ke dokter gigi, jangan-jangan ada caries atau gangguan yang menyebabkan mulut bau
Kumur pakai rebusan air sirih juga boleh
5. Kulit wajah bermasalah?
Coba amati wajah kita. Berjerawat? Komedo? Bersisik? Hitam tak menarik? Pastikan kita memiliki body awareness, menyadari apa yang terjadi dengan tubuh. Salah satunya wajah.
Minum air putih cukup, perbanyak sayur dan buah
Bersihkan wajah dengan cleansing milk dan toner. Cari yang halal dan dapat sertifikat MUI. Ingat, jangan sekedar yang dipajang di iklan mampu memutihkan! Coba dengar testimoni teman-teman, apa yang cocok untuk mereka. Kalau saya pribadi, sudah mencoba beebrapa merek dan alhamdulillah cocok dengan rangkaian produk Wardah Cosmetics (ha, ini bukan sekedar iklan lho!)
Rajinlah merawat kulit wajah dengan masker. Tahu gak? Banyak perempuan cantik justru mampu memanfaatkan bahan baku alami untuk masker

bengkoang
Bengkoang : whitening

 Bengkoang, parut dan tempelkan di wajah. Efeknya dingin dan memutihkan.
 Susu dan madu. Campur susu bubuk dan madu, kurang lebih satu sendok makan susu bubuk dan satu sendok makan madu. Bila sudah berbentuk pasta, oleskan merata. Efek menghaluskan

honey Putih telur dan madu. Kocok lepas dua sendok makan putih telur dan satu sendok makan madu. Oleskan di wajah. Efek mengencangkan.

tomat
Tomat : si merah yang menggoda

 Potong tomat dan oleskan pada kulit, wajah ataupun punggung telapak tangan. Efeknya mengencangkan.
6. Berpakaian pantas.
Muslimah, aktivitas kampus atau bunda yang supersibuk tetap tidak boleh meninggalkan keserasian penampilan. Bukan berarti rok ungu, baju ungu, jilbab ungu, tas dan jam tangan ungu, sepatu dan kaos kaki ungu. Itu malah warna yang mematikan karakter.
Untuk mahasiswi aktivis kampus sebaiknya mengoleksi :
Rok netral warna hitam, coklat tua atau krem. Bawahan warna netral relatif cocok untuk semua atasan
Blus netral warna krem, coklat atau putih tulang. Blus netral juga cocok untuk rok polos atau bermotif.
Overall warna netral, sehingga dalaman bisa blus panjang warna apa saja atau blus bermotif
Jilbab dari bahan yang menyerap keringat, bukan mengkilap dan mudah berbau. Bagus bila menyesuaikan dengan warna rok atau blus, kalau tidak pilih warna netral.
Jangan lupa memakai celana panjang di dalam agar tetap dapat beraktivitas, loncat sana sini, angkat beban ini itu.

7. Be yourself : gue banget yang berkarakter dan bermartabat!
Model jilbab sekarang banyak ragamnya. Mulai model segiempat, segitiga, atau segi panjang. Bila ingin mencoba model terbaru, coba perhatikan :
Mudahkah cara memakainya? Berapa peniti atau jarum pentul yang dipakai? Bila menemui waktu sholat dan harus wudhu, praktis atau gak dalam mengenakannya kembali?
Beberapa selebritis menggunakan model jilbab yang “ramai”. Bila merasa cocok dan PD, kenakan. Bila masih ragu-ragu, tangguhkan sampai saat yang benar-benar pantas.
Sebagian muslimah bagus menggunakan jubah, sebagian bagus mengguunakan atas bawah. Yang itu cocok pakai jeans, yang satunya terlihat “berat” ketika memakai jeans. Jangan lupa minta pendapat teman yang jujur tentang penampilan.
Muslimah memang seharusnya ramping dan langsing. Tapi cukup banyak yang berbadan gemuk (meski tetap juga harus memperhatikan kesehatan). Bila berbadan gemuk, jangan rendah diri! Saya punya banyak teman muslimah gemuk namun tetap menjaga penampilan dengan cara :
 Tidak sembarangan memakai gaun, terutama yang kesannya kedodoran
 Cenderung menggunakan atas bawah
 Memakai jilbab kain yang rapi, bukan jilbab kaos “slobokan” yang terkesan asal-asalan ~ terutama untuk acara kampus.
 Menjaga bau badan
 Menjaga kulit wajah tetap segar
Cantik tidak melulu milik selebritis atau artis kondang.
Cantik itu milik muslimah yang telah mengasah batinnya lebih dahulu, sebelum memoles yang luar. Karena yang dalam sudah terus menerus diperbaharui, yang luar ayo kita harmonisasi 

Kategori
Artikel/Opini Catatan Perjalanan Cerita Lucu FLP Jurnal Harian

Jamuan Pak Walikota : Belimbing Dewa & One Day No Rice

Menenggak sari starfruit dewa, mengunyah kudapan anti-lemak, menghitung berat badan ideal dan impian bersama tentang Indonesia yang kuat dalam segala aspeknya adalah sedikit memory yang tertinggal- suatu senja di Depok.

