Kategori
Game Musik My family Oase Remaja. Teenager Tulisan Sinta Yudisia WRITING. SHARING.

Orangtua Belajar Game : dari PUBG sampai Alan Walker

 

“Ummi coba nonton K/DA popstar, opening ceremony dari League of Legends,” saran putriku, ketika aku bilang malas belajar game.

Sebagai orangtua dan psikolog, mau tak mau aku harus belajar apa yang menjadi hobi, perhatian, kesukaan dari subyek klienku yang didominasi remaja dan orangtua yang mengeluhkan kondisi anak-anak mereka. Membahas dunia anak muda membuatku dapat ‘masuk’ lebih dalam ke inti permasalahan. Misal, konflik harapan akademis orangtua VS anak dapat diredam ketika aku berdiskusi menggunakan cara-cara Rap Mon alias Kim Nan Joon (BTS) merayu mamanya.

K/DA Popstars  dan  Rap Mon (BTS)

Mendalami music dan film, bagiku tak masalah karena dulu sewaktu remaja akupun menyukai dunia ini. Awalnya susah sekali menghafal nama artis, label manajemen, judul lagu, nama fanbase artis Korea dan K-Pop. Bukan hanya karena nama-nama yang masih asing, tapi juga kultur Korea yang sangat berbeda dibanding ketika dulu aku menggandrungi Westlife atau Backstreet Boys.

Game?

Orangtua banyak mengeluhkan keterkaitan anak dengan dunia ini. Aku merasa : “ah, sudahlah. Nggak perlu belajar game dan seluk beluknya. Dirujuk ke psikolog lain aja kalau nggak cocok. Malas.”

Dasarnya emang nggak suka game, selain Candy Crush dan Luxor (kata anak-anakku : itu bukan game!)

Tapi sudut pandangku mulai berubah ketika sekitar berbulan-bulan lalu putriku mengkoreksiku masalah perkembangan game yang harus diketahui psikolog, terlebih sebagai orangtua. Dan aku terkesima melihat K/DA popstar edisi opening ceremony.

Bukan hanya karena lagu itu dibawakan Madison Beer, Jaira Burns serta anggota (G)-idle yang sedang tenar seperti Miyeon dan Soyeon; tetapi juga karena lagunya yang nge-beat banget, easy listening dan…edisi spektakuler megah  perpaduan entertaintment serta teknologi. Di opening ceremony tersebut, nyaris tak bisa di bedakan 4 penyanyi asli dengan tokoh LOL Akali – Ahri – Kai’sa –Evelynn versi 4 dimensi. Mana manusia, mana animasi benar-benar berbaur jadi satu.

Sejak menonton K/DA popstar opening ceremony, pandanganku terhadap game berubah.

Orangtua tak bisa memandang sebelah mata permainan ini, kita harus belajar agar benar-benar memahami dunia anak, dapat mengevaluasi dan mengontrolnya.

PUBG dan Alan Walker

Tetap saja aku nggak mahir main game. Tapi mulai tahu sedikit-sedikit yang disukai anak-anakku meski mereka bukan gamer sejati. Oh ini yang namanya Skyrim, oh ini Mobile Legend, Seven Knights, Honkai Impact 3rd dan tentu saja PUBG (playerunknown’s battleground).

 

Skyrim dan Seven Knights

“Skyrim bagus lho,Mi, ada unsur sejarahnya,” kata putriku.

Awal aku melihat PUBG langsung pikiranku berkata, “emang pantes disukai anak-anak. Dinamis, energik, memacu adrenalin. Anak jadi merasa berada di dunia yang sangat aktif. Sebuah dunia yang sekarang jarang disentuh.”

Ya.

