Kategori
Nonfiksi Sinta Yudisia Oase

Rezeki 600 juta dan 62 M : Empat Level Rezeki

Orang bisa mendapatkan uang hingga 600 juta bahkan 62 M ( baca : milyar). Anda tak percaya? Saya pun tidak! Tapi kali ini percayalah, sebab yang mendapatkan rizqi 600 juta dalam beberapa bulan itu adalah salah seorang teman baik saya, sebut namanya Balqis.money_tree5

Suatu ketika ia silaturrahim ke rumah, berkisah betapa Allah SWT demikian Maha Pemurah, Maha Kaya, Maha Segala-galanya hingga kali ini ia mampu menghajikan orangtua dan adiknya. Ia sendiri berangkat umroh berkali-kali dan memprogram saudara-saudaranya untuk berangkat umroh, dengan uang jerih payah Balqis sendiri.

Balqis masih seorang gadis, kesana kemari naik sepeda motor. Tapi di balik kesederhanaannya tersembunyi tekad kuat dan semangat baja! Ia rajin mengikuti seminar, pelatihan, workshop motivasi dan entrepreneur. Rajin ke rumah menawarkan beberapa produk ( yang seringkali tak saya beli) , dan ia tetap bersemangat silaturrahim. Kalau ia bukan kawan baik saya, saya tak akan percaya. Balqis inilah yang menemani saya sepanjang mengurus surat menyurat dan segala pernak pernik yang demikian menghebohkan saat berangkat ke Gaza, Palestina.

Ketika ia bercerita penghasilannya mencapai 600 juta, saya tak heran. Ia rajin menabung, giat usaha, membeli mobil untuk disewakan kembali dan membeli ruko. Tetapi siang itu, saat ia silaturrahim dan menceritakan bahwa 600 jutanya belum apa-apa, dibanding kisah seorang pengusaha dengan penghasilan lebih dari 62 M, tentu saya terkesima.

Apa kiranya yang membuat seseorang mendapatkan rizqi berlimpah? Tentu, rizqi hak prerogative Allah SWT tetapi ada hal yang membuatNya memilih seseorang dan bukan orang yang lain.
Maka meluncurkan sebuah kisah yang insyaAllah bermanfaat buat siapapun, terutama buat saya. Kisah ini langsung saya ceritakan kepada keluarga : suami dan anak-anak, malam hari.
Balqis menghadiri seminar seorang pengusaha muslim.
Ia menyebutkan “Pengusaha Spiritual”.

Sebut namanya pak Rosyid, yang terjerat hutang tak tanggung-tanggung : 62 M alias enampuluh dua milyar rupiah. Dikejar debt collector, tertekan luarbiasa. Pak Rosyid mau cari pinjaman dimana sebanyak 62 M? Kalau mencari pinjaman 50 juta-100 juta mungkin masih bisa. Tapi 62 M?

Dalam kekalutan ia menyambangi orang sholih, berharap jimat-jimat yang mampu melesatkan kekayaan dan mengentaskan dirinya dari tekanan ekonomi yang luarbiasa besar. Alih-alih mendapatkan jimat, malah sebuah saran sederhana.
“Baca saja Al Waqiah setiap hari. Kalau malam baca berkali-kali sampai tertidur.”

Begitulah.
Dan keajaiban pun terjadi.
Bukan perihal surat al Waqiah itu yang akan saya tulis. Silakan yang mau mengerjakan atau tidak, itu sesuai keyakinan. Tetapi apa yang disampaikan pak Rosyid dalam seminar kali ini, menggugah Balqis.
Entah benar atau tidak, menurut pak Rosyid rizqi makhluk hidup (baca : manusia) terdiri dari 4 tingkatan. Ini sesuai sepanjang pengalamannya mengais rezeki, mengolah rezeki dan menjadi pengsuaha hingga sekarang :

1. Rizqi yang diberikan Allah pada setiap makhluk hidup. Cacing, cecak, semut, lebah, burung dan tentu saja manusia akan mendapat rizqi ini. Untuk hal paling minim, manusia tak perlu khawatir sebab cecak pun mendapat nyamuk setiap hari.