Pertemuan dengan pak Walikota bukan sesuatu yang diagendakan.

Kami bertemu di pelataran masjid dan beliau mengundang saya serta Nurbaiti Hikaru, rekan FLP untuk ramah tamah saat kepadatan kantor telah mengurai usai sholat Asar. Sempat merasa tak enak hati, bukankah beliau orang nomer satu di Depok, super sibuk dengan sekian banyak agenda? Bertemu dengan seniman backpacker macam kami, seperti menggabungkan  Negara Angin dan Negara Api ( haha…lebay).

Perjalanan Surabaya-Jakarta-Depok  lumayan menguras tenaga. Macet membuat penghuni bumi Ibukota menyusut umurnya dan menguapkan raut muda di wajah. Keringat, penat, segudang agenda yang harus diselesaikan segera. Rasanya, selonjor sebentar, meregangkan otot dan menikmati sajian di ruang pak Walikota cukup menghibur.

Nurbaiti, Sinta, Pak Nur Mahmudi Ismail
Nurbaiti, Sinta, Pak Nur Mahmudi Ismail

Nasi

Anda melengkapi makanan yang satu ini dengan apa?

Sebagai manusia halfblood atau darah campuran, meski bukan hasil sinergi antara vampire-manusia; orangtua saya berasal dari pulau berbeda dan itu menyebabkan selera makan di tengah keluarga kami sangat variatif. Orang Yogya suka manis-manis : gudeg, ampyang, yangko, bakpia, geplak, ronde. Orang Sasak suka pedas-pedas : ayam taliwang, pelecing, serbuk.

Menikah dengan orang Tegal, lidah saya bertambah satu jenis variasi : ikan.

Ikut suami melitnasi Indonesia mulai tinggal di Medan dan terdampar di Surabaya sekarang, maka menu kari berbumbu hingga sayur mayur berkuah kacang atau dikenal sebagai pecel; mudah disantap oleh seantero anggota keluarga.

Syaratnya satu.

Nasi.

Apalagi pesan dari para pinisepuh terdahulu.

Sing penting segone. Yang penting nasinya. Lauknya apa aja, terserah.”

“Kalau nasinya Rojolele, nasi sebakul sama teri dan sambel; majuuu!”

“Beras kawak masih bisa dimakan, tapi dicampur sama C4.”

Pegawai negeri pasti mengalami masa-masa paling romantis ketika mendapatkan beras jatah. Orangtua dan mertua saya yang juga pegawai negeri pun mendapatkan beras jatah tersebut : boleh diambil, boleh dijual. Tapi beras ini jauuuuh dari Rojolele : apek, banyak batu, banyak gabah, berbatu-batu kecil dan…ehm, berkutu. Harus dibersihkan dengan diayak di tampah besar.

Semasa kecil saat di Yogya, Rojolele adalah jenis beras yang hanya dapat dikonsumsi orang-orang kaya karena rasanya yang pulen dan lezat. Masih jelas dalam ingatan ketika antri di warung, saya membeli beras Rp. 400 sekilo, sementara Rojolele Rp. 900.

Tapi sepertinya bukan hanya nasi saja yang menjadi makanan wajib keluarga.

Satu lagi.

Sambal.

Maka saya mengenal beragam cobek dan ulekan mulai sejak di Medan hingga tinggal di Surabaya sekarang. Cobek lonjong dengan ulekan batu mirip telur raksasa, cobek kayu yang biasanya dibeli di Lombok, atau cobek batu seperti yang biasa dikenal. Pendek kata; masyarakat Indonesia menempatkan sambal sebagai pasangan idaman dengan nasi.

Nasi dan sambal?

Sehidup semati.

Maka ketika harga cabe sempat melonjak menyamai sekilo emas (waktu itu emas Rp.100.000 dan harga cabe juga sama), saya sangat merana. Bagaimana mungkin menggantikan pedasnya dengan tomat, paprika atau merica?

Tak Makan Nasi?

 

Ada beberapa peristiwa menarik seputar nasi dalam kehidupan saya.