Mana ada anak main lari-larian sambil bawa senapan pak-pak dor seperti kami dulu di masa kecil. Dunia perang-perangan, benteng-bentengan, hide and seek. Apa yang tidak ada di dunia nyata, sekarang dipindahkan ke dunia maya. Main sembunyi-sembunyian, perang-perangan, mempertahankan wilayah. Bedanya, kalau dulu dimainkan anak-anak; sekarang divisualisasikan dewasa. Dan tahu sendiri ‘kan, mainan orang dewasa? Adegan kekerasannya lebih terasa, senapannya bukan kayu tapi visual senjata senapan mesin.

PUBG-Feature-640x353.jpg
PUBG

PUBG sebetulnya tidak sesadis Resident Evil yang penuh adegan darah.

Tapi menurutku, PUBG tidak cocok dimainkan anak-anak dan remaja.

Kill 1, kill 2, kill 3.

Setiap kali berhasil menembak orang; ada laporan jumlah sasaran. Bagiku, memang ini menjadi addiction tersendiri. Kalau sudah bunuh 10, pingin nambah jadi 20, dst. Tidak ada daran mengalir dan organ tubuh zombie terkoyak yang mengerikan menjijikkan seperti Resident Evil, tetap saja, semangat untuk membunuh itu yang membahayakan.

Tetapi, sebelum melarang, orangtua perlu tahu dulu.

“PUBG menurutku biasa aja,” kata anak cowokku.

“Kamu gak pingin main?”

“Nggak. Aku nggak suka tipe itu.”

“Tapi temanku biasa main,” kata anak cewekku. “Biasa aja.”

Karena aku sudah tahu sedikit, aku bisa berkomentar,” nggak sih. Menurut Ummi gak biasa. Meski gak ada adegan sadisnya, permainan itu mengarahkan membunuh musuh sebanyak-banyaknya. Bahkan yang sudah merangkak tak berdaya, harus dipastikan ditembak supaya mati dan dapat skor. Membunuh, tanpa tahu kesalahannya apa, kan nggak bagus?”

 

Alan Walker?

Nah, kalau kita sudah belajar game, akan berkembang ke dunia sekelilingnya. League of Legends punya lagu khas banget, yang membuat pemainnya merasa jadi hero. Nge-beat, buat bergairah.

PUBG apalagi.

Soundtrack PUBG dibawakan sangat apik oleh DJ Alan Walker dengan lagu-lagu yang punya pesan-pesan tertentu. Untuk PUBG, lagu On My Way yang dibawakan Sabrina Carpenter, Farruko, Alan Walker ini sempat menjadi trending topic nomer 1 di youtube. Fans lagu membuat beberapa versi fanmade seperti Ignite (Alan Walker, Julie Bergan, Seungri) untuk PUBG juga. Bisa dibayangkan, kalau sedang main PUBG, diiringi On My Way dan Ignite, serasa jadi pahlawan masa kini yang dinamis, energik, super keren!

On My WayOn My Way dan Ignite karya Alan Walker

            Lagi-lagi, orangtua perlu belajar tahu siapa DJ tenar dunia seperti Chainsmoker, Zedd, dan tentunya Alan Walker. Khusus Alan Walker, nanti perlu dikupas tersendiri terkait lagu-lagunya dari tema psikologis. Sebagai DJ dengan sosok misterius yang sering menggunakan topeng; followers DJ Walkzz atau Alan Walker ini luarbiasa banyaknya.

Sebagai emak-emak pengamat music, aku sendiri sangat tertarik mempelajari Alan Walker. Siapa dia? Kenapa lagu-lagunya sangat bagus dan enak didengar? Sangat bagus di sini dalam pengertian musiknya ya, bukan isi esensinya. Sebab esensi dari lirik lagu Alan Walker punya sisi darkside yang harus diwaspadai siapa saja.

Sejak kemunculan Faded-nya Alan Walker, aku memang penasaran.

Banyak sekali artis yang one hit wonder. Tapi Alan Walker, di usia 21 tahun sudah mengeluarkan lagu-lagu yang unik dan pasti digemari anak muda : Fade, Sing Me to Sleep, Different World, All Falls Down, Lily, Ignite dan tentunya, On My Way. Semuanya laris manis di pasaran.