2. Rizqi yang sesuai dengan surat Ar Ra’d QS 13 : 11 “…..Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri….”. Inilah rezeki sesuai apa yang diupayakan manusia. Pegawai negeri sebulan dapat gaji, karyawan sebulan dapat gaji, pedagang membeli barang dan menjualnya dengan profit yang telah dikalkulasi, dsb. Bila pegawai tak masuk kerja, ada insentif yang dipotong. Bila sakit, ada asuransi sesuai jumlah yang disepakati. Di level ini kebanyakan manusia berada.

3. Rizqi sesuai dengan al Baqarah QS 2 : 261 : “…..seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji….”. Keajaiban rezeki macam ini pun mungkin pernah dialami masing-masing manusia, hanya tak rutin sifatnya dan rahasia waktunya. Saya pribadi pernah dalam keadaan akhir bulan, mepet keuangan, tahu-tahu mendapatkan email dari sebuah penerbitan yang mengumpulkan royalty kecil-kecil saya selama berbulan-bulan : seratus ribu dari buku X, limapuluh ribu dari buku Y, seratus ribu dari buku C, dll yang akhirnya mencapai angka satu juta sekian ratus ribu. Ya. Mungkin saja bila ditelaah pakai akal sehat : ah, wajar saja dapat. Tapi kenapa terbayar di waktu yang pas, saat tak ada uang sama sekali? Saya yakin, itu Allah SWT yang mengatur.
Suatu ketika suami pernah berinfaq agak besar, padahal keuangan sudah menipis. Tahu-tahu saja uang makan keluar, dengan jumlah sepuluh kali lipat. Hal-hal semacam ini, keajaiban rezeki bisa dirasakan pula oleh beberapa orang yang meyakininya.

4. Rizqi di tingkatan terakhir ini tak banyak orang yang mampu menjalaninya. At Thalaq QS 65 : 3 “ Dan Dia memberinya rizqi dari arah yang tidak disangka-sangka….”
Menurut pak Rosyid, inilah tingkatan dimana seorang manusia tak lagi punya kekhawatiran dan rasa takut akan jumlah rizqinya, dan Allah tak tanggung-tanggung membayarnya. Pak Rosyid bercerita, bahwa di titik kulminasi ia pasrah oleh keadaan, hanya menjadikan al Waqiah sebagai sarana –sebab semua upaya sudah menemui jalan buntu- ia memasrahkan semuanya pada Sang Khaliq, maka keajaiban demi keajaiban terjadi. Dan kini, bukan hanya sekedar hutang 62 m nya lunas, pak Rosyid memiliki sekian banyak usaha yang nilainya berlimpah-limpah. Tentu, kali ini dengan motivasi spiritual yang berbeda seperti ketika pada awalnya ia menjadi pengusaha.

Balqis?
Iapun bercerita.
Suatu saat demikian terpuruk. Ayahnya kecelakaan, tak bekerja, Balqis sendiri sama sekali tak memiliki uang, sementara ia anak pertama yang menjadi tumpuan keluarga. Ayah ibunya orang tradisional yang tak mampu merespon cepat perkembangan zaman. Di titik kepasrahan total pada apa yang Dia berikan, Balqis tetap berusaha. Tetap menambah keilmuan dengan seminar-seminar. Tetap memiliki mimpi. Membaca beragam sumber bacaan yang ditulis orang-orang sholih. Tetap membantu teman. Bekerja apa yang ia bisa.
Dan ternyata, Balqis sekarang berada di level 4, saat bekerja pada biro travel Haji dan Umroh. Jangan katakana “oooo…pantas,” sebab saya punya kenalan di biro yang semacam ini juga kembang kempis jalannya.

Ketika Allah SWT memberinya rizqi berlimpah, usai kesulitan demi kesulitan yang menerpa. Hal yang mudah diucapkan. “Rezeki tanpa ketakutan dan kekhawatiran”, tapi sangat sulit diyakini dan dijalani.
Setidaknya, bila kita belum mampu memasuki level 4, saran tentang memperbanyak al Waqiah itu ada baiknya.
Semoga Allah SWT melapangkan rizqi kita, memberikan rizqi berlimpah-barakah-terbaik dan ketika diberikanNya kita kedudukan mulia & terhormat, juga rizki yang mengalir tiada henti, maka kita akan menjadi seperti orang dalam surat 22 : 41

“(Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kedudukan di bumi mereka melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan mencegar dari yang munkar…”

Sebab, kita tak ingin menjadi orang-orang sangat kaya dengan harta melimpah, kedudukan yang kuat di mata manusia tetapi mengabaikan sholat, enggan berzakat dan sedekah, terlebih lagi dengan kekayaan dan kedudukan itu justru tak melakukan amar makruf nahiy munkar.