  1. Menjelang 1998 dan pasca kerusuhan , harga beras benar-benar mengalami penyesuaian baik perkilo atau perliter. Tidak ada lagi beras seharga Rp. 400 atau Rp.900. Harga beras mulai Rp.2000 hingga Rp.3000. Sungguh, sebagai ibu rumah tangga saat itu saya merasa sangat ngeri bila beras mencapai Rp. 5000. Apa-apaan ini? Bagaimana nanti sanggup membagi penghasilan suami yang juga tengah sekolah? Anak-anak masih kecil. Merinding, cemas dan takut rasanya membayangkan harga beras menurut bisik-bisik pedagang akan mampu menembus Rp.10.000

Masak sih…..

Beras yang dulu sekilo Rp. 400 jadi Rp. 10.000?

Berarti kepingan uang 100 perak menjadi tak punya arti lagi.

  1. Menikah dengan orang Tegal, membuat saya mengenal kultur yang berbeda. Tegal terdiri dari masyarakat petani, juga masyarakat nelayan. Membeli ikan segar di pasar atau bahkan di pelelangan ikan untuk mendapatkan ikan berkualitas premium, adalah hal biasa bagi kami. Meski keluarga suami tidak punya balongan tempat tambak ikan atau lahan sawah, teman-teman suami ataupun saudara banyak yang memilikinya. Kaget dan terheran-heran mendapati juragan padi, kayanya….MasyaAllah!

Apalagi bila memiliki selipan beras atau tempat serta mesin yang melepaskan bulir beras dari kulitnya. Wuaah, dapat dipastikan kaya 7 turunan. Kalau ada keturunan juragan beras yang miskin, mungkin ia keturunan ke 8.

  1. Sewaktu Habibie menjadi presiden, ada hal menarik dari pidato kenegaraan beliau lewat televisi. Masih ingat betul apa yang disampaikan oleh salah satu tokoh Islam favorit saya ini. Habibie mencanangkan gerakan puasa Senin Kamis untuk menghemat bahan pangan berupa beras. Angka pastinya lupa, namun bila seluruh masyarakat muslim Indonesia melakukan puasa Senin Kamis, negara akan lebih ringan dalam mengupayakan ketersediaan bahan pangan. Pidato Habibie disambut cemoohan saat itu . Ya. Bangsa Indonesia di masa Habibie masih jauh dari nilai-nilai Islami.
  1. Senja bersama pak Walikota Depok yang mendapat banyak penghargaan. Nasi menjadi salah satu diskusi kami. Betapa nasi yang selama puluhan tahun menjadi santapan lezat keluarga, harus diwaspadai. Penyakit diabetes, ketergantungan pada satu-satunya bahan pangan sehingga negera juga terpaksa mengimpor, termasuk ketidakmampuam individu yang berdampak pada policy negara untuk mengalihkan konsumsi.

Beras, Nasi atau Kenyang sih?

Bicara nasi beras butuh diskusi dan kalkulasi panjang.

Paradigma orang Jawa yang mengatakan, “durung mangan nek ora mangan sego.” Belum makan kalau belum menyantap nasi.

Makan bakso, mie, pizza, kolak singkong, pisang goreng, ditambah jus aneka rasa tetap saja belum makan! Akibatnya masyarakat Indonesia mengenal makan bukan hanya 3 makan utama : pagi siang malam. Cemilan juga penuh aneka rupa. Nasipun, komposisinya tidak seimbang.

Nasi sambal, teri atau ikan asin sudah cukup!

Padahal  makan nasi butuh sayur berlimpah dan protein memadai.

Akibat tak dapat menghindari nasi dari beras, Indonesia terpaksa mengimpor beras dari Vietnam ( 443,6), Thailand (238,4), India (150,5), China ( 8,624) , Pakistan (2,601). Angka tersebut dalam ribuan ton , Pembaca!

Impor!

Dari Vietnam yang merdeka sama-sama 1945.

India yang punya simbol keputusaasan : Bengali dan Kalkuta, masih disibukkan oleh gerakan separatis.

China yang punya penduduk 1 M.

Pakistan yang sering diguncang terror bom.

Jadi, Indonesia ada dimana dalam peta dunia?

Beras bagi era Soekarno, Soeharto dan pasca keduanya

Tulisan ini tidak membahas politik dan karya ilmiah secara mendalam.

Soekarno terkenal dengan pidato-pidato yang membangkitkan semangat nasionalisme namun juga menimbulkan banyak keresahan. Ibu saya, usia 74 tahun, masih ingat apa yang diteriakkan oleh Soekarno.

“Ganyang Malaysia!”

“Makan t***s!”

Semua dengan sudut pandang agar Indonesia sama sekali tidak bergantung pada kekuatan asing. Cukup sudah dijajah oleh Belanda dan Jepang; lebih baik mandiri dan percaya pada kekuatan sendiri meski pahit.