On My Way Alan Walker.jpg
Alan Walker yang misterius 

Jadi, pantas saja anak muda gemar PUBG apalagi bila diiringi lagu-lagu Alan Walker.

Permainan ini diharamkan di beberapa wilayah, meski Arab Saudi malah menggelar perhelatan PUBG. Sebagai orangtua, kita harus sangat berhati-hati terhadap paparan teknologi dan informasi yang mengepung anak-anak kita. Belajarlah, bangun komunikasi, dan tunjukkan; sisi mana dari PUBG ini yang berbahaya. Menjalin komunikasi dengan anak akan membantunya mengerti dan membuat imunitasnya berkembang secara alamiah. Memang, kadang kita enggan mempelajari kesukaan anak. Akupun awalnya tak terlalu suka K-Pop, apalagi game. Kalau drama dan film Korea, suka-suka aja karena banyak yang bagus. Tapi karena anak-anakku dekat dengan dunia ini, mau tak mau harus mempelajarinya. Setelah mempelajarinya, kita akan tahu mau ‘masuk’ dari sisi yang mana.

 

 

Kategori
Oase PSIKOLOGI. PSYCHOLOGY Renungan Hidup dan Kematian WRITING. SHARING.

Peta Psikologis dalam Kasus Bunuh Diri   Chester Bennington (Linkin Park) & Kurt Cobain (Nirvana)

 

 

 

Aku bukan penyuka musik rock tapi nama band itu terlalu famous untuk diabaikan. Anak-anak muda menggandrunginya. Terutama setelah albun mereka Hybrid Theory dan Meteora terjual fantastis. Pagi hari tadi, seorang teman mengabarkan kematian Chester Bennington. Aku hanya bertanya dalam hati, apa gerangan yang menyebabkan para artis papan atas memilih  mengakhiri hidup ketika pilihan-pilihan kesuksesan masih terbentang di hadapan. Membaca berbagai media, salahs atu hal paling menyedihkan dalam hidup Bennington adalah ketika sahabatnya Chris Cornell melakukan upaya bunuh diri beberapa waktu sebelumnya. Surat Bennington untuk Cornell  mengungkapkan rasa dukanya.

logotherapy-2-300x300.jpg
Logotherapy

Ada orang-orang yang begitu dekat dengan kematian, menderita setengah mati seperti Victor Frankl di kamp penyiksaan. Hari demi hari yang demikian berat di kamp, semakin membuatnya menyadari betapa pentingnya hidup, bukan keharusan mati. Frankl menemukan psikoterapi yang terkenal : Logoterapi. Ini logoterapi adalah, ketika manusia depresi berat dan ingin mati; ia diajak untuk kembali menghayati perannya di dunia. Ya, memang. Mudah diucapkan tetapi sangat berat. Orang-orang seperti Victor Frankl ini banyak sekali. Saudara-saudara kita di Palestina dan Suriah sudah menjalaninya. Mereka hidup dalam kesulitan yang luarbiasa, tapi tetap menjalaninya dengan tabah.

Sebaliknya, ada orang-orang yang hidupnya nyaman namun tak punya keinginan hidup. Tanpa dinafikkan, dibalik hari ini mereka punya sejarah kelam kehidupan : bullying, sexual abuse, perceraian orangtua seperti yang dialami Kurt Cobain dan Chester Bennington.

chester bennington linkin park.jpg
Chester Bennington

Otak dan Bunuh Diri

Bunuh diri sesungguhnya pilihan yang dilakukan antara sadar dan tak sadar. Sadar, karena perilaku manusia untuk sampai menggerakkan ekstrimitas atas dan bawah butuh pengendalian otak sadar. Kecuali bila refleks, itu baru gerakan tak sadar.