Oleh Sinta Yudisia| twitter @penasinta| IG : @sintayudisia

I am a writer and psychologist. A mother of 4 children, a wife of incredible husband. I live in Surabaya, and have published more than 70 books. What do I like the most? Reading and writing. Then, observing people. And also, learning new language

28 replies on “Rezeki 600 juta dan 62 M : Empat Level Rezeki”

Subhanallah.. Jadi tamparan buat saya pribadi. Alhamdulillah saya sudah mengamalkan Surah tersebut namun benar adanya saya belum mampu untuk ikhlas, legowo, dan tawakal. Saya masih mempunyai rasa khawatir dan takut kalau2 saya tidak mendapat rezeki di saat yang susah seperti ini (dalam hidup saya). Semoga bacaan ini dapat mengubah mindset saya dan mampu untuk seperti mereka, kalau mereka mampu mencapai tingkatan yang paling sulit, insyaAllah saya juga mampu. Amiin.

Suka

Th 2014 ini bgt bnyak kesulitan menerpa dan saat di titik nol menyerah dan pasrah dng allah swt.baru 2 hari mengamalkan alhamdulilah langsung kontan d jawab oleh allah swt..semua masalah dpt pemecahan langsung.

Suka

Saat itu saya dan suami sama sekali tidak punya uang . Sedangkan kami tinggal drmh ortu. Kami bingung bsok mau gmn? Saya sehabis sholat isya membaca surah alwaqiah. Pas pginya saya suruh suami memakai baju yg saya pilih saat dipakai dia menemukan sratus ribu dkntung bajunya. Alhamdulillah saya yakin ni pertolongan dari allah. Mskipun kemungkinan seblmny suami saya lp naro duit. Tp saya sangat yakin ni petunjuk dari allah.

Suka

Subhanaloh…….dengan merutinkan mengamalkan surat Al Waqiah betul2 telah merubah kehidupan kami sekeluarga….dari yang tadinya untuk bayar kontrakan rumah saja kami masih kesulitan,, bahkan untuk menutup kekurangan kami tiap bulan kami harus berhutang,,, Alhamdulilah setelah kami sekeluarga mengamalkan Surat Al-Waqiah dalam waktu satu tahun mukjizat dari Alloh swt terjadi pada kami,,, Alloh memberikan rezeki dari arah yg tdk disangka-sangka hingga kami bisa membeli sebidang tanah dan membangun rumah,, Alloh Maha Besar….

Suka

Alhamdulillah. Saya mengamalkannya sjk muda. Terbukti Allah melimpahkan rezeki yang tidak terhingga. Sehingga saya diterima berkerja di negara Jepun selama 4 tahun dan kembali ke Malaysia saya dinaikkan pangkat di tempat kerja saya sehingga menjadi ditektor.

Suka

SUBHANALLOH alloh maha Besar.. semoga niat baik yg kita jalani akan mendapatkan balasan yg tak ternilai harganya…
bukan sekedar kekayaan & harta yg melimpah… tp menjalani hidup dg hati yg damai tentu adalah nikmat dr alloh yg sungguh luar biasa…

Suka

Saya sedang mengamalkan s.alwaqiah setiap selesai shalat fardhu dan berdo’a, sdh lbh 40 hari, saya berharap ada juga keajaiban seperti itu

Suka

Assalamualaikum Mbak Sinta, tulisannya sangat baik dan begitu natural……..juga memberi dorongan bertindak…..beramal, saya share ke sodara2 saya. Terima Kasih, salam

Suka

Yang paling penting tetap sadar bahwa doa dan usaha harus seimbang, kita tidak terlepas dari hukum sebab akibat, Alwaqiah penuh keberkahan jalan dan keberkahan pintu rezeki ,
Amin

Suka

Semua karunia Alloh akan di mintai pertanggungjawaban d hari akhir nanti. Sedikit yg d miliki ringan beban pertanggungjawaban. Semakin banyak yg di miliki…?

Suka

Tinggalkan komentar