Namun rakyat Indonesia sudah sangat kelaparan. Propaganda Soekarno memang membangkitkan kecintaan pada tanah air sekaligus  kemiskinan yang mengancam keutuhan bangsa.

Soeharto memiliki kebijaksanaan yang memihak petani hingga kita mampu swasembada beras. Pada akhirnya,  ide-ide Seharto tentang intensifikasi, ekstensifikasi pertanian membutuhkan suntikan dana dari luar yang membuat kita terpuruk (lagi).

Jadi?

ODNR (One Day No Rice) yang digaungkan pemerintah Depok atas prakarsa Nur Mahmudi Ismail pernah digagas Habibie namun gaungnya belum cukup terlihat. Nur Mahmudi berusaha lebih mem’bumi’kan impian akan masyarakat yang mandiri dalam hal pangan. Setiap Selasa, pemerintah Depok berusaha disiplin dan terus mencanangkan gerakan mengganti nasi (beras) dengan bahan baku lain.

Ditilik lebih jauh, bahan pangan masyarakat Indonesia bukan hanya beras.

Jagung, ubi kayu, ubi jalar, sagu, gembili, talas, gaplek, tiwul, gatot dan aneka ragam penghasil karbohidrat lainnya. Bertumpu hanya pada padi saja tidak bijak. Indonesia yang tidak lagi swasembada beras terpaksa impor.

Orang Yogya terbiasa mengkonsumsi gatot, tiwul, gaplek sebagai kudapan. Makanan yang sering dinisbatkan dengan golongan masyarakat tidak mampu ini seharusnya menjadi bahan pangan alternatif. Orang Madura dan Jawa Timur mengenal nasi jagung. Orang Sasak/Lombok mengenal baik bahan baku singkong dan ubi kayu. Pisang? Hampir di belahan manapun dari bumi Indonesia mengenal buah yang ranum dan bergizi tinggi ini.

Dalam buku ODNR buah pikir Nur Mahmudi Ismail, kerja mengenalkan kembali pada bahan pangan alternatif harus dilakukan bersama-sama. ODNR menggerakkan petani dan dan pedagang makanan, komunitas-komunitas, pengusaha. Sebagai walikota Depok, Nur Mahmudi menjadikan ODNR bagian dari program pemerintah. Bahan pangan alternatif juga harus terus diteliti, dikembangkan, disempurnakan agar masyarakat semakin menerimanya sebagai pengganti nasi.

Kerja Depok di bawah pimpinan Nur Mahmudi Ismail tidak hanya menggaungkan ODNR. Produk-produk bumi diolah seperti belimbing dewa yang disajikan dalam bentuk minuman jus siap saji. Ubi kayu atau singkong diolah menjadi MOCAF atau (modification cassava flour) bahan baku alternatif pengganti tepung terigu yang gandumnya tak dapat tumbuh di Indonesia.

Belimbing Dewa
Jus Belimbing Dewa

Masyarakat Indonesia yang tahun 2011 berjumlah 243 jtua jiwa, bila menghemat beras satu hari saja dengan gerakan ODNR; pemerintah menghemat 11,05 juta ton beras atau setara Rp. 80,65 triliyun rupiah. Produk beras juga terigu impor dapat dialokasikan kepada petani-petani lokal non beras sehingga terjadi harmonisasi antara kehidupan pedesaan dan kehidupan perkotaan.

Angka fantastis.

Harapan-harapan yang masih harus diuji dengan kesungguhan setiap elemen bangsa. Apakah ODNR gagasan Nur Mahmudi Ismail dapat terus bergulir?

Jika orang menjadi sadar soal alternatif-alternatif yang konstruktif, bersamaan dengan kemunculan mekanisme untuk merealisasikan alternatif-alternatif tersebut, perubahan positif akan mendapat dukungan yang luas.

Demikianlah pendapat Noam Chomsky, peraih Gold Medal for Peace with Justice 2011 ketika ditanya apakah ada cara untuk mengubah perilaku masyarakat bila telah  menerapkan pola yang salah.

Ingin langsing, sehat, lebih bugar?

Coba saja ganti menu nasi , sehari saja, dengan bahan pangan alternatif.

Boleh sukun, singkong, pisang, gadung, gembili, talas, jagung dst.

Kalau sudah lebih terbiasa, menu nasi seminggu dapat dikonversikan dengan menu yang lain. Hm, pantas saja para pegawai di lingkungan pemerintah kota Depok bertubuh bugar, berukuran standar dan tidak kelebihan kuota 🙂

Sinta Yudisia

22 Agustus 2015

 

Referensi :

Chomsky, Noam. How the World Works. Bentang. 2015

Ismail, Nur Mahmudi. Revolusi Mindset ; One day No Rice. GIP. 2014

Majalah Tempo, terbit 27 April- 3 Mei 2015