Bicara masalah otak, para pakar mengatakan bongkahan kelabu ini masih merupakan hantu hingga kini. Emosi, persepsi, motivasi, kesadaran yang membuat manusia tiba-tiba secara ajaib memutuskan sesuatu; benar-benar tak dapat diduga. Hanya dapat diprediksi. Meski demikian, ada beberapa hal yang harus kita cermati bersama.

Maka penyebab bunuh diri ada beragam : patah hati, dililit hutang, sakit berkepanjangan, ditolak kerja, tak diterima sekolah, tak punya gawai dan seterusnya.

Pertanyaannya : bagaimana bisa bunuh diri? Tidakkah orang sudah ngeri melihat senjata tajam, sianida, tali gantungan atau tempat ketinggian?

Dalam bukunya Born to Believe : Gen Iman dalam Otak; Andrew Newberg dan Mark Waldman menjelaskan sistem kerja otak yang menyerupai skema peta. Secara singkat Sigmund Freud menyebutnya alam sadar dan tidak sadar. Manusia lebih sering dipengaruhi alam tak sadar. Newberg dan Waldman mengatakan; peta yang dibentuk otak inilah yang nanti akan membuat manusia melakukan sesuatu. Saat-saat kritis, genting, atau butuh tanggapan cepat; sistem limbik bekerja. Sistem limbik ini terdiri dari amygdala, hippocampus dan thalamus.

Bingung?

Begini. Kita pernah berangkat dari rumah ke tempat kerja, bolak balik tiap hari. Pertama kali berangkat, pasti menghafal Jalan. Tiap pagi saya antar anak sekolah. Ruter dari rumah-sekolah awalnya harus diwaspadai dicermati : oleh lewat jalan ini, belok kiri ada jalan kembar, habis ini pom bensin, disitu ada sekolah SD, ada tiga kali lampu merah, disini putar balik dan seterusnya. Sekali, dua kali, tiga kali; kita betul-betul bekerja di alam kesadaran. Hari ke-20, ke-30, ke- 70 saya antar anak sekolah : lho…tahu-tahu kok sudah sampai sini? Kadang-kadang otomatis gitu aja menjalankan motor. Anda juga begitu kan kalau berangkat ke kantor, ke skolah, atau ngajar di kampus? Asal jangan sampai ke shopping mall sampai jadi alam bawah sadar hehehe.

Otak yang awalnya bekerja dalam kesadaran; dalam banyak situasi akhirnya bekerja tak sadar.

Para motivator bilang : ayo buat 200 cita-cita, tempelkan, nanti alam akan bekerja membentuk jalan ke arah impian anda!

Setiap hari kita bilang : aku benci diriku, benci hidupku, aku gagal, aku nggak punya siapa-siapa, aku stress, lebih baik mati aja kalau begini. Ini adalah peta otak yang memandu hidup kita! Maka suatu saat terjadi situasi impulsive : kematian seseorang, kehilangan sesuatu, gagal pencapaian maka alam bawah sadar langsung bekerja. Naudzubillahi mindzalik.

 

Positive Thinking and Positive Activation

Positive thinking iya.

Tapi aktvitasnya gak positive.

Merokok, terus mengatakan ke tubuh kita : aku pasti sehat, aku pasti kuat, aku pasti hidup 1000 tahun lagi. Itu juga tak dibenarkan. Otak bisa dimanipulasi tapi tak selamanya. Di alam bawah sadar bisa dimanipulasi, tapi kalaus udah sadar; realita akan berjalan.

Attitude.jpg
Positive thinking

Aku ingin sukses. Aku harus berhasil. Aku akan jadi milyarder muda. Ini pemikiran positif tetapi yang dilalui hari demi hari adalah menghabiskan waktu di depan internet dan gawai. Tak pernah baca buku-buku tokoh sukses dunia yang harus mengalami pahit getir kehidupan. Hayati kisah para Nabi yang selalu memulai segala sesuatau dengan perjuangan. Bacalah buku-buku tentang Erdogan dan Buya Hamka. Pelajari kehidupan Gandhi dan Steve Jobs.

Aktivitas positif salah satunya dengan beragama.

Agama ini memang obat yang luarbiasa bagi segala nestapa dan keruwetan dunia. Agama adalah pilar keyakinan yang tiada duanya. Agama telah membuat sekelompok orang mampu menaklukan golongan yang lain. Eisenhowe ketika memimpin Sekutu untuk menaklukan Hitler di medan perang Eropa; mengawali dengan berdoa dan sembahyan sesuai keyakinannya. Doanya dicetak dan disebarluaskan ke kalangan prajurit dan terbukti menaikkan semangat juang.

Ketika medan perang dunia II begitu genting dan beebrapa negarawan besar berkumpul; Stalin bertanya pada Churcill : “ seberapa besar kekuatan tentara Paus di Roma hingga ia dimasukkan dalam pertemuan? “

Pertanyaan Stalin sampai di telinga Paus dan beliau menjawab , “sampaikan kepada anakku Stalin bahwa tentaraku di langit terlalu banyak. Mereka yang akan menentukan peperangan ini.”

Masalah-masalah besar dunia pada akhirnya membuat orang tersadar bahwa agama, merupakan kekuatan yang menyebabkan manusia mampu melesat menjadi individu yang luarbiasa. Demikian pula sebaliknya; bila menjauhi agama, maka kekuatan hidup melemah.

Aktivitas positif disini dapat disimpulkan :

  1. Memliki keyakinan dan keimanan
  2. Memulai hari dengan doa dan ibadah
  3. Punya tujuan hidup
  4. Menetapkan target ideal dan real. Misal ingin kaya dengan penghasilan seperti Lionel Messi, namun juga belajar keras bagaimana mewujudkannya. Lihat cara Messi berlatih dan seterusnya. Bila memang tidak punya kemampuan sepakbola berarti beralih pada kemampuan yang dimiliki
  5. Mencoba membangun relasi nyata, bukan hanya dengan dunia maya
  6. Jujur bila timbul masalah dan segera mencari pertolongan dari pihak ahli. Bila terlilit hutang segera hubungi financial planner, bila tak paham agama segera cari Ustadz/ Ustadzah; bila stress depresi segera cari psikolog atau psikiater.

 

Kasus yang melegenda adalah Kurt Cobain.

Ia memiliki masa lalu seperti Chester Bennington, kedua orangtuanya bercerai ketika mereka masih kecil. Baik Bennington dan Cobain mengaku kehidupan mereka berantakan pasca perceraian orangtua. Kurt Cobain menikah dengan Courtney Love, mereka penggemar heroin dan mariyuana bahkan ketika Love hamil. Pihak kesehatan dan sosial sempat menjerat keduanya dengan pasal hukum ketika mengetahui sebagai orangtua malah menggunakan obat terlarang.

Celakanya, setiap kali Cobain teler dan hilang kesadaran, Love justru menyuntikkan sesuatu untuk membuatnya tersadar kemudian.

Cobain yang pernah memiliki orangtua gagal, menjadi demikian takut menghadapi pernikahan yang awalnya membahagiakan, apalagi ketika memiliki anak Frances. Teman, relasi, pihak manajemen telah menghadirkan terapis namun seringkali baik Cobain dan Love melarikan diri serta menolak.

Saya pribadi seorang psikolog.

Tapi bukan orang yang sakti dari permasalahan. Bila anak-anak bermasalah di sekolah; maka saya berdiskusi dengan guru-guru kelas. Saya berguru pada para Ustadz dan Ustadzah yang telah berhasil mendidik anak-anak mereka. Saya belajar dari para penghafal Quran dan pakar fiqih bila menemukan kebingungan dalam perkara-perkara pendidikan anak yang mungkin berbeda dari sudut pandang agama.

Kita harus belajar dan jujur akan kemampuan diri. Tetaplah optimis dan terus membuat peta positif dari otak kita agar tubuh dan semesta mendorong kita untuk secara otomatis melakukan hal-hal yang baik.